🔞Warning! book ini mengandung Homoseksual dan adegan dewasa yang pekat.
Mikey laki laki pendek dengan wajah imut bilang jika dia adalah seorang Alpha. ungkapan itu sangat mengganjal Draken sebagai seorang Alpha sejati. ia akui jika laki laki pendek...
Dimohon untuk mendengarkan lagu diatas, biar feeling nya dapet.
Rintik hujan yang turun begitu deras mengguyur jalanan kota dalam seketika. Membasahi setiap insan yang tidak terlindungi dengan atap yang menghalau air untuk membasahinya.
Ia tak peduli dengan tubuhnya yang basah kuyup, entah setan apa yang membawanya untuk datang kerumah ini setelah sekian lama. Ia berdiri didepan halaman tapi enggan untuk mendekati pintu. Kemejanya yang besar sudah tidak bisa menutupi tubuhnya. Kulitnya benar benar terekspos dibawah guyuran hujan dan bahkan lekukan tubuhnya tercetak dengan jelas hingga siapapun bisa melihat perutnya yang buncit.
Dinginnya udara hanya membuat tubuhnya menggigil, tapi tidak dengan hatinya yang terus membara dan udara ini tidak bisa menembus hatinya. Lara dihatinya itu semakin terasa. Ia tak menyangka jika untuk yang kedua kalinya ia tersakiti. Ia masih ingat dengan benar bagaimana ia mempercayai Baji, ia bahkan menghiraukan semua ucapan Takemichi dan terus mempercayai Baji. Dia sangat percaya seperti orang bodoh. Bahkan ketika Takemichi memperingatkannya dan memberikan bukti yang jelas didepan mata ia malah menutup mata.
Percaya dengan semua yang keluar dari bibir Baji. Bahkan ketika Baji mengatakan jika Alpha itu dan Chifuyu hanya bersaudara, Mikey percaya padanya. Sangat. Ia begitu yakin jika Baji akan selalu jujur padanya. Tapi apa yang baru saja ia lihat menampar Mikey dalam kenyataan. Bola mata kosong itu mengalir air mata tapi hujan menyamarkan cairan bening itu. Mikey mendongak, memperhatikan awan gelap diatas dan membiarkan keningnya yang hangat tersentuh oleh butiran hujan. Otaknya terus berputar tentang kejadian yang baru saja ia lihat dengan bola matanya sendiri.
Payung hitam yang ia bawa tertarik oleh angin ribut. Mikey hanya terdiam, ia tak berusaha untuk menggapainya atau bahkan menahannya. Bola mata itu menatap nanar dua insan dipinggir Cafe. Sepasang Alpha dan Omega yang begitu serasi yang saling menyatukan bibir tanpa menyadari jika kedua bola matanya menatap lekat pada mereka berdua. Bibir Mikey bergetar, tanpa diperintah bibir itu mengeluarkan sepatah kata untuk memanggil diantara mereka "Baji."
Tautan pasangan itu terlepas, sang Alpha segera menoleh padanya. Raut wajah terkejut terlihat jelas dimatanya. "Manjiro, hai apa yang kau lakukan. Dimana payungmu kau basah kuyup." Alpha itu mendekat padanya tak peduli dengan tubuhnya yang ikut basah kuyup, alpha itu menjadikan tubuhnya untuk menjadi temeng dari hujan. Tapi pandangan Mikey hanya menatap pada omega lainnya yang membalas tatapannya dengan datar.
"Ayo kita menepi, bagaimana jika kau jatuh sakit." Tangan kekar itu menyentuh pundaknya, Seolah menggiringnya untuk menepi tapi kaki Mikey enggan untuk bergerak, bahkan untuk satu senti pun. Ia masih setia menatap pada Chifuyu yang mulai memasang wajah cemburunya "manjiro ayo menepi-"
"Bisa jelaskan padaku, kenapa orang yang bersaudara sedang bercumbu didepan mataku?." Kepala itu mendongak, menatap pada wajah Baji yang memasang ekspresi bersalah. Mikey memperhatikan wajah itu. Mikey terkekeh, menertawakan dirinya sendiri. Ia seharusnya tidak perlu repot-repot bertanya seperti itu. Siapa dia? Mereka tidak memiliki hubungan lebih selain teman. Tidak ada sama sekali. "Ah lupakan, Tidak perlu dijawab aku akan pergi. Habiskan waktu kalian bersama."
Ia membalikkan badannya, hendak untuk pergi tapi sebuah tangan menarik tangannya untuk tidak bergeming sedikitpun dari tempat. "Aku... Aku dan Chifuyu bertunangan. Maaf aku berbohong padamu. Mikey, aku tidak ingin kehilanganmu. Aku mencintaimu sejak lama tapi aku juga mencintai Chifuyu." Mikey menolehkan kepalanya kebelakang, bola matanya memanas ketika mendengar jika orang yang ia cintai bahkan memiliki dua orang dihatinya. Mikey mengigit bibirnya keras. kedua bola matanya melirik pada Chifuyu yang berkaca-kaca, jelas ia cemburu dan ia juga merasakan hal yang sama. Sangat sakit ketika mendengar orang yang dicintai mengungkapkan jika ia mencintai orang lain juga.
