Chapter 6

56.2K 1.6K 43
                                    

Warning 21+

Lily mengikuti langkah seorang pria dari belakang. Ya, ini adalah job pertamanya.

Mereka tengah terduduk di tempat tidur, Lily duduk sedikit jauh dari pria itu.

Oh Tuhan, sungguh ia merasa sangat canggung sekaligus takut. Apakah ini benar-benar jalan hidupnya? Menjadi seorang jalang?

"Hei, kenapa kau duduk sangat jauh?" Tegur pria itu menyadarkan Lily dari lamunannya.

"Sini," ucap pria itu lagi seraya menepuk sisi sebelahnya.

Lily mendekat dan duduk di sebelah pria itu.

"Siapa namamu?"

"Lily"

"Oh astaga, kau sangat cuek. Kau tidak menanyakan namaku?"

"Ah ya, siapa namamu?"

"Lukes, but you can call me baby." Ucap Lukes diakhiri dengan tawa.

Lily tersenyum tipis, ia cukup terhibur dengan sikap Lukes yang tidak kaku kepadanya.

"So, bisa kita mulai?" tanya Lukes.

Lily membeku di tempat. Ia sungguh tidak tahu harus melakukan apa. Ini pertama kali baginya.

"I-ini pertama kalinya bagiku." Ceplos Lily dengan wajah polosnya.

"Are you still virgin?" tanya Lukes dengan tatapan tidak percaya. Pasalnya gadis seusia Lily biasanya sudah pernah melakukan setidaknya satu kali.

Lily mengangguk lemah.

"Okey tenang, aku akan bermain selembut mungkin." Ucap Lukes menenangkan.

"Thanks,"

"Boleh kita mulai?" tanya Lukes.

Lily mengangguk sambil tersenyum tipis. Sesungguhnya ia tidak pernah siap sampai kapan pun, namun harus bagaimana lagi? Inilah pekerjaannya sekarang.

Lukes membaringkan tubuh mungil Lily di tempat tidur. Perlahan ia mendekatkan wajahnya untuk mengecup bibir gadis itu.

Lukes mulai menciumi bibir lembut Lily. Ia melumat bibir gadis itu, sementara Lily mulai mengikuti pergerakan Lukes.

Untung saja Lukes tidak liar, sehingga ia masih bisa mengikuti permainan pria itu.

Lukes melepaskan ciumannya dan menurunkan dress yang dikenakan Lily, ia memandang kagum ke arah bukit milik gadis itu.

"Ini indah." Ucap Lukes.

Mendengar itu, sontak pipi gadis itu merah padam.

Lukes kembali menurunkan dress itu hingga sepenuhnya terbuka. Setelah itu, perlahan tangannya menurunkan celana dalam yang Lily kenakan.

"Aku akan membuatmu basah terlebih dahulu, supaya lebih mudah nantinya." Ucap Lukes, entah apa yang ia bicarakan Lily sama sekali tidak mengerti.

Lebih mudah? Basah? Oh entahlah, ia hanya perlu mengikuti alur bukan?

Saat tengah asyik bergulat dengan pikirannya, tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang lembut menyentuh area sensitifnya.

"Ahh!" Desahan pertama keluar dari bibir gadis itu. Sontak ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia merasa malu.

"Hei tidak perlu ditutup, aku menikmatinya." Cegah Lukes.

Setelah itu, ia kembali menyapu kemaluan Lily dengan lidahnya. Lily hanya dapat bergerak-gerak tidak jelas, sepertinya ia mulai menikmati permainan pria itu.

BASTARD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang