STORY 01

46 11 3
                                    

Alarm berbunyi membangunkan sesosok remaja tampan dengan wajah dinginnya. Ya remaja tersebut adalah Park Jisung.

Jisung langsung melangkahkan kaki mengambil baju dan masuk ke dalam kamar mandi, di mulai dari mencuci muka, menggosok gigi dan dilanjutkan dengan mandi. Setelah itu ia keluar dengan pakaian yang telah dia gunakan, celana jeang hitam serta hoodie hitam yang melekat ditubuhnya.

Rambut basah nya dibiarkan kusut setelah itu ia meletakkan handuknya.

"Ji"

"Astaga", Jisung terlonjak kaget saat mendapati si kembar telah duduk anteng di kasurnya.

"Untung aku sudah mengganti baju, kalau tidak gimana?!", sentak Jisung kesal sembari menatap sinis si kembar.

"Hei, kau tau kita ini sejenis", celetuk Hyunjin.

"Kau melupakan ku?, ish aku ini perempuan kan emang benar yang du ucapkan oleh Jisung", ucap Yeji.

"Walau aku dan kau sejenis, tetap saja itu memalukan", kesal Jisung lalu berjalan keluar kamarnya.

"Kamu sih"

"Lah?, kok aku salah mulu?"

"Kan emang"

Hyunjin menatap punggung Yeji yang telah menghilang di balik pintu.

"Kok aku salah mulu ya perasaan"

~UNDERLAND~

Di sebuah perpustakaan kota, tepatnya dalam ruangan khusus tampak Jisung sedang khitmat membaca sebuah buku tebal.

"Sampai kapan kau berdiri disitu hyung", ucap Jisung namun matanya tetap tertuju pada buku yang ada di hadapannya.

"Ku dengar kemarin kau mau berbicara dengan Haechan"

"Tanpa kau tanyapun kau tau jawabannya hyung"

Chanyeol terkekeh mendengar ucapan Jisung, ya dia adalah Park Chanyeol kakak sepupu Jisung.

"Kau tidak ingin kembali?"

"Cih, kau bertanya seperti itu padaku?. Kini ku balik kan, apa kau ingin kembali ke asal mu. Dan melanjutkan tahta paman?"

Skakmat, fyuh. Bisa bisanya Chanyeol lupa kalau adik sepupunya ini sungguh pandai membuat orang mati kutu.

"Kasus kita berbeda, kalau aku memang pergi sendiri secara terhormat. Sedangkan kau?, pergi karena kesalahan yang bahkan tak kau perbuat"

Jisung termangu mendengar ucapan kakak sepupunya itu.

"Aku pergi hyung", Jisung berdiri lalu membereskan barang barangnya.

"Ku harap kau pertimbangkan lagi semua ini, Underland membutuhkan mu. Jika kau setuju datang lah lagi kemari aku setiap hari ada disini"

Setelah itu Jisung benar benar pergi dari perpustakaan itu.

~UNDERLAND~

Senja kini tampak indah, di balik gedung gedung tinggi Matahari akan terbenam dan di gantikan dengan Malam.

Tepukan dibahunya membuat Jisung tersadar.

"Kenapa disini?, ini sudah hampir malam", tanya Hyunjin.

Yap, yang tadi berdiam diri menatap senja adalah Jisung. Dan yang datang menghampirinya adalah si kembar.

"Sedang menikmati ketenangan disini", ucap Jisung lalu mengalihkan pandangannya kembali ke depan menatap matahari yang terbenam.

"Kau tidak berniat bunuh dirikan?", tanya Yeji yang kini berdiri di belakang Jisung ikut menatap senja.

"Tidak"

"Oh iya Ji, kau udah ambil keputusan. Mau balik ke Underland?", Hyunjin ikut duduk di sebelah Jisung.

"Luka itu masih membekas di hatiku"

"Tapikan sebuah luka masih bisa di obati"

Jisung menatap Yeji yang melayang di depannya, cukup menyebalkan memang. Gadis bermata kucing itu sengaja menghalangi pandangannya menatap Senja.

"Luka memang bisa di sembuhkan. Namun seperti perumpamaan, sebuah kaca yang pecah apabila disatukan. Akan tetap meninggalkan jejak yang tetap membekas bukan?. Seperti itulah perumpaan luka yang kini aku alami"

Hyunjin dan Yeji terdiam setelah mendengarkab penjelasan Jisung tadi.

Setelah beberapa menit hening, Hyunjin menatap kesal kembaran nya yang masih saja melayang di depan dia dan Jisung.

"Ck, bisakah kau duduk saja di sebelah ku atau disebelah Jisung. Mataku rasanya perih melihat kau terus terusan terbang di hadapanku.

Yeji yang kesal langsung mendekati kakak kembarnya itu lalu memukul kepalanya.

"Mataku juga selalu perih menatap kau, jika kau ingin tahu", kesal Yeji lalu mem poutkan bibirnya kesal.

"Tidak usah berlagak saling membenci, jika kalian dipisahkan sementara saja sudah membuat kalian uring uringan", celetuk Jisung lalu meninggalkan sikembar untuk turun dari roftoop apartemen nya.

"Hei Ji, jangan tinggalkan aku", Yeji berlari meninggalkan Hyunjin.

"Hey, aku kau tinggalkan?!"

"Kau pakai saja teleportasi mu sudah sampai nanti", teriak Yeji.

"Benar juga, aih daripada membuat tenaga turun tangga mending pakai yang praktis saja", ucap Hyunjin lalu beberapa detik dia sudah hilang dari pandangan.

"Eh, bukannya tadi ada orang disini?. Lalu dimana dia sekarang?, aih mungkin saja aku salah lihat"

Makin gaje, aneh ya
Yang penting jan lupa vote dan comment
Kalo ada typo maapkeun😋😋



UNDERLAND (PARK JISUNG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang