Mereka tiba di tempat pertemuan dengan terlambat. Tentu saja karena sebelumnya mereka menghabiskan waktu cukup lama untuk berbagi hasrat. Beruntung rekan bisnisnya dari China bersedia menunggu dan menerima alasan yang dibuatnya.
Mereka di sambut cukup hangat. Restoran yang mereka datangi yang menjadi tempat pertemuan tentu saja khas negeri tirai bambu, sesuai selera calon rekan bisnisnya yang telah jauh-jauh menyempatkan diri mengunjunginya ke sana.
"Maaf, membuat anda lama menunggu."
"Tidak apa-apa."
Seusai saling berjabat tangan mereka mulai membicarakan kesepakatan bisnis sambil menunggu pesanan makanan tiba. Beberapa kali Queen memberikan penjelasan atau pun mengajukan pertanyaannya sesuai dengan tugasnya sebagai sekretaris. Melalui ekor matanya ia melihat pria berusia tiga puluh lima tahun yang menjadi rekan bisnisnya itu tak berkedip saat sekertarisnya memberikan penjelasan atau mengajukan pertanyaannya.
Sebagai pria Mike tentu tak buta untuk tak menyadari jika pria itu menyukai pelacur kecilnya. Bukan hanya Mr. Li, tapi pria muda yang menjadi asisen pria itu juga menunjukkan ketertarikan pada Queen. Selera makannya menguap meski di depan matanya berbagai hidangan yang tampak menggugah selera menggoda matanya, bahkan perutnya pun berbunyi meminta di isi karena energinya sedikit terkuras akibat aktivitas tadi namun ia mengabaikannya. Dengan alasan ada keperluan lainnya ia segera membawa Queen keluar dari sana. Rahangnya mengetat dengan tangan yang terkepal erat saat wanita itu sempat-sempatnya memberikan nomor ponselnya pada asisten pria itu.
"Kenapa kau memberikan nomor ponselmu?" Setelah sekian menit diam akhirnya ia menanyakan sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak tadi.
"Mereka akan menjadi rekan bisnis kita bukan. Akan lebih baik jika saya memberikan nomor ponsel agar mempermudah komunikasi kita kedepannya."
"Berhenti berbicara formal! Hanya ada kita berdua saat ini."
Tanpa disadarinya suaranya sedikit membentak membuat wanita di sampingnya menyerngit dan ia memilih mengabaikannya. Ia tentu saja kesal. Ia tau pelacurnya memang sangat menggoda di setiap kesempatan dan wanita di samping ini tau benar hal itu sehingga memanfaatkan kelebihannya dengan baik seperti tadi contohnya. Sepertinya ia harus mengingatkan wanita ini di mana tempatnya dan siapa pemiliknya. Ia akan mengingatkan Queen agar wanita ini berhenti mencari perhatian pria lain lagi.
"Well, aku tidak tau kesalahan apa lagi yang aku lakukan yang membuatmu kesal. Tapi sungguh Mike, aku merasa heran bagaimana kau masih terlihat sangat panas dengan wajah marah seperti itu."
See, pelacurnya ini memang binal dan selalu memprovokasinya di setiap kesempatan. Hanya dengan ucapan yang di ucapkannya dengan ringan bahkan terdengar seperti basa-basi mungkin untuk menyenangkannya tapi mampu membuat aliran darahnya berpacu cepat bersamaan geleyar yang merambat di seluruh sel tubuhnya yang kembali membuat adiknya di bawah sana kembali membengkak.
"Jangan memancingku, Queen! Aku akan memnghukummu setelah kita tiba nanti!"
Suara berat dan sedikit kasarnya bukannya membuat wanita itu takut, senyum penuh kemenangan malah tersungging di bibir sialan yang membuatnya tak sabar ingin melumatnya habis hingga wanita itu kehabisan nafas dan menyenyal telah memprovokasinya. Ah, jangan lupakan hukuman yang akan ia beri untuk kenakalannya karena telah menggoda pria lain di hadapannya.
Dua puluh menit kemudian mereka sampai di depan gedung apartemen tempat Queen tinggal. Meski entah berapa puluh kali ia mengunjungi tempat itu, ia tak dapat menahan diri untuk tak menyerngit melihat gedung kecil sedehana dengan pengamanan seadanya di mana pelacurnya memilih tinggal.
"Sebaiknya kau pindah dari tempat ini. Aku sudah menyiapkan tempat yang lebih layak untukmu!"
Helaan nafas panjang terdengar dari wanita di sampingnya yang saat ini tengah membuka sabuk pengaman. "Aku baik-baik saja. Aku pastikan tempatku cukup bersih untuk didatangi pria terhormat sepertimu menghabiskan waktu beberapa saat untuk melepas gairah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionare's Slave
RomancePeringatan!! Cerita berisi bacaan orang dewasa!! 17++ tahun ke atas!! Resiko yang harus ditanggung seorang simpanan itu adalah tak bisa mengakui apa yang memang tak pernah ia miliki secara utuh, menahan diri dan harus rela dicampakkan sesaat setelah...