Andini dan Bharata berjalan berdampingan di pinggir trotoar jalanan kota Semarang. Bharata berjalan dengan hati yang penuh kebahagiaan karena bersama Andini, sementara Andini berjalan dengan penuh kegugupan di dalam hatinya. Baru kali ini ia berjalan berdampingan dengan seorang taruna Akpol yang banyak di idamkan banyak kaum Hawa.
"Set dah, gue merasa paling tinggi di kampus tapi kalo jalan sama dia tetep aja gue kelelep. Mana parfum nya wangi bener duh!" Batin Andini.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri? Ada yang lucu?" Tanya Bharata bingung.
"Iya!" Jawab Andini asal jeplak.
"Eh buset ngapain gue jawab iya? Astaga punya mulut lembek amat sih! Dasar lidah gak bertulang juga!" Batin Andini merutuki dirinya sendiri karena ulah nya.
"Emang apa yang lucu?" Tanya Bharata lagi. Andini dengan mulut yang pandai bersilat pun segera memberikan jawaban kepada Bharata yang penasaran.
"Itu cicak diatas awan," jawab Andini. Otomatis Bharata langsung melihat keatas langit mencari cicak yang Andini sebut berada di atas awan. Andini lagi-lagi membuat ulah dengan ucapan nya yang ceroboh itu.
"Ah kamu ini ngelawak. Mana ada cicak diatas awan," ucap Bharata sambil tersenyum tipis menanggapi ucapan Andini. Andini hanya tertawa kecil melihat kepolosan Bharata sambil berucap, "tapi mas Bhat ketawa kan? Kan?"
Disitu tawa Bharata langsung pecah setelah Andini memanggil nya dengan sebutan 'mas'. Aneh rasanya mendengar Andini yang padahal baru ia kenal hari ini memanggil dirinya dengan sebutan 'mas Bhat'. Andini yang merasa juga langsung malu dengan panggilan mas yang ia lontarkan itu.
"Gak suka ya? Ma--maaf banget!" Ucap Andini langsung membungkuk kan tubuh nya. Ini karena ia terlalu banyak menonton drama Korea, jadi budaya minta maaf sepertimorang Korea terbawa di kehidupan sehari-hari Andini.
"Lho? Kata siapa gak suka? Saya suka kok. Cuma ya gak tau kenapa pengen aja gitu ketawa pas kamu bilang mas ke saya," tutur Bharata.
"Tau gak? Cewek bilang mas ke cowok itu damage nya seratus kali lipat ngena nya tuh! Manggil Aa tuh juga damage nya warbyasah, tapi rata-rata cewek yang suka manggil Aa itu orang Sunda. Rekan saya juga ada yang pacar nya sering manggil Aa, kadang yang dipanggil nya siapa tapi yang baper nya saya. Tapi memang ngena banget di hati nya," tandas Bharata.
"Memang pacar kamu gak pernah manggil mas?" Tanya Andini.
"Ya manggil, cuma ke hati nya pun biasa-biasa aja. Paham gak maksud saya tuh?" Andini mengangguk paham atas pernyataan Bharata.
"Yaudah, boleh aku manggil mas kalo kamu suka?" Tanya Andini sambil tersenyum menatap wajah Bharata yang tampan. Bharata tentu bahagia, ia pun sedikit merona ditatap lama oleh Andini.
"Tentu!"
~~~
Tawa canda menghiasi perjalanan pagi ini. Ke khawatiran Andini terhadap kekasih Bharata mulai menghilang dan masing-masing mulai larut dalam kenyamanan yang belum mereka sadari. Kadang, pertemanan antara seorang pria dan wanita sah-sah saja tapi yang membuat sulit adalah dikala pertemanan meliputi perasaan. Terjebak dalam zona nyaman yang berakhir kepada kepastian yang tak kunjung datang.
Saat Andini dan Bharata tengah bercanda sambil berjalan, tiba-tiba dengan sekuat tenaga seseorang menjambak rambut Andini dari belakang hingga Andini hampir terjengkang ke belakang.
"Heh! Apa-apaan lo jalan berduaan sama pacar gue!?" Teriak wanita itu sambil tetap menarik rambut Andini sehingga Andini meringis kesakitan. Bharata pun langsung sigap memisahkan Andini agar menjauh dari wanita itu.
"Mas Bharata! Apa-apaan kamu mas! Kamu berani jalan berdua sama cewek selain aku!?" Seru wanita itu. Andini hanya terdiam dibelakang Bharata. Hal yang ia khawatirkan ternyata terjadi hari ini.
"Dasar wanita gak tau diri! Lelaki diluar sana masih banyak, kenapa kamu doyan sama lelaki milik orang lain!? Emang ya, cewek kayak kamu itu rendah harga diri!" Hina wanita itu. Bharata yang tak terima atas perlakuan wanita itu terhadap Andini langsung menghentikan aksi nya.
"Almira cukup! Dari dulu saya mau sama kamu karena gak enak sama kakak mu! Jangan berharap lebih sama perhatian yang saya kasih ke kamu, karena itu gak lebih dari sekedar paksaan dari kakak mu!" Bentak Bharata.
Wanita itu alias Almira, kekasih Bharata terdiam mendengar ucapan Bharata.
"Saya gak punya perasaan apapun sama kamu! Maka dari itu kita putus sekarang!" Seru Bharata sambil meraih tangan Andini dan pergi dari hadapan Almira yang nampak begitu kesal dengan Andini.
"Mas Bharata! Mas!!" Teriak Almira yang tak digubris oleh Bharata.
"Awas aja lo cewek rendah harga diri! Gue bakal bikin perhitungan sama lo!"
To Be Continue
Halooo!! Karena banyak yang komen update-update, akhirnya ya update juga. Meskipun mood udah berantakan karena gara-gara jaringan lemot, draf yang udah banyak tiba-tiba gak ke simpen dan akhirnya ngulang lagi ngulang lagi. Tapi demi kalian aku tetep nulis lagi dari awal dan ya malem ini update. Terima kasih sudah membaca dan see youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kecantol Mas Akpol [END]
General Fiction"Jawab mulu! Mana SIM?" "SIM?" "Surat Izin Menikahi mu." ••Sesuatu yang namanya rudal bakal bertamu dirumah anda kalau COPY PASTE cerita ini, thx••