{ LIMA BELAS }

3.1K 434 76
                                    


S E L A M A T
M E M B A C A

★★★

Semua Orang terkejut dengan satu sosok mungil nan menggemaskan yang entah datang dari mana tiba-tiba saja muncul di antara mereka.

Kini fokus semua orang tidak lagi berada pada Foster di Mading, melainkan pada sosok mungil yang kini melihat mereka dengan raut yang menggemaskan.

Wajah gembul, polos serta imut membuat beberapa tangan di antara mereka tak tahan untuk tidak menyentuk pipi gembul sosok mungil ini.

Sedangkan sosok gembul yaitu Boy menatap heran bukannya takut ataupun malu.

Boy heran mengapa semua orang melihat dirinya. Tapi boy bodohamat dan kembali melihat poster di Mading dengan mendongak membuat bola matanya seketika membulat.

"Oy au itu." Seru Boy dengan penuh antusias sembari menunjuk ke arah poster ah lebih tepatnya ke arah Barbie pink yang tertempel di poster.

Seseorang gadis yang tadinya mencubit pipi Boy berjongkok dan melihat ke arah yang di tunjuk Boy.

"Kamu mau itu?." Dan di balas anggukan antusias dari Boy. Ia mau Barbie'

"Biar aku ambilkan-"Celetuk gadis yang satunya lagi.

"Tidak biar aku yang ambilkan."

"Kau pendek jadi biarkan aku saja yang mengambilnya." Semua tampak saling berebut untuk mengambil apa yang Boy mau.

"Udah deh Lo berdua itu pendek, nyadar kek. Biar gue aja yang ngambilnya, secara gue lebih tinggi dari kalian berdua." Sarkas seorang gadis yang memilin-milin ujung rambutnya itu.

Melihat pertengkaran yang tak berujung Boy tampak melihat ke sekitarnya sembari masih mendongakkan kepalanya.

Ia melihat seseorang di Mading sebelah, seorang pemuda dengan sesuatu di dahinya serta mulut yang mengunyah. Tapi tak ada makanan yang ia makan.

Boy yang penasaran mulai melangkah secara diam-diam meninggalkan keributan yang tak sepenuhnya ia ciptakan.

Pemuda itu tak menyadari jika ada mahluk kecil yang ada di depan kakinya, karena fokus pemuda tampan itu ada di mading.

Satu Colekan di kaki

Dua Colekkan

Tiga Colekan

Dan untuk yang ke empat ia urungkan. Karena pemuda itu kini menoleh ke bawah guna melihat sesuatu yang mengganggunya.

Pemuda itu menaikan alisnya sebelah dan melihat ke sekitar dengan raut datarnya.

Semua orang melihatnya namun tak ada yang berani berbicara. Dan ia lihat lagi bocah kecil di bawah kakinya ini.

Kecil sangatlah kecil. Bocah kecil di bawah kakinya ini memegang celana sekolahnya.

"Appa!!." Seru Boy girang, menampilkan senyum lebar sembari merentangkan tangannya.

Wajah terkejut dari orang yang mendengar tampak sangatlah jelas, bahkan pemudah itu namun tak terlalu jelas karena wajahnya tetaplah datar hanya tampak kerutan saja di dahinya.

Sabrina { Ganti Judul } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang