Masih tanpa jawaban dari Clara sepertinya masih kurang meyakinkan Nyonya nya ini, "Jika seperti itu nyonya dan tuan Rico akan kembali masuk berita sebagai pasangan jadi nyonya tidak harus mengklarifikasi jika nyonya adalah nyonya Llyod," bujuk Suzan lagi.
"Emmm kalau begitu akan ku pikirkan" balas Clara dengan bayangannya.
👠💍👠💍👠
Rabu, 3 November 2010
Penthouse Rico
18:49Seusai pemotretan Clara memutuskan untuk ke Penthouse milik sahabatnya itu, Rico. Kakinya kini sudah menginjak lantai Penthouse milik Rico tetapi Clara masih enggan untuk masuk walau ia punya akses untuk masuk tetapi kakinya berkata demikian. Clara ragu jika Rico akan menerima tawaran seperti ini akan menyusahkan saja.
"Nyonya," sapa penjaga yang berjaga di depan pintu Penthouse milik Rico sambil membungkukan badannya memberi hormat pada Clara. Ya memang Penthouse milik Rico lain dari yang lain ia harus melalui pintu terlebih dahulu untuk memiliki akses masuk karna Rico mengatakan agar dirinya tau siapa yang akan mengunjunginya.
Akhirnya Clara memutuskan mengikuti kata hatinya untuk masuk, walau ia sedikit ragu dengan pilihannya.
"Cooo! Ricooo! Cooo! Aku dateng nih," panggil Clara yang kemudian duduk di sofa empuk Penthouse milik Rico. Tak ada tanggapan sama sekali pada panggilannya karna penasaran Clara bangun dari duduk singjatnya itu dan kembali melangkah kan kakinya untuk mencari Rico.
"Coo!? Ricoo!? Kau dimana!? Sudahlah jangan bermain petak umpet aku lelah abis kerja," panggil Clara dengan keluhannya yang memang sangat lelah karna pemotretan nya yang berganti ganti pakaian itu.
Seorang pelayan dengan sopan menghampiri Clara yang terlihat sudah mengelilingi Penthouse mencari tuannya itu, "Maaf Nyonya, Tuan Rico sedang tidur di kamar," ucap pelayan itu dengan sopan memberi jawaban yang sedari tadi Clara cari.
"Sudah lama?" Tanya Clara penasaran.
"Sudah dari siang tidak keluar kamar, Nyonya," jawab pelayan itu menunduk sopan.
Kemudian dengan langkah terbuka Clara melangkah kan kakinya menuju kamar Rico, membuka pintunya dengan pelan. Clara ingin mengganggu nya tidur dengan semangat.
Clara melemparkan tubuhnya kasar di kasur Rico tepat di sebelah tubuh Rico, "Ricoooo, keboooo!!" Teriak Clara kegirangan sambil mengganggu Rico dengan memainkan hidung Rico serta pipinya.
"Kamuu ganggu deh," balas Rico dengan mata yang masih tertutup sambil memeluk punggung Clara.
Rico menepuk nepuk punggung Clara layaknya anak kecil yang sedang di tidurkan, "Ayoo Tidurrrr," lanjut Rico tanpa membuka matanya sedikit pun.
Clara pun mencubit pipi Rico agar Rico cepat tersadar dari tidurnya, "Ricoo ayo bangunnn."
"Ngantukkkkk Raaaa," Rico menggeliat dengan mata yang sedikit terbuka.
"Aku mau ngomong sama kamu, aku tunggu di ruang tengah yaaa lima menit gak ke sana aku ngambek sama kamu liat aja sih aku diemin berbulan bulan," ancam Clara seperti wanita pada umumnya. Clara memang biasa mengancam Rico dengan seperti itu yang pastinya Rico tertawa kecil mendengar ancaman lucu Clara.
Clara bergerak berdiri dari kasur menyingkirkan tangan Rico yang tadinya memeluk punggungnya menganggap nya seperti guling.
"Utututu Ngambek aja ntar kakak kasih permen dek," canda Rico yang sudah terduduk di kasurnya, bangkit dari tidur sorenya yang terganggu walau ia sudah tidur dari siang tetapi tetap saja Rico menetapkan hari ini adalah hari liburnya setelah ia bekerja keras mengurus perusahaan nya yang lumayan besar walau tidak sebesar dengan perusahaan David tetapi tetap saja ia berada di urutan kedua.
