Part 2: Siapa dia?

12 2 0
                                    

"Dik sadar dik, bangun dik bangun..."
"Argh, sakit sekali kepalaku, oh Pak Nelayan! Di mana preman-preman itu?!"
"Mereka sudah pergi dik, terimakasih sudah mau menolong saya"
"Ah sial, maaf pak saya tidak bisa membantu bapak lebih, malahan saya pingsan, hadeuhh", Kataku dengan sedikit malu.
"Tidak apa dik? Ngomong-ngomong siapa namamu? Saya Fatah" Kata Bapak itu bersama dengan sesosok wanita di sampingnya.
"Nama saya Iqbal Pak, salam kenal, hmm, siapa wanita di sebelah bapak itu?"
"Oh ini anak saya, Nissa", Kata bapak itu sembari Memperkenalkan Nissa.
"Mari dik, saya obati di rumah saya, sudah malam begini, banyak hewan liar yang ada di sini".
"Baik Pak, terimakasih".

~~~
"Nissa? Tolong obati anak itu", Kata Pak Fatah
"Adududuh, argh perih", Kataku sambil meringis kesakitan
"Perih kah? Luka mu ini lumayan parah, pantaslah lukamu parah, orang yang kau lawan saat itu adalah jawara Presean 3 kali berturut turut". Kata Nissa sambil mengobati lukaku.
"Presean? Apa itu?"
"Ah, sepertinya kau bukan orang sini ya, Presean adalah budaya suku Sasak yang mengharuskan dua orang laki laki bertarung, budaya ini mengajarkan kita untuk bersikap kesatria dan berani."
"Iya, aku orang Jakarta, oh jadi seperti itu Presean, pantas tangannya keras, hehe".
"Oh iya, Nissa tinggal dulu ya, Nissa mau ibadah".
Aku pun mengiyakan kewajibannya, kadang aku berfikir, mengapa mereka beribadah? Mengapa mereka berdoa? Bagiku yang seorang Atheis(Tidak percaya Tuhan) hal itu adalah hal yang sia sia.
Berlanjut~

PRESEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang