PART 2

236 33 2
                                    

⛓️ANAK BARU⛓️
-
-
-

Setelah siap menggunakan seragamnya dengan rapih, Landra segera turun untuk sarapan. Sesampainya di ruang makan, ia sudah disambut dengan hangat oleh keluarga sederhananya, apa lagi sang adik yang baru berusia 6 tahun. Ia menyambut Landra dengan sangat gembira.

"Kak Landra!" seru Dira. Anak perempuan yang tak kalah cantiknya dari Landra. Dira memiliki rambut pendek sebahu yang berwarna hitam pekat. Lalu kulitnya yang berwarna kuning langsat tak kalah memadukan kecantikannya itu.

"Aku kangen tau sama kak Landra. Kak Landra pulangnya malam terus, kadang kalau pagi juga langsung berangkat, gak sarapan bareng kita dulu." protes halus dari Dira, dengan wajah cemberut.

Dengan cepat, Landra menghampiri adiknya, dan duduk di kursi tepat disebelahnya. "Maaf ya, kakak lagi sibuk banget kemarin. Tapi Dira gak usah khawatir dan ngambek lagi, sekarang urusan kak Landra udah selesai. Jadi, kita bisa sarapan sama-sama lagi." jelas Landra sembari mengelus rambut lurus dan halus dari Dira.

Sempat diam sejenak. Tapi kini Dira mengembangkan senyumnya. "Iya aku maafin. Tapi, ada syaratnya." pinta Dira.

"Apa, hm?"

"Beliin aku rambut nenek dulu." jawab Dira sembari mengembangkan senyumnya.

"Dira, kamu sudah berapa kali loh makan rambut nenek minggu ini. Gak baik ah untuk anak seumuran kamu." sambung Fitri (ibu mereka berdua)  sembari membawa 5 telur mata sapi yang baru matang.

Dira langsung mengalihkan pandangannya pada sang ibu yang baru datang. "Iih ibu, Dira mau bu. Rambut nenek itu enak banget. Manis."

"Ibu juga tau sayang kalau rasanya manis. Tapi kamu dalam seminggu ini sudah ada tiga kali loh makan rambut nenek itu. Emangnya kamu mau, gigi kamu itu rusak karena keseringan makan rambut nenek, hm?" Fitri sengaja menakut-nakuti Dira, agar Dira sadar memakan rambut nenek terlalu banyak itu tidak baik.

Dira merenung sejenak. "Tapi—"

"Iya, Ra. Makan rambut nenek banyak-banyak itu gak baik." sambung Dirga (ayah mereka berdua)

"Gini deh. Kalau kaka beliin kamu corn dog aja gimana? Yang mozarella." bujuk Landra yang menawarkan corn dog sebagai penggantinya.

"Iya deh. Yang di kasih coklat ya diluarnya." rekquest Dira.

Landra pun tersenyum lega. "Nah gitu dong, ini baru adiknya aku." ucap Landra sembari mencubit pipi Dira dengan gemas.

"Yaudah, dimakan dulu nasi gorengnya ka." suruh Fitri pada Landra.

"Siap bu bos." ucap Landra sembari menirukan gaya hormat pada Fitri. Dan Fitri yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.

Beberapa menit kemudian, usai sarapan, kini Landra langsung meminta sang ayah bersiap lebih cepat. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 06. 15 sedangkan Landra masuk pukul 06.30 jadi, saat ini ia hampir telat.

"Ayah, cepet yah. Aku udah mau terlambat nih." pinta Landra sembari melihat jam tangannya terus menerus.

"Santai Lan. Masih 06.15 telat dari mana sih?" ucap Dirga sembari memakai dasinya.

"Ayah!!" rengek Landra.

"Tau nih si ayah ngeledek anaknya terus. Kan Landra tuh ketua osis yah. Wajar dong kalau gak mau terlambat." sambung Fitri sembari memakaikan Dira seragam sd.

AKU, KAMU, & ORGANISASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang