Next Chapter 8

993 95 4
                                    

Hampir seminggu, segala cara telah Bright lakukan untuk bertemu Win. Kesedihannya berlipat ganda jika membayangkan Win mengetahui perselingkuhannya dengan Nevy ketika ia baru saja dinyatakan tengah mengandung. Seharusnya saat ini mereka tengah bersuka cita mendapat kabar bahagia tersebut, sayangnya Tuhan justru memilih untuk menitipkan ujian di atas kebahagiaan mereka. Menyesal, sepanjang waktu hanya itu yang dirasakan Bright; andai saja waktu itu ia menurut untuk tidak datang reuni, mungkin pagi ini ia tengah memeluk Win sembari mengusap perutnya penuh cinta.

Segala yang Bright lakukan seminggu ini begitu hampa, semangatnya redup, cahayanya padam, keceriaannya layu; semua hal baik enyah enggan hinggap padanya lagi. Kini, di meja makan, Nyonya Chiva membuat makanan favoritnya, namun rasanya begitu tak menarik tidak seperti biasanya, ia hanya mengaduk-aduk makanan itu tanpa niat memasukannya ke dalam mulut.

"Apa Win masih belum bisa ditemui?" tanya Nyonya Chiva sembari mengusap rambut coklat sang putra

Setelah mengetahui kabar kurang sedap kembali menimpa putra semata wayangnya, Nyonya Chiva yang tengah berada di Phra Nakhon langsung kembali ke Bangkok untuk menguatkan Bright yang sedang terpuruk.

Bright menggeleng lemah, wajahnya kembali muram, air mata lagi dan lagi tidak bosan menetes keluar mewakili luka hatinya.

"Mae~ Bright ingin bertemu Win... Bright... Bright ingin bertemu anak Bright Mae Hiks... Hiks... Hiks"

Nyonya Chiva dengan penuh kasih memeluk erat putranya, membiarkannya membuang segala kegelisahan melalui tangisan di dalam dekapannya. Sebagai seorang ibu, dan juga seseorang yang pernah merasakan patah hati begitu besar, Nyonya Chiva sangat memahami bagaimana perasaan Bright---- sebagai ibu, Nyonya Chiva berharap sang putra tidak akan pernah kehilangan cinta sejatinya, seperti dahulu ia kehilangan suaminya, ayahnya Bright.

"Jika kau ingin mengembalikan kepercayaan Win, kau harus membuktikannya, bukan dengan ucapan, tapi dengan perjuangan. Sebelum kau berjuang, kau harus menguatkan dulu hatimu, tidak bisa terus seperti ini"

Kini, hanya ibunyalah satu-satunya manusia yang bisa menyuntikan sebuah harap pada Bright; semangatnya mulai kembali, asa mulai kembali ia bangun untuk memperjuangkan cintanya. Senyum yang dahulu sirna, kini terukir samar pada wajah pucatnya. Nyonya Chiva turut tersenyum, mengusap penuh kasih kedua pipi sang putra; si penyemangat hidup yang satu-satunya ia miliki di dunia ini.

"Mah, persiapkan dirimu untuk memulai hidup! Su su na kha Lung" semangat Nyonya Chiva penuh bara membuat Bright semakin tersenyum lebar

"WINNN~ I LOVE YOU" pekik Bright ikut terbakar semangat

Keduanya tertawa bersama, kemudian saling berpelukkan. Bright tersenyum dalam dekapan sang ibu, ia berjanji akan menahklukan kembali Win, memulihkan kepercayaan yang telah hilang, Bright akan mengembalikan kehidupannya sepertia sedia kala.

Langkah pertama untuk memulai perjuangan, dimulai dengan mencari tahu asal-muasal dirinya bisa tersasar ke hotel bersama Nevy---- anehnya, setelah ia terbangun dari tidurnya, Bright benar-benar tidak mengingat hal yang telah terjadi antara dirinya dan sang mantan kekasih; padahal ia juga dulu pernah melakukan kesalahan yang sama, tapi saat dengan Win, Bright mengingat semuanya padahal waktu itu ia dalam keadaan mabuk berat.

Waktu saat ini sudah menunjukkan jam makan siang, Bright memilih mengisi perut di sebuah tempat makan yang menyediakan makanan khas Korea, bernama Kongju Restauran. Selain untuk makan, ia juga memiliki janji bersama Toptap untuk membahas insiden yang terjadi setelah acara Reuni tersebut. Bright sengaja memilih tempat makan di daerah Phayathai agar jauh dari hiruk-pikuk pusat kota Bangkok; terhindar dari keramaian para penggemar, wartawan, dan orang-orang terdekatnya---- Bright rasa pembahasan yang akan ia bicarakan bersama Toptap harus dirahasiakan terlebih dulu dari banyak orang.

fortress of Love [BrightWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang