06: bertemu kembali

33.8K 5.4K 977
                                    


**§**

-Satya dan 67 hari-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Satya dan 67 hari-

****

Alya lagi-lagi terkejut dengan kehadiran seorang wanita berpakaian cukup minim yang tengah bersantai dirumahnya sambil memainkan ponselnya itu. Ia tau siapa wanita ini. Dia adalah vanessa, pacar baru ayahnya.

Seorang wanita yang sudah berhasil membuat ayahnya berubah total, wanita yang ingin mengambil kekuasaan atas harta dan hak mendiang ibunya dulu. Sungguh, Alya begitu tidak menyukai Vanessa.

Alya berusaha bersikap biasa saja dengan kehadiran tamu "tak diundang" itu. Ia berjalan begitu saja melewati Vanessa tanpa menoleh ataupun menyapa wanita itu. Sungguh, Alya sangat tidak menyukai kehadiran vanessa yang tidak sopan itu.

"Alya, dimana ayah kamu?" Tanya Vanessa. Saat melihat Alya hanya lewat begitu saja dihadapannya tanpa bertanya bahkan berbasa-basi padanya.

Alya berhenti sejenak, gadis itu masih enggan membalikan badan untuk menatap tamu tak diundangnya.

"Nggak tau, Alya nggak ngantongin ayah." Saut Alya singkat tanpa menoleh sedikit pun kearah wanita itu. Setelahnya, Alya kembali melangkah untuk masuk menuju kamarnya.

Karena kesal dengan sautan Alya barusan dan dengan sikap dingin gadis itu pada dirinya, Vanessa lagi-lagi mencegatnya sambil melampirkan ucapan pedasnya.

"Oh, jadi gini kelakuan anak Romy." Sargah Vanessa mulai menaikan nada suaranya.

Alya kembali menghentikan langkahnya saat nada suara Vanessa sudah mulai tidak enak didengar. Namun, ia masih terdiam tanpa menoleh sedikitpun kearah wanita jalang itu. Melihat wajahnya yang dipenuhi riasan tebal membuat Alya ingin muntah.

"Cih, anak sama ibu kelakuannya sama-sama nggak ber'attitude' baik ternyata." Ucap sinis Vanessa.

Alya yang semula hanya diam mengepalkan tangannya menahan dirinya untuk tetap tenang dan sabar. Alya membalikan tubuhnya menghadap Vanessa. Alya bisa menahan dirinya jika perempuan itu menghinanya, tapi Vanessa bahkan menghina mendiang ibunya. Itu tidak bisa Alya biarkan.

"Maaf, Tante. yang nggak bersikap sopan santun itu seharunya tante, lho." Sargah Alya berusaha bersikap tenang sambil mengembangkan senyum palsunya kearah wanita itu.

"Kok saya? kenapa jadi saya?" Saut Vanessa tidak terima.

"Sebelumnya Alya mau tanya, Tante itu siapa, ya? Berani-beraninya masuk kerumah ini tanpa seizin orang rumah?" Tanya Alya, nada suara gadis itu terdengar tenang namun berisyarat kalimat sindiran.

Seketika Vanessa menunjukan raut wajah kesal dan tidak terimanya saat Alya berucap seperti itu padanya.

"Saya calon ibu kamu, Alya." Vanessa mulai jengkel dengan tingkah Alya padanya, wanita itu terus berucap dengan nada tinggi penuh penekanan.

[✓] Satya dan 67 hariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang