Chapter 14|

113 18 0
                                    

Zoya pulang ke rumah nya dengan keadaan lesu, bagaimana tidak? Harinya kacau balau membuat kepala begitu sangat sakit. Padahal dia belum genap seminggu bersekolah sudah apes saja.

Zoya berjalan ke arah meja makan dan menuangkan segelas air, sementara disudut kak ada seseorang yang tengah memperhatikan Zoya.

Melihat tingkah zoya seorang yang tengah duduk di sebuah kursi terheran dengan mood nya Zoya, sebenarnya ada apa dengan nya hari ini?

'Tidak biasanya' itulah yang ada di pikiran orang tersebut.

"Lho kenapa?" Tanya lita

Zoya yang tengah minum dibuat kaget dengan suara Lita, Zoya pun hanya memuntahkan minuman nya ke lantai sembari menatap Lita.

Zoya berkedip beberapa kali sembari melihat Lita yang tengah asik memakan cemilan sembari menonton tv. Sungguh enak bukan?

"Lit ngapain lho disini?" Heran zoya sembari dengan wajah kaget tak percaya

" Ya nungguin lho lah, lho pikir ngapain lagi gue kesini?" Tanya lita sembari memasukan sebuah kripik ke dalam mulutnya.

Sudah Zoya duga Lita itu seperti jin yang tidak diundang pun datang sendiri, entah itu pagi, siang sore ataupun malam bagi Lita tidak ada bedanya.

"Yaudah terserah lho deh!" Jawab Zoya singkat membuat Lita tidak puas dengan respon yang diberikan Zoya.

Zoya berjalan menghampiri Lita yang tengah duduk di kursi, terus menghela nafas sembari merenungi nasibnya. Entah kesalahan apa yang Zoya buat sampai dia bisa berurusan dengan Ander.

"Aduh sayang nya gue kenapa sih kok lemes banget?" Tanya lita terheran heran.

Gimana Zoya nggak lemas dia baru saja menghadapi badai yang teramat amat besar. Bukan teramat lagi Ander bahkan lebih bahaya ketimbang bencana.

"Kenapa sih hidup gue nggak pernah tentram plus damai!" Rengek zoya sembari menutup matanya.

Lita yang mendengar rengekan Zoya hanya bisa menatap nya dengan wajah datar. Memperhatikan tingkah Zoya Yanng seperti dilanda bencana.

"Lagak lho zi, hidup itu harus dinikmati jangan dibebani!" Ujar lita sembari memasukan keripik kentang ke dalam mulutnya.

Zoya melongo mendengar ucapan Lita bukannya menghibur Zoya Lita malah berbicara seenaknya saja, seolah beban yang Zoya tanggung saat ini seperti hal sepele untuknya.

"Iya gue tau, tapi hidup gue itu slalu aja terbebani semenjak ketemu cowok itu!" Ketus Zoya.

mendengar nama cowok membuat Lita memutar otaknya 120°
Lita berkedip beberapa kali rasanya tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh zoya karena baru kali ini Zoya mengeluh soal yang namanya cowok.

Ya walaupun pernah Zoya mengeluh tentang sepupunya yang menyebalkan yaitu Zico, juga dulu Zoya juga pernah mengeluh tentang Abi yang jadian sama Michelle dan yang terakhir dia mengeluhkan si wajah tembok bernama Ander.

"Hah cowok itu?" Tanya lita tak percaya "Cowok mana lagi?" Tanya lita sembari menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.

"Menurut lho cowok mana lagi? Ya cowok berandal itulah!" Jelas zoya sembari meremas sebuah bantal di pinggiran sofa.

Mendengar nama cowok brandal itu, Lita merasa terkejut pasal nya Zoya sudah sering sekali bermasalah dari mulai yang hampir tertabrak motor,  id card nya Zoya jatuh seperti Zoya dan Ander memang jodoh.

"Wah kayaknya gue ketinggalan berita nih?" Gumam Lita bersemangat.

Lita perlahan tapi pasti mendekati Zoya yang tengah duduk sembari memandang ke arah televisi. Melihat Zoya yang sedang anteng menonton tv dengan segera kita merangkul yang milik Zoya dan bermesra manja layak seorang kekasih.

Leanzo The Series ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang