“aku pulang” gumamnya menyapa diri sendiri.
dia tau gaada orang yang menyambut di rumah, tapi itu udah jadi kebiasaaan, jadi jake biarin. setelah tutup pintu dengan rapat dan segera menguncinya, jake langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa, tasnya dia lempar ke sembarang arah.
jake menghela nafas. ada begitu banyak kejadian yang terjadi hari ini. mulai dari kak sean yang mulai berani melangkah mendekat, lalu jay yang baku hantam dengan kak sean di koridor.
ah kalau soal itu, sebenernya tindakan jay hanya merugikan dirinya sendiri. buktinya setelah pertengkaran itu terjadi justru yang mendapat point dari bk adalah jay.
alasan pertama jelas karena jay yang memulai kekacauan duluan, lalu yang kedua, hey, kak sean itu alumni, sekolah udah gaada kekuasaan dan hak lagi untuk menghukumnya.
lalu yang terakhir, sunghoon yang sepanjang hari juga belum menunjukkan batang hidungnya. bicara tentang sunghoon, jake langsung bergerak mencari ponselnya. mendapatinya saat merogoh kantong celananya.
dia langsung menuju roomchat nya dengan sunghoon, masih ga ada jawaban dari pihak sebelah. namun itu sama sekali ga membuat jake nyerah gitu aja. akhirnya jake memilih kembali memberikan pesan chat. kali ini, jake benar-benar berharap kalau sunghoon akan menjawab chatnya, seenggaknya hari ini.
jake membanting ponselnya ke sisi sofa, rasanya semangatnya benar-benar hilang, dikuras sepanjang hari. dia memilih untuk tidur di sofa, terlalu malas untuk pindah ke atas.
saat kesadarannya hampir hilang, jake justru diganggu dengan notifikasi dari ponselnya. jake langsung bangkit, sangat berharap kalau itu dari sunghoon alias si pacar. namun lagi-lagi harapannya harus kembali dipatahkan.
jayi
gua di depan rumah lo
jangan buka pintu, kak sean nungguin lo di depan
gua yang urusin, lo sama sekali jangan keluar
denger kata gua jake, jangan bandel
“kak sean..?”
jake langsung berlari ke arah jendela, membuka gordennya secara kasar.
pandangannya langsung mendapati sosok kak sean dan jay yang sedang berbincang. jake ingin kesana, membawa jay masuk demi mencegah pertengkaran ke dua.
namun pikirannya terlalu takut, takut kak sean bakal kembali menyentuhnya seperti di sekolah, atau bahkan yang kali ini bisa yang lebih parah. membayangkan kejadian tadi pagi saja cukup untuk buat jake merinding. jake gamau mengulang kejadian yang sama.
sunghoon membuka pagar rumahnya. sedikit berjalan ragu-ragu saat melihat jay disana sudah menunggunya, sesuai dengan yang jay katakan sebelumnya.
sunghoon belum pernah merasakan hal seperti ini, tapi kali ini atmosfer di antara mereka benar-benar terasa canggung. bagaimana ini bisa terjadi sedangkan mereka hanya ga tatap muka selama sehari?