"Ashar Raa bangun" ucap Vani membangunkan Ameera
"Jam berapa Van"
"Setengah lima. Ayuk sholat dulu,gua bantu"
Ameera pelan beranjak dari tidurnya. Vani menuntut Ameera ke kamar mandi untuk menunaikan hajatnya. Lalu membantu Ameera yg keukeh untuk berwudhu dengan air
Ameera melaksanakan sholat dengan duduk. Dalam sujudnya ia senantiasa berdoa untuk kebahagiaan Gus Rafa. Tak berhenti berdoa pula untuk kesehatan suaminya
Vani mengamati Ameera yg tengah khusu' beribadah pada-Nya. Bagaimana bisa Gus Rafa menyia-nyiakan temannya ini. Seakan akan Ameera sangat membutuhkan Gus Rafa. Padahal keduanya sama sama membutuhkan
"Ga sholat Van ?" tanya Ameera setelah menyelesaikan doanya
"Enggak"
"Nggak ikut ngaji ?"
"Enggak, tadi udah izin ke mbak mbaknya"
"Segitu menjijikkannya yha gua ? sampai ga ada yg mau nemenin gua kecuali lu "
Mbak mbak yang dimaksud Vani adalah Mbak bagian kepengurusan. Ada beberapa bidang juga sie yg dijalani mereka. salah satunya bidang kesehatan. Disini seharusnya mereka ada memberi obat atau menunggui orang sakit
"Mbak Zidni lagi ada tugas. Makanya nyuruh gua buat nemenin lu. Jangan overthinking mulu dibilangin !"
Omong kosong ! Padahal tebakan ameera tidak meleset sedikitpun. Mbak bagian kesehatan memang menyuruh Vani menemani Ameera tapi bukan karena sibuk,tapi karena tidak mau
"Ga heran,emg gua selalu bikin mereka naik darah. Ga kaget kalau sebagian ga suka gua. Ya udahlah mau gimana" jawab Ameera atas pertanyaannya sendiri
"Van" lanjut Ameera
"Ape"
"Pengen jus alpukat"
"Kan kumat lagi minta aneh anehnya"
"Iiih Van,laper gua tuh"
"Gua bikinin mie mau ?"
"Iya,tapi sama jus alpukat yhaa"
"Yaudah iya iya,entar gua cari orang buat dititipin. Tapi klo ga ada yaudah yha"
"Yee,makasih Vani sayang"
"Jijik Raa,jijik sumpah"
Ameera terkekeh kecil melihat tingkah Vani. Beruntungnya dia memiliki Vani,wanita dengan seribu kesabaran untuk menemani Ameera
"Gua mau ziadah (nambah hafalan). Cepetan bikinin ! keburu kumat ini maagnya" suruh Ameera memaksa
"Siap Ning,ditunggu sebentar" ujar Vani sinis melirik Ameera
_
"Gus ?" panggil Umik saat selesai makan malam
"Iya mik ?"
"Sibuk banget yha akhir akhir ini. Ngurus apa sih gus ?"
"Enggak kok mik. Rafa ga sibuk. Cuman mau bikin program baru agar santri santri ga bosen"
"Umik kangen Ning Ameera. Ning udah ga sering kesini yha ?"
"Ameera kan lagi hafalan Umik. Kalau Umik rindu kan bisa ke kamarnya Ameera"
"Emang kamu ga rindu Gus ?"
Rafa sontak terdiam. Rindu ?
"Jadi suami yg baik yha Gus. Jangan sampai menyesal diakhir" ucap Umik membuyarkan lamunan Rafa
"Umik duluan"
Abah sedikit tersontak dengan perkataan dan kepergian Umik. Pasti ada yg sedang tidak baik baik saja
"Waktu kemarin Abah ga lihat Ameera di masjid. Dia kelihatannya juga ga ikut ngaji. Ameera benar baik baik saja kan Gus ?" Tanya Abah selanjutnya
"Nanti coba Rafa panggil Bah. Biar Rafa tanyakan"
Abah mengangguk paham. Pikiran Rafa melayang. Ada apa dengan Umik ? juga Ameera ?
_
"Mbak Ameera ditunggu Gus Rafa di dekat sekretariat" ujar salah satu santri yg umurnya dibawah Ameera
Ameera yang sedang berbincang dengan Vani langsung terdiam.
"Mau gua temenin ?" Tawar Vani
Ameera masih tetap diam. Tubuhnya masih sulit untuk dibuat berjalan. Bahkan harus dibantu Vani dulu kalau mau ke kamar mandi
"Udah ga usah" jawab Ameera
"Beneran ?" tanya Vani memastikan
"Gua ga pengen nemuin dia. Gapapa,sekali kali biar dia juga ngerasain rasanya diabaikan gimana. Gua juga ga pengen dholim sama tubuh gua sendiri" jawab Ameera
"Lu capek ya Raa ?"
Ameera mengangguk pelan
"Asri" panggil Ameera pada santri yg memanggilnya tadi
"Bilang aja ke Gus Rafa saya sudah tidur. Entar kalau Gus Rafa tanya kamu beneran enggak saya tidur. Jawab saja,saya emang enggak mau ketemu"
"Iya mbak iya"
"Berani kan ?" tanya Ameera disertai kekehan
"Iya mbak berani kok"
"Terimakasih yha Asri"
Gadis bernama asri itu lambat lain menghilang. Menyampaikan kabar yg tentu tidak ingin di dengar Rafa
"Harusnya ga usah bilang Asri buat nyampein jawaban. Biarin Gus Rapa nungguin lu sampe jamuran" ujar Vani kesal
"Kasian,entar dia sakit. Ga lucu klo dia sakit terus manja manjaan sama ustadzah Aira"
"Suudzon mulu,udah tidur !"
Vani dan Ameera membaringkan tubuh. Menyelimuti seluruh badan karena cuaca sedang dingin dinginnya
_
"Permisi Gus" ucap Asri sambil menundukkan kepalanya
"Iya,ada masalah ?" tanya Rafa
"Mbak Ameeranya sudah tidur"
Rafa melihat arloji di tangannya. Pukul 08.00,dan Ameera sudah tidur ?
"Dia ga ngaji ?"
"Tidak Gus"
"Beneran tidur ?" tanya Rafa memastikan
"Mbak Ameera tidak mau menemui Gus,begitu katanya"
"Yasudah,kamu boleh pergi. Lanjutkan program. Terimakasih"
Rafa menghembuskan nafasnya kasar. Lagi lagi Ameera berulah. Sepertinya hukuman hukuman sebelumnya belum jua membuat Ameera jera
"Kita lihat,berapa lama kamu bisa menghindari saya" ujar Gus Rafa lalu meninggalkan sekretariat pondok putri
tbc
Yang ingin mengsantet, menggeplak,menendang Gus Rafa. Tempat dan Waktu dipersilahkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Astagfirullah Gus ! (Terbit)
Teen FictionAmeera gadis berumur 17 tahun yang dipaksa kedua orangtuanya untuk masuk pesantren. Namanya juga Ameera,pastilah dia mencari beribu cara agar bisa keluar dan kabur dari penjara suci itu Hingga akhirnya ia bertemu Gus Rafa,pria menyebalkan versi Amee...