Clara melemparkan bantal yang ada di depannya tepat di wajah Rico, "Ngambek deh," lalu berlalu pergi menuju ruang tengah meninggalkan Rico yang tertawa kecil melihat tingkah Clara.
Setibanya di ruang tengah tiba tiba Clara menginginkan makanan yang terasa asam ,"Tolong buatin Rassolnik kalau bisa buat yang sangat asam yaa," perintah Clara yang sedang duduk di ruang tengah pada pelayan yang tak jauh darinya.
"Baik, Nyonya," jawab pelayan itu dengan sopan sambil menundukkan kepalanya.
Rassolnik adalah makanan khas Rusia yang bertemakan sup, Makanan ini terbuat dari acar mentimun tentunya, sayuran umbi, dan daging ayam maupun sapi. Biasanya saat disajikan, ditambah sedikit krim asam agar rasanya semakin kuat dan nikmat.
Maka dari itu Clara sedang menginginkannya karna sup itu terasa asam dan Clara seperti ibu ibu yang sedang nyidam sangat sangat menginginkan nya.
"Kamu mau Rassolnik?" Tanya Rico yang datang bebarengan dengan kepergian pelayan itu.
"Bukannya itu sup asam? Kamu suka? Bukannya dulu katanya gak suka," lanjut Rico dengan gerakan baru bangun tidurnya itu ikut duduk di sofa ruang tengah Penthouse miliknya.
"Jadi ini adalah penolakan secara halus pada tamu special mu? aku gak boleh makan di rumah mu gitu?" Goda Clara yang berpura pura sedih mendengarnya.
"Bukan gitu, Raa. Aneh aja kamu tiba tiba mau sup yang asam seperti itu," bantah Rico.
"Kamu mau ngomong apa?" Lanjut Rico dengan pertanyaan utamanya yang karna ini ia harus bangun dari tidur siang nya.
"Aku mendapat tawaran film," balas Clara memulai percakapan utamanya yang semakin membuat Rico penasaran karna ucapannya yerlihat menggantung dan lagi Rico merasakan sesuatu yang tidak enak sepertinya akan ada hal lain di balik ini.
"Lalu?" Tanya Rico meminta jawaban selanjutnya yang terdengar menggantung.
"Filmnya dengan tokoh utama aku dann," jawab Clara yang sepertinya tak berani melanjutkan nya.
"Dannnn," lanjut Clara lagi melanjutkan kata terakhirnya.
"Dan?" Rico yang semakin tidak sabar dengan kelanjutan Clara pin semakin geram.
"Dan apa Raa?" Tanya Rico lagi yang meminta jawaban lanjutan dari Clara yang sangat menggantung.
"Dann kamu, Rico. Kamu mau ikut kan? Ikut yayayayya," bujuk Clara dengan sungguh sungguh memamerkan mata indahnya.
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
Dann...
Rico tiba tiba saja tertawa kecang layaknya sedang menonton sebuah siaran komedi di depannya. Seketika pelayan yang sedang mengantarkan makanan yang Clara pinta sedikit ragu ragu untuk menaruh makanan nya di meja, "Maaf, Nyonya. I-ini makanannya sudah siap," ijin pelayan dengan ragu ragu meletakan makanan yang baru saja di buatnya dengan segelas air putih.
"Cooo, jadi kau mau ikut?" Tanya Clara yang meminta jawaban pada Rico yang masih tertawa kencang tak henti hentinya membuat Clara memutuskan untuk menikmati makanannya ketimbang meladeni Rico yang seperti meledeknya.
"Memangnya kamu bisa berakting?" Ledek Rico yang masih dengan tawanya. Sedangkan Clara menunjukan wajah cemberut namun masih serius menikmati makanannya, Clara heran makanannya tidak terlalu asam padahal ia minta buatkan sangat asam.
"Kok supnya gak asam sih, kan aku bilang buatkan yang asam!" Teriak Clara kesal menyindir pelayan Rico yang ia rasa tidak becus. Sedangkan pelayan itu hanya menunduk sambil berdoa ia tidak di keluarkan dari pekerjaan nya.
💕💕
Jangan lupa baca juga In The Night Mistake ya ^^
Langsung buka aja di profil aku^^MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA
💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Kertas ✅
Romance(+21) Seorang gadis cantik berdarah Eropa dengan terpaksa harus menggoda pria kaya dari tanah biru layaknya gadis pelacur demi membantu perusahaan ayahnya yang sekarat di terjang badai kebangkrutan. Lambat laun pria tersebut menaruh hati kepadanya...