MMD | 13. Di Lamar [Flashback]

5.9K 643 10
                                    

Flasback On

Di suatu ruangan yang bernuansa putih itu di selimut atmosfer tegang. Dua keluarga sedang duduk berseberangan dengan anak mereka yang berada di tengah-tengah. Keluarga Gibran sedang berkunjung ke rumah Nabila, bukan hanya sekedar berkunjung melainkan Gibran ingin menyampaikan itikad baiknya kepada keluarga Nabila.

Setelah beberapa bulan kenal perantara Farhan, abangnya Nabila. Mereka berdua jadi dekat dan sering bertukar pesan. Selama beberapa bukan tersebut, Gibran melakukan Nabila seperti ratu.

Gibran juga menjaga batasan sampai ada kata sah di antara mereka berdua. Keduanya sudah mulai nyaman, beberapa waktu lalu Gibran mengutarakan niat baiknya kepada Nabila. Namun, Nabila hanya menjawab. Kalau kamu berani minta aku kepada ayah.

Dan sekarang hal itu terjadi, kini mereka berdua saling berhadapan. Nabila terus menundukkan kepalanya, dadanya berdebar sangat kencang begitupun dengan Gibran.

"Ekhm! Setelah beberapa bulan dekat dengan Afshen, Gibran merasa nyaman dan tenang. Namun, karena dalam agama tidak boleh berkomitmen tanpa status pernikahan. Jadi saya Gibran Nadhif Al-Hasan izin melamar putri bapak yang bernama Nabila Afshenna Al-Ghazali." jelas Gibran dengan suara yang tegas.

Fajar tersenyum mendengar itu, "Saya sebagai ayah menerima lamaran Nak Gibran. Tapi, jawaban yang sebenarnya ada di Afshen. Ayo Afshen silahkan di jawab." ucap Fajar.

Nabila mendongakkan kepalanya dan menatap Abi Umi dan Gibran, "Setelah melaksanakan shalat istikharah beberapa waktu lalu, serta izin dari Ayah. Insha Allah Afshen menerima lamaran tersebut." Nabila menjawab dengan diakhiri senyumannya.

Jawaban Nabila membuat semuanya bernafas lega terutama Gibran. Pria itu tersenyum senang, jawabannya persis yang ia harapkan. Semua mengucapkan hamdalah. Setelah itu mereka membicarakan soal kelanjutannya setelah ini.

Gibran mengatakan, harus ada pengajuan ke dinas. Karena, Gibran seorang tentara. Pengajuan itu sangat penting untuk sebuah pernikahan. Tak hanya itu keduanya juga harus melalui beberapa proses yang cukup lama. Keluarga Nabila menerima itu dengan baik.

***

Sudah dua minggu dari hari lamaran. Kedua calon pasutri itu sedang mengurus banyak berkas. Banyak sekali berkas yang harus di persiapkan jika menikah dengan seorang abdi negara. Dan hal itu membuat Nabila sangat pusing tujuh keliling.

Ada banyak hal yang harus di persiapkan jika menikah dengan seorang abdi negara. Kurang lebih lima belas persyaratan harus terkumpul dalam satu berkas. Tak hanya itu Nabila juga harus mengikuti banyak tes.

Tes tersebut kurang lebih ada empat, yaitu

1.Pemeriksaan Penelitian Khusus

Tes pertama yang harus dilalui calon istri TNI adalah pemeriksaan penelitian khusus. Tes ini untuk menguji pengetahuan kenegaraan.

Selain itu, pandangan tentang organisasi ilegal di Indonesia juga akan dinilai.

2. Pemeriksaan Kesehatan

Pada tes ini, calon istri TNI akan melalui pengecekan menyeluruh mengenai kondisi kesehatannya. Sebagai tambahan untuk calon istri akan ada tes keperawanan. Namun, pada beberapa kasus tes ini hanya berupa wawancara singkat saja.

3.Pembinaan Mental

Calon istri TNi juga akan menjalani pembinaan mental dari Disbintal TNI. Biasanya, bentuk pembinaannya adalah pemberian nasehat yang berkaitan dengan cara membina rumah tangga. Selain itu, pengetahuan agama calon istri juga akan dinilai.

Menanti Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang