͙۪۪̥˚┊❛ [chpt. 023] ❜┊˚ ͙۪۪̥◌

995 206 34
                                    

"tenang dulu minho..."

minho mengusak kasar rambutnya hingga berantakan. ia jatuh terduduk di sofa, kepalanya terasa pusing. tidak paham dengan apa yang baru saja terjadi.

"gue udah gila. semuanya hanya imajinasi. gue sedih ditinggal orang tua gue sampai bikin temen khayalan.. temen khayalan yang mirip sama kucing gue. gue-gue ini kenapa??"

hyunjin terdiam, "apa maksud elu bocah pirang yang goblok itu?"

"dan gue bahkan nyeritain ke elu? anjer.. ya ampun.. gue sedepresot ini, anjeng."

"dia nyata, ho."

minho membulatkan mata semakin tidak paham, "a-apa?"

"bocah pirang yang kita ajak ke studio dance? bocah pirang yang kita ajak ke taman sore hari? ya. dia nyata."

"a-apa.. gue gak ngerti.."

hyunjin duduk di sisi minho. ia memberikan segelas air putih untuk minho sebelum ia memulai ceritanya.

"gue ceritain dulu gimana caranya gue bisa nemuin lu yang pingsan tiga hari lalu. waktu itu lu ngirim chat ke gue isinya: minho akan tetap bahagia walau tanpa bersama bbokie"

"gua bingung setengah mati anjrod. kaget banget gue kira lu mabok tapi akhirnya gue punya firasat kalo bisa aja bbokie balik jadi kucing sampe lu gak nyadar ngirim pesan seaneh itu jadi gue datang ke apartemen lu"

"gue nekan bel pintu berkali kali tapi lu nggak bukain. sampe akhirnya gue harus minta tolong sama yang punya apartemen buat bukain pake kunci cadangan. gue nemu lu pingsan di deket meja dapur."

"gue.. gue juga nggak tahu kenapa barang2 punya bbokie hilang semua. gue pikir lo bakal kasih tahu setelah lo bangun jadi gue sabar ngerawat lu tiga hari ini."

"gue juga ngira lu udah ngerelakan bbokie pergi dengan ngirim pesan itu tapi ternyata enggak.. lu sama nggak paham dengan semua ini sama kaya gue.."

"hyunjin. bukan gue yang ngirim pesan itu." kata minho lirih.

ia kembali menyalakan hapenya dan membuka roomchat dengan hyunjin. pesan itu dikirim pada saat minho masih memasak sarapan pagi itu.

minho memerhatikan pesan terakhir tersebut. pesan yang kemungkinan besar dikirim bbokie dan satu satunya bukti bahwa bbokie memang nyata.

"minho.. gue gak ngerti tapi gue pengen lu percaya kalau bbokie nyata. bbokie nyata dan pernah ada dalam kehidupan elo." kata hyunjin menatap minho sedih.

minho menunduk. ia tidak menangis. tidak juga tersenyum. kalimat dalam pesan itu terus berputar di kepala minho seperti kaset rusak.

minho akan tetap bahagia walau tanpa bersama bbokie.

© BISCUIT, 110821

well, so bbokie is real. case closed. :D

❪ 恋 ❫ BISCUIT • minlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang