7.3K 901 122
                                    


Pagi ini atmosfer kantor tidak seperti biasanya. Ah, mungkin hanya perasaan Renjun saja yang tidak terbiasa berangkat sedikit terlambat.

Terlambat disini hanya dari sudut pandang Renjun ya. Sebab biasanya Renjun sudah tiba di kantor pukul setengah tujuh berbarengan dengan OB yang baru mulai bersih-bersih. Jadi ketika kantor masih sepi, ia sudah datang untuk membersihkan kantor presdir.

Lee Jeno, tidak suka ruangannya disentuh orang asing. Maka selain sebagai sekertaris, Renjun juga bertugas membersihkan ruangan presdir. Namun karena suatu halangan, pagi ini Renjun tidak melakukan tugas sampingannya tersebut.

Ketika menekan tombol lif seorang menepuk bahu Renjun.

Oh ternyata Kim Yeri.

"pagi Huang biseo-nim!"

"pagi juga Yeri manager-nim."

Yeri yang berdiri lebih dekat dengan papan tombol menekan nomor 23, lantai dimana ruang presdir dan ruang staf manager berada.

"Huang biseo-nim sudah dengar gosipnya?" tanya Yeri membuka topik pembicaraan.

"gosip apa?"

Yeri menatap Renjun antusias. "sini ku bisiki."

Renjun menundukkan sedikit tubuhnya, menyodorkan telinganya pada Yeri yang langsung memaparkan segalanya.

Sepasang mata Renjun terbebalak kala Yeri mengakhiri ceritanya dengan informasi yang sangat membagongkan. "demi apa?!"

"kasihan kan? Semuda itu sudah ditinggal ibunya." Emosional lagi kan Yeri jadinya. "Ternyata selama ini busajang-nim single parent."

Kesimpulannya, prasangka Renjun tentang Jeno yang sedang cekcok dengan istrinya itu salah besar. Kisah yang sebenarnya adalah kekasih Jeno meninggal setelah melahirkan Jisung, membuat sang presdir menjadi single parent diusia yang terbilang muda.

Lalu alasan Jeno membawa Jisung kekantor karena tidak ada yang mengjaga si kecil. Babysitter yang bekerja merawat Jisung, bukannya mengurus si kecil dengan baik malah menyakiti makluk menggemaskan itu. Oleh karenanya, Jeno tidak memperkerjakan babysitter lagi, dan memilih membawa serta Jisung ke kantor.

Astaga, kasihan sekali.


"oh ya, kau dapat gosipnya dari mana Yeri-ssi?" Renjun harus memastikan apakah gosip tersebut benar, atau hanya sekedar isapan jempol belaka.

Sebab –begini lho ya. Renjun yang sekertarisnya Jeno saja tidak tahu menahu, padahal setiap hari selama tujuh tahun ia bersua dengan yang bersangkutan. Takutnya gosip yang dapat menarik simpati orang-orang ini disebar seorang tak bertanggung jawab yang ingin menjatuhkan Boss nya.

'presdir JsCorp memiliki anak diluar nikah'

Headline berita tersebut sudah cukup ampuh membuat saham perusahaan gonjang ganjing. Terlebih Jeno masuk dalam jajaran pembisnis berpengaruh di Asia.

"tuan Haechan,"

Tunggu, sepertinya Renjun pernah mendengar nama itu. "siapa dia?"

"istri tuan Mark Lee – CEO SFgrup."


.


Harus diapakan manusia satu ini, pikir Jeno seraya memijit pelipisnya yang pening. Sepasang mata sipitnya menatap istri sepupu jauhnya yang tak lain merupakan sahabat manusianya frustasi.

Huang Biseonim~ (Noren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang