Rencana Gagal, Bencana Datang

3.1K 315 21
                                    

Hari belum menjelang sore namun Bona dan Eunseo sudah kembali. Hal itu membuat Dayoung dan Yeoreum terheran-heran. Di tambah mereka yang hanya diam saja selama makan malam atau bahkan sejak mereka kembali dari acara jalan-jalan.

Sebenarnya yang terjadi adalah Bona yang masih merasa malu atas perilakunya tadi dan Eunseo yang tidak ingin membahasnya. Jika boleh jujur, Eunseo sedang bimbang dengan perasaannya sendiri.

Eunseo memang selalu merindukan Bona saat mereka tidak bersama. Tapi Eunseo pikir itu mungkin karena rasa kedekatan mereka sebelumnya. Eunseo juga mengakui jika ia memang mengagumi Bona karena talenta dan kecantikannya. Tetapi ada rasa lain selain mengagumi Bona yang sering terlintas di hati Eunseo.

Eunseo selalu merasa senang jika berdekatan dengan Bona. Ada desiran aneh yang selalu ia sukai tetapi ia tidak mengerti apa itu. Tidak jarang Eunseo sering cemburu jika Bona terlihat bersama pria atau bahkan wanita lain. Ia selalu ingin meminta Bona tidak berdekatan dengan mereka tapi ia sadar jika dirinya tidak berhak untuk melarang Bona.

Yeoreum juga pernah mengatakan jika sebenarnya dirinya telah jatuh hati pada Kim Bona tapi ia selalu mengelak. Eunseo merasa jika itu tidaklah mungkin karena dirinya yang seorang perempuan begitu juga dengan Bona.

Sejak Eunseo mengetahui jika Bona cemburu terhadapnya, Eunseo seolah mengaca pada dirinya yang juga sering merasakan hal sama. Walaupun ia tidak terlalu mengekspresikannya. Jadi, apa perasaan yang selama ini ia rasakan itu karena dirinya memang telah jatuh hati pada Bona?

Tidak bisa dipungkiri, Eunseo telah menyadari dari sikap Bona jika ia sebenarnya tengah jatuh hati pada Bona. Ia juga akhirnya mengetahui jika Bona juga jatuh hati padanya.

Tetapi orang yang Bona ketahui sekarang adalah Son Juyeon kakaknya, bukan Son Eunseo. Jika ia menerima perasaan ini, ini hanya akan menyakiti Bona jika mengetahui kebenarannya. Hatinya pun pasti juga akan sakit jika Bona bersama kakaknya. Hati Eunseo pun dilanda tebing dilema.

"Sssstt!"

Yeoreum menoleh ke samping. Dayoung sudah memberi isyarat untuk memintanya mendekat. Yeoreum pun mendekatkan telinganya.

"Sepertinya mereka sedang bertengkar." Yeoreum mengangguk setuju. "Bagaimana kalau kita membuat mereka akur kembali?"

Yeoreum menoleh menatap Dayoung. "Bagaimana caranya?" Bisik Yeoreum.

....

"Aaaagggrrr!" Seorang pria tampan melempar semua barang yang ada di mejanya. Menghancurkan setiap barang yang ia temui.

"Jo!!"

Seorang pria berkepala botak datang dengan tergesah-gesah mendengar panggilan tak bersahabat dari bos nya.

"Ada yang bisa saya bantu, Bos?"

"Aku tidak ingin ada cedera lagi." Dengan tatapan tajam pria itu menembak botol wine hingga pecah berkeping-keping. "Musnahkan secepatnya."

"Tapi Bos itu cukup berbahaya. Bisa saja kita terperangkap."

"Aku tidak peduli. Aku sudah tidak tahan melihat mereka bersama. Lakukan saja apa yang sudah ku perintahkan." Pria itu berkata dengan penuh penekanan.

"Baik, Bos."

"Malam ini."

Pria botak itu mengangguk lalu pergi meninggalkan ruangan itu. Sedangkan pria itu menenggak wine dalam genggamannya dengan sekali tenggak.

....

Usai makan malam bersama. Saat Bona akan membersihkan piringnya, Dayoung mencegahnya.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang