Jevian - Allycia

2.9K 98 2
                                    

"Hai Allycia, wah kita satu angkatan OSIS nih? Hehehe," ucap Jevian kepada Allycia untuk memecah kehehingan di antara mereka. Jevian, yang notabenenya seorang siswa laki-laki kelas 11 itu, terus tersenyum melihat tingkah adik kelasnya, Allycia.

Sejak pengumuman anggota OSIS yang akan bertugas tahun ini, Allycia yang biasanya periang malah menunduk terus. Tidak ada tanda dari si perempuan untuk memulai pembicaraan kepada orang-orang disekitarnya.

Seharusnya saat ini adalah waktu yang tepat untuk bersosialisasi, mencoba mengenal anggota-anggota OSIS lainnya supaya nanti tidak canggung saat bertugas. Allycia harusnya sudah mengeluarkan cara jitu andalannya yang ia gunakan setiap kali ingin berkenalan dengan orang lain.

Tapi saat ini... keadaannya berbeda. "H-hallo, Kak. Eh i-iya, ya, hehe." Mampus. Kenapa harus semakin deket sama Kak Jevian!

"Kok gagap? Jangan canggung dong sama gw, kek sama siapa aja sih, Ci," balas Jevian bingung saat mendengar balasan Allycia yang terdengar asing. Jevian memang sudah mengenal Allycia karena Allycia merupakan teman dekat adiknya, Bulan.

Sudah tidak awam lagi untuk melihat Allycia di rumah Bulan ataupun sebaliknya. Mereka ibaratkan saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan dan oleh karena itu, Jevian jadi sering bertemu dengan Allycia. Apalagi mereka sudah berteman sejak umur 8 tahun. Dulu, Jevian ibaratnya 'bodyguard' mereka. Kemanapun mereka pergi, pasti Jevian ikut dan memastikan mereka aman. Apapun yang mereka lakukan, pasti Jevian tahu dan memastikan mereka nyaman.

"Gak tau, Kak. Bibirnya tiba-tiba gini." Allycia tiba-tiba memukul pelan bibirnya dan dibalas oleh kekehan ringan Jevian. "Ada-ada aja, deh, adek gw yang satu ini," jawab Jevian lalu mengusap pucuk rambut perempuan dengan selisih dua tahun lebih muda dibanding dirinya itu.

Cobaan apalagi ini. Deg deg. Bahaya banget emang kalo deket-deket sama Kak Jevian. Deg deg. Ini jantung juga rese banget sih. Deg deg.

"Ya udah gw ke temen gw yang lain dulu ya?" tambah Jevian seraya mengambil tasnya dan menentengnya di pundak. Karena takut akan gagap lagi, Allycia hanya bisa menggangguk kaku dan melambaikan tangannya.

Jevian yang melihat itu hanya bisa melambaikan tangannya dan bergumam, "Ih gemes banget sih Allycia gw."

-----

[Beberapa minggu sebelumnya]

"Welcome back, My Cia! Akhirnya lo main kesini lagi, udah lama banget lo gak kesini," rengek Bulan saat mempersilakan Allycia masuk ke rumahnya.

"Hih lebay! Dua minggu yang lalu kan kita baru aja sleep-over di rumah lo," kekeh Allycia melihat temannya yang super manja ini. Ah, walaupun manja, entah mengapa Allycia menyukai sifat sahabatnya ini.

"Kan biasanya lo kesini setiap seminggu sekali. Kangen banget gw, huaaaa!" Bulan tanpa basa-basi, tiba-tiba mendekap erat Allycia. "Gila lo! Kenceng banget peluknya! Lepas, lepas!!"

Bulan lalu mundur sambil memunculkan wajah masamnya, "Lo gak kangen ya sama gw?" tuding Bulan cemberut.

"Ih gak gitu, tadi gw hampir mati tau gak. Lo peluknya super duper erat banget!" ucap Allycia dengan wajah imut, takut Bulan benar-benar marah padanya.

"Hehe, becanda. Ya udah, yuk langsung ke belakang aja. Poolnya udah gw siapin kok, tinggal nyelem aja kita," balas Bulan seraya menarik tangan Allycia dan pergi ke kolam renang di rumahnya. Mereka memang sudah berencana untuk mengadakan private pool-party ala mereka.

Sesampainya mereka dibelakang, mata Allycia membola melihat pemandangan tersebut. "Kak Jevian! Ngapain disini? Ya elah persiapan gw jadi berantakan karena lo," gerutu Bulan saat melihat Jevian yang shirtless dengan celana renang selutut yang sudah basah dan handuk kecil yang melingkar di leher sang empu—menandakan si pria yang lebih tua dua tahun dibanding mereka itu sudah selesai berenang dan akan pergi meninggalkan kolam.

Cliché OneshootsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang