Pagi cerah di hari Senin seperti memaksaku untuk bangkit dari 95% manusia akan menyebut nya tempat ternyaman, Bangkit dengan gontai aku mengumpulkan niat untuk pergi ke sekolah.
"Nazela Dwi ajengnia bangunan!". Teriakan menggelegar itu seketika membuat ku bangkit dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
"Mama, papa aku berangkat dulu". Kataku sambil memakai sepatu di pintu keluar rumah.
"Iya hati hati nak" setelah mendengar balasan dari mamah aku langsung berjalan keluar komplek perumahan menuju halte bus bergabung menjadi bagian dari orang orang yang memburu mobil bus di pagi hari. Bus biru dengan arah jalan menuju halte dekat sekolah ku tiba sudah menjadi tradisi aku akan duduk di pinggir jendela menikmati Sepoi angin pagi hari yang menerpa wajahku, ku buka materi yang akan menjadi mata ulangan hari ini Yappp hari ini mulai ulangan kenaikan kelas aku akan menjadi anak kelas 12 tak terasa padahal baru kemarin aku memakai baju SMP.
Bus berhenti di halte bus dekat sekolah ku setelah aku keluar dari bus ku langkahkan kakiku ke gerbang tempat aku menimba ilmu dari hampir 2 tahun yang lalu.
Drttt Drtttt Drttttt
Merasa ada bunyi dari handphone ku aku mengambil nya dari saku rok ku, ahh ternyata dari Andira temanku.
"Zellaaaa loo dimanaa!??"
"Assalamu'alaikum"
"Astagfirullah maaf waalaikumsalam"
"Lo dimana ini gw udah dapet ruangan ulangan nya kita sekelas woy"
"Oke, dimana?"
"Dekat kelas XII IPS 1 ruangan nya lebih tepatnya di sebelahnya"
"Oke"
Sambungan terputus aku melangkah kan kaki langsung ke tempat yang di sebutkan nya. Dari kejauhan aku sudah melihat Andira melambaikan tangan nya ku percepat langkah ku sampai tak sadar aku menabrak seseorang.
"Maaf aku gak sengaja" kataku, dia hanya mengangguk dan tersenyum lalu berlalu saja dari hadapan ku. Aku melanjutkan langkahku kembali kali ini aku hati - hati kok.
"Zel Lo tau gak sistem ulangan nya kayak tahun kemarin tahu"
"Ohh gitu" jawab ku sembari mengangguk aku sudah paham dengan sistem itu sistem yang membuat kita duduk bersisihan dengan adik atau kakak kelas berhubung kelas 12 sudah ujian kemungkinan sekarang akan duduk dengan adik kelas.
"Coba lihat zel Lo duduk sama siapa?" Ucap Andira sambil menunjuk papan denah tempat duduk Naya arsiani gumamku, oke kali ini aku dengan perempuan setelah semester lalu dengan laki - laki.
"Ayo masuk tunggu ajah di dalam" ajak Andira
"Ayo", aku dan dia masuk ke dalam ruangan dan langsung mencari tempat duduk. Aku memasang earphone ku mendengar kan lagu dari album terbaru penyanyi asal Korea. Asyik mendengarkan lagu tak terasa kelas mulai ramai netra ku bergerak kesana kemari melihat siapa saja yang ada di ruangan ini, sampai netra mataku bersitubruk dengan laki - laki yang tak sengaja aku tabrak tadi, ternyata ia sekelas dengan ku.
"Assalamualaikum" aku mengalihkan pandanganku saat ada guru masuk ke dalam ruangan.
"Waalaikumsalam"
"Bapa yang akan menjadi pengawas hari ini bapa bagikan soal dan lembar jawabannya dulu ya, pertama untuk kelas 10 dulu". Aku mengetuk ngetuk kaca jam tangan ku kebiasaan ku jika sedang menunggu, merasa ada yang jatuh dari meja di sampingku aku lantas menengok ke bawah benar dugaan ku sebuah penghapus jatuh. Happ aku berhasil meraihnya namun sebelum aku mengangkat nya sebuah tangan yang lebih besar ada di atas tangan ku, aku alihkan pandangan ku untuk melihat siapa pemilik tangan tersebut dan ia lagi laki - laki yang sejak beberapa menit yang lalu menjadi objek netra ku.
Tolong beri tahu saya jika ada kesalahan, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wen Er Aan
RomanceMungkin di mulai dari detik ini aku harus terbiasa dengan semua kejutan yang kau dan semesta berikan. Start: Juli 2021 notes: Wen Er Aan adalah bahasa Belanda yang artinya "terbiasa" {Jangan lupa follow dulu ya}