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
Tapi kenyataan kembali menampar Mikey, Baji dan Chifuyu adalah tunangan, jelas mereka memiliki hubungan resmi sedangkan untuk Mikey? Ia tersenyum pahit, bahkan mereka bukanlah sepasang kekasih. Tidak ada hubungan resmi diantara mereka berdua. Bahkan jika dilihat dari manapun Chifuyu lebih unggul darinya, omega cantik tidak Sepertinya yang bekas. Tak ada yang bisa dibanggakan dalam dirinya.
Mikey menarik tangan Baji dan menjauhkan tangannya. Ia mengangkat tangan kanannya untuk menepuk rahang itu dan tersenyum meski bola matanya membendung air mata, tenggorokannya terasa begitu kering sekarang "Terimakasih sudah jujur, aku menghargainya. Sepertinya Chifuyu sangat mencintaimu, tolong jangan sia siakan dia. Ah iya dan terima kasih karena sudah menjagaku hingga sekarang," Mikey menjeda kalimatnya ketika rasa perih didalam hatinya begitu terasa. Sangat sulit untuk mengucapkan kata katanya lagi. Hingga akhirnya ia membuka mulutnya untuk mengakhiri kalimatnya.
"Aku memang tidak tau kini harus apa, tapi aku sangat berterima kasih padamu karena sudah mau membagi hatimu untukku. Tapi kini kau tidak perlu membaginya untukku lagi. Kalian berbahagialah. Aku akan bahagia jika kalian bahagia. Lagipula, memang seharusnya aku sadar diri haha. Okay sampai jumpa, berikan aku kabar gembira aku tidak menerima kabar buruk dari hubungan kalian." Mikey berlari menjauh ketika selesai mengucapkan itu.
"Manjiro!."
"Baji..." kaki Baji yang hendak bergerak untuk mengejar Mikey terhenti ketika sebuah tangan kecil yang lain menarik kemeja hitamnya. Chifuyu berdiri disampingnya, wajahnya nampak memerah dan menatapnya dengan pandangan kecewa. Tidak, apakah ia akan kehilangan cintanya yang satu lagi?. Chifuyu menggelengkan kepalanya, seolah mengisyaratkan untuk tidak mengejar Mikey. Omega itu merapatkan tubuh mereka dan memeluk tubuh Baji yang bergetar. "Jangan tinggalkan aku, Baji. Aku benar benar mencintaimu."
Kedua tangan Baji dengan perlahan melingkar pada pundak mungil dan membawanya kedalam rengkuhan dengan perasaan yang begitu dalam "tidak, aku tidak akan meninggalkanmu."
Mikey memegang dadanya, disana terasa begitu sakit. Rasanya ia ingin membuang apa saja yang menyebabkan dadanya begitu nyeri. Ia iri dengan Chifuyu, Kapan dirinya bisa memiliki seorang Alpha yang benar benar mencintainya seperti Baji pada Chifuyu. Bahkan ketika Baji mengatakan jika pria itu mencintainya, lantas mengapa pemuda itu tidak mengejarnya?. Tidak, Baji tidak mencintainya itu seperti rasa sayang terhadap sahabat dan pemuda itu salah mengartikannya dengan kata cinta.
Kedua sudut bibir Mikey terangkat jika bisa, ia menunggu petir untuk menyambarnya, menyetrum tubuhnya, membunuh secara perlahan sel dalam tubuhnya sebelum ia mati. Tapi itu tidak juga terjadi, tidak ada tanda tanda petir yang akan menyambar. Bahkan kini pandangannya pada langit tertutupi oleh payung hitam yang tiba-tiba saja tersodor padanya, melindungi tubuhnya dari butiran hujan yang membabi buta.
Bola mata Mikey bergulir pada tangan yang yang menyodorkan payung itu padanya. Wajahnya terpaku pada wajah tegas berambut pirang panjang, yang kini dibiarkan tergerai. Tubuhnya mulai basah karena payung itu diberikan padanya. Orang itu menatapnya dengan dingin, tangannya yang lain berada didalam saku celana hitam panjangnya. Ia memakai kaos berlengan panjang berwarna putih. "Jangan terus berdiri disini seperti orang bodoh, itu tidak baik bagi calon anakmu, masuklah kedalam."
Ah, Sepertinya sang pemilik rumah bahkan tidak menyukai jika ia berdiri didepan rumahnya. Ia tersenyum pahit, ia membalikkan tubuhnya untuk pergi dari sana, tapi lagi lagi sebuah tangan terangkat dan menggapainya. "Mau kemana?." Mikey menoleh, menatap pada pria dihadapannya yang terus menatapnya begitu datar. Mikey melepaskan tautan tangan mereka "Aku akan pergi, aku akan merepotkanmu jika terus berada disini."
Pria yang biasanya mengepang rambut panjangnya itu berdecih ketika melihat Mikey yang kembali ingin pergi. Ia mendekat dan tanpa aba aba ia menarik tubuh itu untuk menggendongnya tidak mempedulikan pekikan dari sang empu. Mikey menatap tak percaya apa yang telah Draken lakukan padanya. Pemuda itu menggendongnya dan membawanya dengan perlahan masuk kedalam rumah. Pandangan Mikey tak henti untuk menatap wajah tegas itu. Memperhatikan ekspresi datar yang terus pria itu berikan tanpa membalas tatapannya. Ia hanya terus menatap lurus kedepan memperhatikan langkahnya.
Jika ia bisa, ia ingin menghentikan moment ini untuk sementara.
Tbc
Ahai halo ketemu aku lagi.
Bonus:
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
I hope you enjoy my story Don't forget to press star and Coment