𖣂
aku menatap malas kearah jendela, dibawah sana mereka seperti sedang berbicara sesuatu. ntahlah berbicara apa sepertinya tentang quidditch karena james dan marlene sudah memegang broomstick
mereka lalu melihat kearah atas tepatnya aku, yang membuatku memundurkan langkah dan menutup jendelaku. aku benar-benar kehilangan mood ku karena insiden tadi
aku membalikkan tubuhku malas, aku benar-benar ngantuk saat ini, ingin tidur aja mungkin karna semalam aku hanya tidur sebentar kalinya
tepat saat tubuhku menghadap kebelakang seseorang tiba-tiba muncul didepanku yang membuatku spontan berteriak karena kaget, sedangkan si tersangka hanya memberiku tawa pelan
"sementang udah diizinin ber-apparate, bukan berarti kau bisa tiba-tiba muncul dikamarku sirius. keluar" ucapku menatap malas kearah sirius
sedikit menyenggol lengannya kemudian aku berjalan kearah tempat tidur dan menidurkan diriku lalu menarik selimutku sampai ke daguku
tempat tidur dibelakangku tiba-tiba miring yang membuatku mendudukkan diriku dan menatap kearah sirius yang sekarang duduk disana
"pergi sirius, kau tidak mendengarku. aku tidak mau jika marlene tiba-tiba masuk dan melihat mu disini dan dia menuduh yang macam-macam" ucapku menatap kesal kearah sirius
"marlene dan yang lainnya yang menyuruhku kesini, untuk minta maaf. omong-omong apa marlene pernah menuduhmu seperti itu?" tanya sirius menatap penasaran kearahku
"tidak sih, cuma kan aku ingin menjaga perasaan sahabatku" ucapku kembali menidurkan tubuhku dan memejam kan mataku "pergi sirius, aku ingin tidur" ucapku lagi
"jauhi regulus" suara sirius yang membuatku membuka mataku tanpa melihat kearahnya "not your business" ucapku lebih memilih menatap kearah pintu ketimbang dirinya
"dengar, aku tau itu bukan urusanku. tapi aku juga tau dia tidak baik untukmu, aku kakaknya aku tau semuanya tentang regulus" suara sirius yang sekarang berpindah menjadi duduk di lantai didepanku
yang membuatku berdecak dan tidur telentang "kau memang kakaknya, tapi kau tak tau semua tentang adikmu. bahkan kau tak mau berbicara dengannya karna dia berada di slytherin" ucapku sambil menatap langit-langit kamarku, benar-benar merasa kasihan kepada kekasihku itu
sirius terdiam sebentar karena kata-kata dariku, setelahnya dia menarik tanganku dan memegang tanganku yang membuatku melihat kearahnya sekilas dan menarik tanganku
"kau tidak bisa melihat orang dari sifat baiknya saja, kau tidak tau apa yang tersembunyi dibalik dirinya" ucapan sirius berhasil membuatku menatap bingung kearahnya setelahnya mendudukkan diriku dengan dia duduk dinakas dan menatap kearahku
"regulus, salah satu pengikut you-know-who" suara sirius lagi yang kubalas dengan tarikan nafas tak percaya "what are you getting at" tanyaku tak percaya kepadanya
"kau tau maksudku" ucap sirius lagi yang membuatku bangkit dari tempat tidur dan menatap kesal kearahnya "sirius jika kau ingin membuatku jauh darinya bukan seperti ini caranya, kau bahkan tak dekat dengannya jadi jangan asal bicara"
ucapku kesal kepadanya sambil membuka pintu kamarku "now, get out of ma room. black" sambungku
"tidak, untuk apa aku menuduhnya seperti itu. kau seharusnya sadar itu bagaimana cara bellatrix memperlakukannya dengan sangat baik, bahkan narcissa dan lucius. kau seharusnya mengerti itu!" ucap sirius lagi kali ini sedikit memekik mencoba meyakinkanku
"tidak mungkin! kau hanya iri karena mereka menyanyanginya seperti it-" suara ku terhenti oleh suara sirius "ya!, iya. aku selalu iri dengannya karena dia selalu mendapat kasih sayang lebih dari orang tuaku, saudaraku bahkan sekarang kau sahabatku!. tapi bukan berarti aku ingin menjadi death eaters seperti-" kali ini suara sirius yang terhenti oleh suaraku
"sirius!, berhenti mengatakan hal itu" ucapku semakin kesal kepadanya, sirius menarik tanganku lalu mengelusnya
"apa kau pernah lihat apa yang ada dibalik lengan bajunya?, apa kau tidak memperhatikan bagaimana caranya menghindari tangan seseorang saat tak sengaja menyentuh lengannya?, itu karena dia memiliki sesuatu disini" ucapnya tajam sambil menunjuk kearah tanganku yang awalnya di elus olehnya
matanya menatapku tajam begitu juga mataku yang menatap tajam tapi ada rasa tak percaya di mataku
"get out, black" ucapku pelan "kau harus mendengar-" suara sirius terhenti oleh teriakkanku "get out, sirius black!. leave me alone !"
teriakkanku ternyata berhasil membuat semua orang berlari menuju kamarku, termasuk paman dan bibi potter
aku dan sirius melihat kearah mereka yang menatap kami panik dan bingung dari tangga, menarik tanganku dari tangannya dan memberikan tatapan tajam terakhir
setelah melihat sirius keluar kamarku dengan wajah kecewa, aku masuk kekamarku dan membanting pintu kamarku didepan wajah sirius, setelahnya aku mendudukkan diriku dilantai sambil menyenderkan tubuhku dipintu
'tidak mungkin, regulus baik. tapi bagaimana jika yang dikatakan sirius benar. tidak, aku yang meminta kepada regulus kalau kami harus saling mempercayai. jadi aku tidak boleh mencurigainya'
ucapku dihati sambil menundukkan kepalaku dan menyembunyikan kepalaku di lutut dan juga tanganku
hari ini berakhir dengan aku yang mengunci diri seharian di kamar, bahkan lily dan marlene akhirnya tidur dikamar lainnya
𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt
YOU ARE READING
⠀ᵎ 👩🏻💻 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐀𝐍𝐃 𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 ❪ !#⃞THEMARAUDERSERA ❫
Fanfiction⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ BLACK AND WHITE ꜝꜝ 𓂸 ❛ also black and white, always contradictory but have one side in common, namely loving each other. maybe... ❜ ── 𖡈 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 cerita tentang si gadis bermarga blanca yang selalu di juluki black and wh...