761 145 20
                                    

"Tunggu... tidak ada perumahan?! Lalu kenapa tetangga ku bilangnya di hutan!!" Marah (name)

"Aku tidak tahu." Jawab kitsune

 (Name) kesal sekarang, sangat kesal. Kalau saja tetangga itu bisa ia jambak rambutnya, (name) akan jambak sekuat tenaga. Memang seharusnya tadi ia langsung saja pulang, tetapi kalau (name) pulang dia akan tetap takut dengan kitsune.

"Oiya, nama mu siapa? Maaf tadi aku lari-lari hehe. Walaupun aku udah gak takut, aku tetap waspadai kamu l-loh!"

"Kita shinsuke, salam kenal"

"(Fullname), salam kenal juga"

'marganya...' batin kitashin

 Shinsuke merasa pernah mendengar marga (lastname), entah kapan tetapi seperti pernah mendengar nya dari seseorang. Seperti ada sesuatu yang penting dari marga (lastname)

"(Lastname), bisa mendekat sebentar?" Kata kitashin

"Eh? Kenapa??" Tanya (name)

 Kitashin tidak mau menunggu lama, langsung saja ia mendekat ke (name) dan menutup mata (name) dengan tangan kanan nya sambil mendekatkan dahi nya ke dahi gadis itu. Terlihat di mata kitashin bahwa di dalam tubuh (name) ada jiwa yang terisi dengan air, tetapi tidak sepenuhnya terisi.

Bingung, kitashin bingung kenapa jiwa itu tidak terisi sepenuhnya. Bila jiwa nya terisi penuh dengan air, sudah di pastikan bahwa (name) adalah dewi air. Dan jika jiwanya tidak terisi penuh, ia hanya manusia biasa. Tetapi kenapa (name) bisa melihat dirinya?

Dahi di jauhkan masing-masing dan (name) tentu terkejut

"K-kau ngapain!? Mau makan aku kan? KAN?! DASAR RUBAH LIC-"

"diam, Aku lebih tua dari mu."

"Maaf..."

 Ada rasa kecewa di hati kitashin, ia sangat merindukan dewi air itu. Bertahun-tahun ia berharap jika dewi air mengunjungi dirinya, tetapi sampai sekarang dewi air belum juga mengunjungi nya. Dahulu saat dewi air menghilangkan mereka, para kitsune tidak marah dan hanya pasrah. Itu karna mereka berfikir dewi air mempunya alasan yang masuk akal saat menghilangkan kitsune. Salah satunya kita shinsuke.

Dulu dewi air sering mengunjungi kuil para kitsune untuk sekedar berkunjung, dan ia di sambut hangat oleh para kitsune lainnya. Dan juga momen yang sangat berharga bagi kitashin saat ia bersama dewi air, adalah berjalan kaki mengelilingi hutan. Entah sekarang dewi air itu sedang apa, yang terpenting kitashin sangat merindukannya, sangat sangat merindukannya.

Dan sekarang, ia melihat seorang gadis yang jiwanya tidak sepenuhnya berisi air tetapi bisa melihat kitsune. Siapa dia? Anak dari dewi air? Tunggu... Anak? Tak sengaja kitashin berfikir bahwa dewi air mempunya anak, membuat hatinya agak retak

"Maaf, bisa ulang nama mu?" Kata kitashin

"(Fullname), kenapa?" Jawab (name)

'(lastname)... (Lastname), aku yakin pernah mendengar marga itu' batin kitashin

'ada apa dengan namaku? Sejelek itu kah??' batin (name)

"Anu maaf, bisa kau tunjukkan aku ke mana arah jalan keluar dari hutan ini? Aku akan kembali ke rumah" kata (name)

"...."

"Kita-san?"

"...."

"Ki-"

"Sepertinya aku tahu dimana rumah pak yanto itu." Kata kitashin

"Benarkah? Bukannya tadi kau bilang tidak ada perumahan di hutan ini?"

Seen『Inarizaki×Readers』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang