Perfect.
Kalian pasti akan langsung setuju jika kata itu digunakan untuk menggambarkan sosok Kim Taehyung.
Kalian tidak setuju? Baiklah, aku mengerti. Kalian mungkin belum pernah melihat wajahnya dari dekat. Kalian mungkin belum pernah mengelus wajahnya yang tampak polos seperti bayi pada saat tertidur. Atau, kalian mungkin belum pernah berada dipelukannya sambil menghirup aroma lavender tubuhnya yang benar-benar menenangkan itu.
Aku pernah.
Aku sangat-sangat setuju jika Kim Taehyung adalah definisi kesempuraan.
Aku masih mengingat dengan jelas wajahnya yang manis itu.
Alisnya yang tebal, mata yang tajam dan lembut disaat yang bersamaan, hidung mancungnya yang sering menusuk-nusuk pipiku gemas, bibir berwarna merah muda yang rasanya tidak kalah manis jika ditandingkan dengan wajahnya.
Aku merekammu dengan jelas dalam ingatanku, Taehyung-ah.
Lelaki itu tidak pernah menyakitiku. Sekalipun. Ia selalu memperlakukanku dengan sangat baik. Bahkan, ia selalu menyempatkan diri untuk menghubungiku disela-sela kesibukannya yang sangat padat.
Tentu saja padat, Taehyung adalah solois lelaki terbaik saat itu.
Suaranya yang serak tetapi seksi disaat bersamaan nyatanya disukai banyak orang. Belum lagi wajahnya yang sangat menjual itu. Tentu saja kekasihku itu akan menjadi bintang besar. Dan itu terbukti.
Nama Kim Taehyung tersebar dimana-mana.
Billboard-billboard besar dibeberapa negara menampilkan wajahnya.
Lagu-lagunya memuncaki chart selama berminggu-minggu.
Album-albumnya selalu sold out dalam 5 detik.
Taehyung benar-benar seterang itu.
Aku masih ingat saat tour dunia pertamanya, aku menolak tiket VIP yang ia berikan dan berkata, "Aku ingin membeli tiket itu sendiri."
Tetapi, sayang sekali. Tanganku tidak segesit itu. Aku kalah cepat.
Ujung-ujungnya setelah aku ceritakan pada Taehyung, lelaki itu menertawaiku sampai-sampai berurai air mata dan perutnya sakit. Setelah puas, ia lalu melangkahkan kaki panjangnya ke arahku, kemudian merentangkan kedua tangannya, membawaku dalam pelukan hangatnya. Ia lalu mengelus kepalaku lama sekali, membujukku yang sedih karena gagal ditambah lagi diejek oleh kekasihku sendiri. Menyebalkan.
Taehyung lalu mengeluarkan sesuatu dari saku celana panjang berwarna hitam yang ia kenakan saat itu. Ia menggenggam tanganku, kemudian meletakkan tiket konsernya yang pada awalnya 'ku tolak mentah-mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safe and Sound [Kim Taehyung]
Fanfiction"you'll be alright, no one can hurt you now, Taehyung-ah" ------- christiya © 2021 ------- Genre: Romance, Drama