S1 07.5 Papa : Sebelum berangkat Sekolah 🔞🔞

3.1K 217 19
                                    

(Kalau ada typo yang mengganggu langsung coment yuh)

(Warning :: Little bit Spicy)

-lanjutan part sebelumnya

Keperawananku dan Adry bakal hilang hari ini..

Kami saling berciuman, saling meraba dan mengecup..

Sampai pintu kamar ku diketuk..

"Kevinnn.. papa pulang"

Sontak kami panik dan berpakaian secepat kilat.. Hans berlari pura-pura membaca buku di meja belajar ku, Adry secepat kilat membuka game di laptopnya dan duduk di lantai.

Aku membuka pintu dan papa masuk ke kamar "Hai Boys" ucap Papa.

"Siang om" balas mereka.

"Kami lagi ngebandingin nilai rapor pa" balasku.

"oke.. Siapa yang paling gede" tanya papa.

"saya om" balas Hans dengan semangat "saya paling gede dari mereka semua" lalu dia terdiam karena sadar kami sedang tidak mendebatkan apa yang dia pikirkan.

Adry menahan tawanya.

"Aku pa, aku juara satu.. Hans paling gede nilai Bahasa dan keseniannya" Ucapku menutupi keambiguan yang Hans ucapkan.

"Good, anak papa hebat" Papa bersiap keluar kamar "Kalo laper minta sama mbak ya"

Kami menghela nafas, tapi sialnya, Adry salah menekan tombol di laptopnya, video 3 cowo yang saling tusuk terputar dengan volume full.. desahan ke3 aktor itu menggema ke semua ruangan dan Papa belum keluar kamar.

Hans menutup mukanya dengan buku dan aku hampir jantungan. Papa tersenyum dan mengambil bungkus kondom di lantai, sialan kenapa mereka gak buang bungkus kondomnya sih. "cuma 2?" tanya papa..

"emm itu.." aku beneran gugup kehabisan kata-kata.

"ada 1 kotak di kamar papa, ambil aja semua" balas Papa.

"gak om, itu cuma untuk bikin prank aja" ucap Adry "Video tadi cuma iklan, spam, dari email"

Papa hanya tersenyum "Kalian seumuran kan? Selagi kalian melakukannya semuanya dengan sadar om gak masalah, om seneng Kevin punya 2 orang yang sayang sama dia.. Tapi kalo kalian berani nyakitin Kevin" Papa mengambil pensil di meja dan dengan 2 jari dia mematahkan pensil itu..

Adry dan Hans menelan ludah mereka.

"Jangan lupa tutup pintunya, semua ruangan dirumah ini kedap suara, om gak mau kalian dengar suara pistol dari luar, have fun boys" ucap papa.

Salah satu ajudan papa masuk ke ruangan untuk menjemput beliau "Bos, satu target siap di kubur"

"ssst, ada temen-temen Kevin" balas Papa sambil tersenyum ke Adry dan Hans

Malam itu kami tidak jadi saling tusuk karena aku harus menjelaskan kepada mereka pekerjaan Papa, mereka gak membenciku karena tahu kami gak bisa memilih terlahir dari keluarga apa. Kami malah saling curhat, Papaku pembunuh bayaran. Papa Adry adalah salah satu petinggi di pemerintahan,dan dia mengakui bahwa papanya bisa sampai keatas sana karena korupsi dalam jumlah besar dan juga menggunakan jasa orang-orang seperti papaku untuk menghilangkan saingan politiknya. Sedangkan Hans adalah keluarga bangsawan dari suatu daerah diluar pulau yang ketat akan aturan, bahkan dia sudah dijodohkan dari bayi sehingga dia sekarang gak perduli akan masa depannya. 

Malam itu berakhir dengan kami yang tertidur saling berpelukan. Hans dan Adry di kiri kanan ku dan aku ditengah mereka. Ditengah malam Hans terbangun, duduk di sofa balkon kamarku. Melihat kearah bulan, tidak berpakaian dan hanya menggunakan boxer.

Siput lamban dan Kelinci yang Menunggunya ( GREEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang