Part 40🏫🎒🛌🏻

3.1K 155 8
                                    

PAGI HARI KEMUDIAN.

Pagipun telah tiba, dimana seluruh orang akan melakukan aktivitasnya kembali, begitu juga dengan keluarga Jordan yang saat ini sangat sibuk.

"MOMMY SEPATU THEO DIMANA?." Teriak Theo yang linglung mencari sepatunya.

"ADA DISAMPING PINTU KAMARMU." Teriak Nanda didapur.

"GAK ADA MOM!." Teriak Theo yang mencari sepatunya.

"Astaghfirullahaladzim, ADA DISAMPING PINTU KAMARMU AHH." Teriak Nanda bersabar.

"UDAH AKU CARI MOM, TAPI GAK ADA!." Teriak Theo yang mencari disamping pintu.

"KALAU MOMMY KETEMU AWAS SAJA!." Teriak Nanda yang beranjak pergi menuju kamar Theo.

AT KAMAR THEO.

Sesampainya di kamarnya, Nanda langsung mencari sepatu tersebut, hingga dia menemukan sepatu itu tepat disamping pintu kamar Theo.

"Mommy sudah bilang disamping pintumu." Ucap Nanda sebel.

"Tapi gak ada mom." Ucap Theo yang jujur.

"Lalu ini apa hah?! Ini apa?!." Tanya Nanda frustasi.

Theo yang melihat sepatunya itupun sangat terkejut sekaligus melongo, padahal dia cari tidak ada, kenapa disaat mommynya mencari langsung muncul? Woahh sungguh ajaib.

"Loh, kok ada disini?! Tapi Theo cari gak ada mom!." Ucap Theo Jujur apa adanya.

"Makanya kalau mau cari barang itu dengan teliti!." Ucap Nanda kesel.

"Ta-tapi.... Yasudah, hehehe maaf mom." Ucap Theo cengengesan.

"Sana kamu makan dulu." Ucap Nanda dan diangguki oleh Theo.

Saat ingin keruang makan Nanda melewati kamar Ara, jadi sekalian Nanda mau ngajak Ara keruang makan, namun disaat dia ingin memasuki kamar Ara dia mendengarkan percakapan Linda dengan Ara.

"Ara, kalau sudah besar nanti Ara mau jadi apa?." Tanya Linda Lembut sambil menyisir rambut Ara.

"A AAla ma mmau ja jjadi do ddoktel! Ce ccepelti ka kkak N NNico!." Ucap Ara senang.

"Kenapa Ara mau jadi dokter hm?." Tanya Nanda Lembut namun menatap sendu pada Ara.

"Ka kkalena Ji jjika A AAla ca ccakit la llagi A AAla bi bbica o oobatin ce cendili! Ja jjadi ti tidak me mmelepotkan Mo mmomy Da ddan ce ccemuanya da ddan A AAla bi bbica me menyembuhkan O oolang ca ccakit!." Jelas Ara dengan semangat.

Namun berbeda dengan Linda dan Nanda yang mendengarkan cita-cita Ara, saat ini Linda berusaha menahan tangisnya sedangkan Nanda sudah menangis dalam diam akan keinginan baik malaikat kecil mereka.

"Ka-kalau begitu Ara, harus tetap kuat ya, jangan tinggalin kakak dan semuanya biar keinginan Ara tercapai." Ucap Linda bergetar menahan tangisnya.

"Te tentu ka kkak." Ucap Ara Semangat.

"Gua janji akan melakukan apapun untuk adikku, kecuali jika takdir berkehendak." Batin Linda sendu.

"Maafkan mommy sayang, kamu harus terlahir dalam perjuangan sulit ini." Batin Nanda sedih.

Lalu Nanda tersadar dari lamunannya langsung menghapus air matanya dan memasuki kamar Ara dengan senyuman dipaksakan agar tidak terlihat oleh Ara.

"Sayang ayo makan dulu, baru sekolah." Ucap Nanda Lembut.

"Ho hhole ce ccekolah!." Ucap Ara senang dan langsung menuju arah Nanda berdiri.

Dengan cepat Nanda menggendong Ara keruang Makan.

Possessive My Family {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang