Sampailah Arkan dan Zahra di kediaman umi Airin. Zahra pun langsung mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum" ucap Zahra mengetuk pintu. Sedangkan Arkan hanya diam berdiri di samping Zahra.
"Wa'alaikumussalam" balas umi Airin dari dalam dan membuka pintu.
"Waahh ternyata kalian, ayoo masuk!" sambut umi dengan senang.
Zahra dan Arkan pun masuk mengikuti umi, setelah sebelumnya sudah mencium punggung tangan umi.
Mereka bertiga duduk di ruang tamu, dengan Zahra yang langsung duduk di samping umi Airin, memeluk umi Airin mengisyaratkan akan kerinduan.
"Ihh ngapain kamu nempelin umi"
"Zahra rindu umi" balas Zahra manja.
"Malu tau, sana gih pindah ntar suami kamu cemburu lagi" usir umi pada Zahra menggoda pasutri itu.
"Ngga kok umi" sanggah Arkan cepat, ia sedikit malu karena tercyduk oleh ibu mertuanya. Yap, ia sedari tadi tengah melihat Zahra yang berubah manja ketika bersama umi.
Sedangkan Zahra sudah izin kedapur membuat minuman untuk mereka bertiga, ia tau uminya pasti akan menggoda dirinya dengan Arkan.
"Oh iya, umi apa kabar?" tanya Arkan mengalihkan topik.
"Alhamdulillah umi sehat, kamu apa kabar?" tanya umi balik.
"Alhamdulillah Arkan juga sehat umi, maaf yah umi Arkan baru kali ini jenguk umi"
"Iya gapapa santai aja sama umi" balas umi tersenyum manis seperti senyuman Zahra.
"Yaudah yuk kita makan dulu, kalian pasti belum makan kan?" Ajak umi pada Arkan. Sedangkan Arkan hanya mengangguk dan mengikuti umi ke meja makan.
Saat menuju meja makan umi berpasan dengan Zahra yang menuju ke depan.
"Loh, mau ngapain umi?" tanya Zahra membawa 3 cangkir minuman.
"Yaudah yuk kita makan dulu, minumnya letak disini aja Ra" ajak umi pada kedua pasutri itu.
Zahra yang mendengar penuturan umi meletakkan minuman itu di atas meja makan yang memang sudah terhidang makanan. Zahra mengambil duduknya tepat disamping Arkan dan di depan umi.
Mereka bertiga pun memulai makanan dengan tenang, yang sebelumnya sudah berdoa yang dipimpin oleh Arkan.
"Oh iya, gimana keadaan orang tua nak Arkan?" tanya umi memecahkan keheningan.
"Alhamdulillah sehat umi, ayah dan bunda pun sekarang sedang di Singapura jenguk Oma" balas Arkan.
"Alhamdulillah" balas umi Airin menggangguk.
"Oh iya, kalian gimana, udah ada niat buat cucu untuk umi ngga nih?" tanya umi tiba-tiba,
Uhukk uhukk
Batuk Zahra, ia terkejut mendengar pertanyaan uminya yang sangat to the poin. Sampai-sampai makanan yang akan ia makan tersangkut ditenggorokannya.
"Pelan pelan" ucap Arkan memberi minuman dan mengelus punggung zahra. Zahra pun langsung meneriman minuman itu.
"Eh, kamu kenapa Ra?" tanya umi juga khawatir melihat Zahra yang keselek.
"Ngga papa umi" balas Zahra tersenyum.
"Makasih kak" sambung Zahra ikut tersenyum pada Arkan.
"Makannya Pelang Pelang sayang" ingat umi nya
"Iya umi" balas Zahra melanjutkan makannya kembali begitupun dengan umi dan Arkan.
"Jadi kalian udah ada rencanakan ngasih umi cucu?" tanya umi Airin kembali.
Zahra yang mendengar itu hanya terdiam dan memandang Arkan yang ternyata juga sedang memandangnya.
"Doain aja umi" balas Arkan akhirnya dengan tersenyum pada umi Airin.
"Pasti, umi selalu doain kalian yang terbaik" ucap umi Airin
Kemudian setelah itu keadaan kembali hening. Semua orang yang ada disana sedang berkutat pada pemikiran masing-masing. Zahra masih memikirkan permintaan uminya yang masih cukup sulit untuk ia penuhi. Sedangkan umi yang senang melihat keakuran putrinya dengan suaminya.
TBC
Maaf banget aku lama ngga up ini cerita, soalnya aku kan udah bilang tiba-tiba aja alur yang udah aku buat untuk cerita ini ilang ngeblur gitu aja 😢 jadi aku usaha lagi deh buat nyari alur yang pas.
Jadi aku harap kalian maklumin aja yah kalau kadang nih cerita part-nya kadang sikit kadang banyak🙏😅
Okeeyyy sampai jumpa di part selanjutnya
Jangan lupa vomentnya yahh biar aku tambah semangat....
See you 😘
Babayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Pilihan Abi |TAMAT|
RomanceAssalamualaikum 💞 SUDAH TERBIT DI FIRAZ MEDIA PUBLISHER {Sebelum baca ada baiknya Follow akun aku dulu yahh dan jangan lupa vote dan komennya} Lope youu❤️❤️ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Zahra gadis biasa berusia 19 tahun, di besarkan dalam lingkung...