🥀4

216 51 27
                                    

Merasa takut dengan kedatangan saudara tirinya, kini Bila beranjak dari tempat semula ia berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa takut dengan kedatangan saudara tirinya, kini Bila beranjak dari tempat semula ia berdiri. Namun sebelum mendekat ke arah Bina, gadis itu terlebih dahulu menatap Raja yang kebetulan juga sedang menatap Bila dengan tatapan yang misterius.

"Aku bakal baik-baik aja kok, Raja. Jangan khawatir sama aku." Ucap Bila yang diangguki pelan oleh Raja.

Sedangkan Jenni langsung berlari mendekat ke arah Bila dan menarik rambut gadis tersebut dengan kuat. "Sekarang ikut sama gue, anjing!"

"Jenni lepasin aku!" Seru Bila yang tak dapat menahan rasa sakit tarikan rambut yang diberikan oleh Jenni. Namun bisa terlihat bahwa Jenni saat ini tersenyum manis yang justru terlihat begitu menyeramkan di mata Bila. "Tenang, gue bakal lepasin lo kok." Ucap Jenni dengan tenang yang sembari mendekatkan ujung bibirnya pada telinga Bila.

"... Lepasin lo ke neraka." Ucapnya lagi sembari berbisik dan menarik lebih kuat rambut Bila ke arah lapangan sekolah yang tentunya diikuti oleh murid-murid lain yang sudah sedari tadi menyaksikan semua kejadian yang ada.

Asalkan kalian tau, semua murid saat ini sangat menanti aksi dari ketiga gadis yang dikenal dengan keberanian yang besar untuk melawan Bila di sekolah. Ya, tidak bisa dipungkiri bahwa kuasa orang dalam dapat membantu keempat gadis itu dengan mudah agar tetap bertahan di sekolah bergengsi seperti ini walaupun memiliki banyak riwayat yang kurang baik.

Kini hanya menyisakan Raja dan Bina yang berada di lobby sekolah, dengan tatapan tajam dari Raja yang tentu tak bisa membuat Bina merasa takut karena tatapan itu.

"Maksud lo ngelakuin ini semua apa?!" Ucap Raja yang berusaha menahan emosi yang hampir saja meluap. Ini bukan hanya harga dirinya yang dipertaruhkan karena foto ini, namun hubungannya dengan Al juga menjadi taruhan bagi dirinya.

"Simple, kok. Gue cuma mau Al bisa ngeliat kalau lo itu cuma main-main doang." Balas Bina dengan mudah sembari melipat kedua tangannya ke dada.

"Gue gak pernah main-main sama Al, Bina!!" Hardik Raja yang tak menerima tuduhan dari Bina. Selama pria itu hidup, maka ia tak akan pernah melepaskan kekasihnya begitu saja.

"Kalau lo emang sayang sama Al. Tinggalin si bangsat yang cuma bisa ngerusak semua hubungan lo sama Al!"

Ucapan Bina kini mampu membungkam mulut dari pria itu tanpa alasan yang diketahui. Bahkan semua orang juga akan tau bahwa Bina lebih memilih Al daripada adik tirinya yang lebih terlihat kurang belaian itu.

"Gue gak bakal berhenti disini aja, Raja. Gue gak mau sahabat yang gue sayangi disakiti sama pria brengsek kayak lo!" Ucapan Bina terlihat begitu serius, bahkan tak ada lagi tatapan yang bercanda yang terpancar dari gadis itu seperti dahulu kala.

Seusai itu, Bina tampak tak peduli dengan teriakan keras yang dikeluarkan oleh Raja yang sembari terlihat bahwa pria itu mengacak-acakan rambutnya, justru Bina tetap melangkah ke arah yang tak orang lain ketahui dan meninggalkan pria itu sendirian dengan rasa bersalahnya.

Hey, Al Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang