HALOO SEMUAA!!!
GIMANA KABARNYA?? SEMOGA SEHAT SELALU YA!!💗
Sebelumnya aku mau ngucapin minta maaf yang sebesar-besarnya udah luama buanget ga update cerita ini, karena ada beberapa kesibukan di sekolah hehe...oh ya terima kasih buat kalian yang masih nungguin update an cerita ini!!!!
Basa-basinya cukup sampai sini aja, Jangan lupa untuk vote, komen, share, dan follow guys biar dapet notifikasi update💌
HAPPY READING👽
<><><><><><><><><><>
9 • Berkunjung Ke Anvella's House
Rumah minimalis bertingkat 2 dengan halaman rumput yang luas. Dibelakang rumah tersebut terdapat pohon dengan batang yang cukup besar. Rumah yang bercat putih dan pagar hitam menjulang tinggi.
Ketiga perempuan itu telah sampai dikediaman keluarga Anvella. Dara-sang pemilik rumah langsung mempersilahkan kedua temannya itu masuk kedalam rumahnya.
Dari pintu masuk mereka disambut dengan lukisan besar yang bergambar burung merak dengan latar batik mega mendung.
"Keren!!" puji Monnica yang masih mengamati lukisan itu.
Dara tersenyum simpul mendengar pujian temannya itu, "Eh, ayo ke ruang tengah." ajaknya dan diangguki oleh mereka.
Dara memimpin didepan menuju ruang tengah. Di ruangan itu terdapat seorang wanita paruh baya yang tengah melukis diatas kanvas putih.
"Mi, aku pulang!" celetuk Dara yang mampu mengalihkan pandangan wanita itu dari kanvasnya.
"Eh anak Mami udah pulang! Mereka siapa sayang?" tanya wanita itu bingung dengan menghampiri Dara. De Zera Anvella. Zera-Mami Dara.
"Mereka temen temen aku Mi!"
Dalam benak Zera kini terdapat banyak pertanyaan yang muncul. "Seinget Mami kamu gak pernah bawa temen ke rumah. Malah, yang paling parah kamu gak punya temen."
Dara meringis mendengar perkataan Maminya itu, "Ya kan itu dulu. Sekarang udah beda! Oh ya, kalian kenalin diri kalian dulu!" cetusnya pada kedua temannya itu.
"Halo! Selamat siang Tante! Kenalin nama aku La Dera Monicca. Biasa dipanggil Monnica. Salam kenal Tante!" cerocos Monnica dengan sopan membungkukkan badannya.
"Selamat siang juga Monnica." senyum manis terpatri dibibir Zera, lalu ia mengalihkan pandangannya pada perempuan yang ada disamping gadis itu. "Lalu yang satu ini namanya siapa?"
"Saya Darewns. Senang bertemu dengan anda." sengaja ia memperkenalkan namanya dengan bahasa baku. Peraturan dari keluarganya begitu melekat didalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAREWNS [ON GOING]
Teen Fiction𝗠𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗮𝘄𝗮𝗹 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗼𝘀𝗮𝗻𝗸𝗮𝗻, 𝗻𝗮𝗺𝘂𝗻 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗿𝘁𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗮𝗹𝘂𝗿 𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗴𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻! 𝗦𝗘𝗚𝗘𝗥𝗔 𝗠𝗔𝗦𝗨𝗞𝗞𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗗𝗔𝗟...