"Baekhyun, hei"
"Uhm~"
"Bangun dear, sudah waktunya makan malam"
"Aku masih ngantuk Chan_"
"Nanti saja lanjutkan tidurmu ya? Kita makan malam dulu yuk"
"gendong~"
"Ya sudah aku gendong tapi ke kamar mandi dulu ya untuk cuci muka. Okey?"
"Hm"
Dengan jantan Chanyeol menggendong subbimisifnya ala koala dan mendudukan nya di wastafel. Keran dinyalakan dengan mode air hangat. Tapak tangan yang tampak kekar itu menampungnya dan menghapuskannya dengan lembut ke wajah cantik carriernya.
"Sudah segar?"
"Uhm sudah. Terima kasih" Chanyeol membalas dengan senyum.
Chanyeol menggapai kotak tisu dan mengeluarkan beberapa lembar untuk mengeringkan wajah suami mungil tercintanya.
"Aku rapikan sebentar ya rambutmu" pria manis itu hanya mengangguk, menampilkan senyum termanisnya membuat Chanyeol tak kuasa untuk tak ikut tersenyum.
Chanyeol mengambil sisir dari kantong celana jins nya dan menata sedikit rambut sang tekasih dengan jemarinya.
"Nah selesai. Aduh cantiknya milikku"
"Berhenti merayuku!"
"Aku tidak merayumu. Appamu benar cantik ya kan nak" Chanyeol melemparkan pertanyaan itu pada sang janin.
Baekhyun mendengus namun menerima ciuman hangat dominannya pada perutnya. Setelahnya, mereka terkekeh bersama.
.
.
.
Kali ini mereka duduk di restoran lantai satu dekat jendela karena udara malam yang sejuk cukup nyaman untuk menemani makan malam mereka. Makan malam itu berjalan dengan khidmat tanpa suatu kurang apapun."Chan, jam berapa ini?" Baekhyun bertanya saat mereka hendak beranjak.
"Masih jam delapan Baek, ada apa?"
"Aku tak mau langsung kembali ke kamar"
"Baik lah kau mau kita ke mana?"
"Kau tau tempat yang cantik di daerah sini selain air terjun?"
"Hm, seingatku daerah sini dekat dengan perternakan dan perkebunan stroberry Baek"
"Stroberry?! Ayo kita ke sana! Kau kenal pemiliknya kan?"
"Itu kebun keluarga kami Baek"
"Aish! Kenapa kau baru bilang bahwa kau memiliki kebun itu?! Pokoknya kita harus ke sana sekarang!"
"Baik lah baby"
.
.
.
Setibanya mereka di sana lewat teleportasi, mata mereka menangkap silau cahaya karena banyak lampu menyala di sana.Selagi kekasihnya memilih milih buah manis asem itu, Chanyeol mengeluarkan ponselnya untuk mengabarain bawahan ayahnya yang bertugas mengurus kebun. Setelah urusan kecil itu selesai, Chanyeol memandang dari jauh kekasihnya yang masih sibuk mencari stroberry yang matang dan besar dengan mulutnya sesekali sambil mengunyah.
Awan hitam yang sedari tadi menampakan rupanya tersamar oleh gelapnya malam namun kilat yang menggelegar berhasil menyadarkan sepasang anak adam itu.
"Baek sudah yok, mau hujan nih. Ayo pulang"
"Hm~ Baik lah~"
Chanyeol mendekati subbmisif. Mereka berpegangan tangan lalu berpindah tempat ke kamar hotel dalam hitungan detik. Sepertinya Baekhyun mulai beradaptasi dengan kekuatan suaminya yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat? Kok Nembak?
Fantasy"Baek, kau masih pakai parfum yang tadi? Baunya terlalu menyengat Baek ganti baju sana" "Dasar namja bodoh! Bau dominan mu itu membuat bau heat ku semakin mengguar dasar CHANYEOL BODOH!" Umpatnya. Untung saja acara mencuci piring mereka hanya memerl...