Bagaimana jika 6 laki laki biasa terlahir kembali menjadi 6 putri disisi lain dunia.
Aku... Tidak tahu tata cara duduk yang benar ~ Boo Seungkwan.
SIALAN! Ups... Maaf aku kelepasan ~ Xu Minghao.
HEOL! BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN PAMPERS DICELANA?! ~...
Selamat kepada… Beberapa komenan, aku gak bisa tag satu satu /nangis di pojokan/ ide kalian terpakai :)
Happy reading! Jangan lupa vommentnya! Kali ini jauh lebih panjang dibandingkan kemarin… Semoga suka muehehe.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
×Kids Focus× . . . .
"Siapa wanita itu? Kenapa bau Mom tercium dari mereka?"
Kesembilan anak yang penasaran itu menatap ketengah ballroom yang kini sudah kembali seperti semula.
"Shh ouch!"
"Juan gwenchana?"
"Tandaku sakit..." rintih Juan menyentuh punggungnya yang kini panas.
"Kok bisa? Selama ini kau tidak pernah merasakannya kan?"
"Mommy Hao pernah bilang kalau tandamu sakit berarti kau akan menemui penguasa clan naga," jawab Minwoo
"Sekarang?! Oh tidak tidak tidak, aku belum siap."
"Kira kira siapa penguasa clan naga ya." Younghoon bergumam pelan.
"Tidak tahu dan tak mau tahu," Juan merotasi bola matanya malas.
"Mereka cantik sekali," ujar Sejeong yang asik memperhatikan ke 6 putri yang baru saja datang tengah berbicara dengan putri kerajaan lain.
"Hhhh... Aku ingin cepat cepat bertemu dengan Mo-" Mata Minseo menangkap gerak gerik aneh dari sang ayah disebrang sana.
Sepertinya...
Ada yang tidak beres...
"Pria tua itu tak berhenti menatap putri itu dengan tatapan sendu, apa itu artinya para putri itu adalah mom?"
"Teori macam apa itu."
"Insting, lebih baik kita hampiri mereka sebelum para tua itu mendahului kita." Minseo berjalan terlebih dahulu, diikuti oleh yang lainnya, para pangeran yang menyadari bahwa anak anak mereka akan segera menuju istri mereka pun ikut turun kebawah.
Dan disinilah mereka berada.
Ditengah ballroom.
Suasananya sangat mencekam, tatapan sinis dilempar anak anaknya pada sang ayah, sedangkan sang ayah mencoba menahan segala perasaan aneh yang bercampur didalam hatinya.
