Siang itu Gracia mutusin buat pergi lagi ke Bandung, dia nggak ada lelahnya buat pulang pergi kesana, sampe urusannya itu benar-benar selesai.
Sampai tiba disana dengan selamat, cewek itu kembali memasuki rumahnya Dey, kali ini dia harus bertemu dengan Dey, karena kemaren Gracia belum melihat Dey, dia pengen tahu keadaan Dey seperti apa.
Gracia sudah bisa melihat Ibunya Dey itu, Diana. Dia wanita tua yang single parents karena Ayahnya Dey sudah lama meninggal sejak Dey masih duduk dibangku SD.
Diana menghampiri Gracia yang baru saja masuk ke dalam rumahnya. Ia tersenyum dengan hangat. "Nak Gracia, sudah sampai? kamu capek pasti ya nak" Ucap Diana, keliatannya Gracia sangat lelah, sebab dari kemaren cewek itu keliatan sibuk sekali, belum ditambah kegiatan sekolah.
"Gapapa tan, aku udah biasa kok" Gracia tersenyum kecil, nunjukkin kalo dia baik-baik aja.
"Dey ada di kamar, kamu ke kamarnya aja ya Nak" Ucap Diana memberi tahu.
"Kalo gitu saya izin masuk ya tan"
"Iya Nak Gracia, silahkan" Sudah mendapat izin Kemudian Gracia langsung menghampiri kamarnya Dey itu.
Gracia ingin mengetok pintunya dulu tadinya, tapi mungkin kelamaan jadi dia langsung membuka pintu itu dengan pelan, dan mengintip sedikit, sampai Gracia bisa melihat Dey yang sedang duduk dikasurnya itu sambil bersandar pada bantal, kayaknya dia lagi membaca sesuatu, seperti buku pelajaran tapi Gracia nggak bisa menebaknya.
Dey spontan menengok ke arah yang membuka pintu tersebut. "Gracia?" Ucap Dey yang masih melihat cewek didepannya itu.
Gracia menutup pintu kamarnya Dey. dan juga melihat ke arah Dey pas dia memanggil namanya. "Gue balik" Ucap Gracia singkat. Gracia duduk dipinggir kasur milik Dey.
"Kamu kemana aja? udah nggak pernah nengok aku lagi" Dey kemudian menutup buku yang tadi ia baca dan menaruhnya di meja disamping kasurnya.
"Lo tau kan gue kelas akhir, sibuk ngurus sekolah" Jelas Gracia.
Dey mengerti, karena dia juga kelas akhir, bedanya Dey sekarang home schooling jadi nggak banyak urus sana-sini, boro-boro teman aja nggak ada, paling adanya teman lama Dey yang di sekolah lama dia.
"Hm, aku juga sama, tapi bosenin semenjak homskul" Dey jadi sedih, ditambah cewek itu kangen banget sekolah normal, daripada harus dirumah kayak gini.
"Gapapa, mencari kesenengan aja, jangan sampe lo jadi tambah stress" Saran dari Gracia, Dey merasa nggak setuju.
"Telat, udah stress duluan" Ucap Dey dengan nada kesal.
"Gue nggak bisa sering kesini lagi, buat gue udah cukup Dey" Ucap Gracia tiba-tiba.
"Kenapa?" Raut wajah Dey terlihat kecewa, cewek itu nggak pengen kalo nanti dia bakal jarang ketemu sama Gracia.
"Gue punya pacar, gue nggak pengen lagi rahasian semuanya ke dia, lagian selama ini udah cukup kan? Gue rasa udah waktunya juga gue buat ngurus hidup gue sendiri" Ucap Gracia panjang lebar, Dey seperti nggak ikhlas untuk ini.
"Jangan... Aku nggak pengen kamu pergi Gre" Dey kini memohon dihadapan Gracia.
Cewek itu membuang mukanya sebentar. "Sorry banget gue harus ambil keputusan" Gracia tetap pada pendiriannya.
"Tapi waktu itu..."
Gracia menatap lekat Dey. "Gue nolong lo karena gue emang niat bantu lo waktu lo kecelakaan itu dan sampe sekarang ini, gue masih tulus nolong lo, tapi ga bisa terus-terusan kan?" Gracia merasa nggak enak dengan perkataannya sendiri, tapi ada orang yang lebih kasian kalo dia sampe tahu Gracia menutupi semua hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ColdWater • Chikara
RomanceZahra Nur Kaulah buaya kelas kakap yang ingin mendapatkan hati seorang kutub utara, bernama Yessica Tamara. Tak semudah itu, Yessica bukan cuma cuek dan dingin, tapi dia tidak mengenal cinta dan kehidupannya pun berubah setelah datangnya Ara. warn...