17. Hug

121 17 3
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sejeong membuka matanya pelan. Kemudian meraih ponselnya yang nampak tergeletak di atas nakas, bersama dua gelas kosong yang Sejeong belum ingat untuk apa.

Kim Doyoung
Bangun.
Turun.
08.38

Sejeong mengucek matanya pelan, berusaha memfokuskan penglihatannya. Setelah membaca pesan Doyoung dengan benar, mata Sejeong melotot. Dia buru-buru melirik jam yang ada di layar ponselnya.

10.23

"Ah anjir kenapa dia gak naik aja terus bangunin gue?!" Sejeong buru-buru merapihkan rambutnya dan berlari mendekati cermin. Tidak usah cuci muka dulu, yang penting tidak ada air liur di pipinya.

Sejeong menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa, manik matanya tidak menemukan keberadaan Doyoung di ruang tengah. Kemudian di luar rumah pun tidak ada. Apa mungkin Doyoung sudah pulang?

Semalam, Sejeong dan Doyoung tidur lumayan larut. Ada banyak cerita yang mereka bagi satu sama lain. Tenang, Doyoung tidur di kamar tamu kok, dan Sejeong tidur di kamarnya sendiri. Meskipun sempat merasa canggung karena kejadian semalam.

They have kissing tonight, kalo kalian lupa.

"Bun, Doy udah pulang?" Tanya Sejeong saat berjalan ke arah dapur. Ia hanya menemukan bundanya disana, sedang membuat kue. Bundanya Sejeong ini punya toko bakery, tapi jarang sekali ke toko. Di rumah juga masih membuat kue pesanan teman-teman dekatnya. Kadang juga Sejeong ikut membantu di toko.

"Udah. Tadi dia nitipin sesuatu, gatau apa. Katanya disimpen di atas meja rias kamu," ucap Bundanya.

Sejeong segera berlari ke arah kamarnya, mencari 'sesuatu' seperti yang dikatakan Bundanya. Tangan Sejeong terulur meraih sebuah paper bag berukuran sedang. Lantas Sejeong segera mengintip ke dalamnya.

Makasih, semoga lo suka. Dijaga, awas kalo di jual!

Begitu kalimat yang ditulis Doyoung di atas note. Sejeong meraih bendanya, cukup berat. Dan cukup membuat Sejeong takjub. Kapan Doyoung membeli ini? Dan kenapa Doyoung membeli ini?

Sejeong meletakkan Crystal Ball pemberian Doyoung di atas meja riasnya. Bentuknya nampak indah, dengan miniatur kuda carousel di dalam bolanya. Warna cream dengan ukiran berwarna emas membuat Crystal Ball itu nampak mewah. Tangan Sejeong terulur untuk menyusuri setiap permukaannya.

Dan apa ini?

Sejeong bisa memutar bagian bawahnya hingga Crystal Ball itu menimbulkan sebuah rangkaian nada. Ternyata bukan Crystal Ball biasa, itu juga merupakan music box. Demi apapun, Sejeong harus segera mengucapkan terima kasih yang banyak pada Doyoung.

Kim Sejeong
Gue udah liat hadiah dari lo
Bagus
Bagus banget
Makasih Doy
GAK BAKALAN GUE JUAL
Hehe

[✓] Interminable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang