Hiii gaisseu. Welcome to ATLASIA! Semoga sehat-sehat selalu dan jaga kesehatan ya!
Jangan lupa untuk vote dan comment di setiap chapter nya ya! Thank u gussy.
HAPPY READING!!
〃〃〃〃✩
Gadis berumur enam belas tahun itu memijit batang hidungnya frustasi. Matanya yang mulai berair dan rambutnya yang berantakan membuat sosok wanita dihadapan nya itu menatap sang anak dengan sangat iba.
"Mah! Sekarang Mama jujur sama aku, dimana Papa?"
Wanita itu hanya diam, tidak berani membuka mulutnya untuk membicarakan yang sebenarnya kepada anak kandungnya.
Gadis itu mengeraskan kepalan tangannya.
"MAMA!"
Gadis itu tidak bisa membendung amarahnya pada kali ini, kini saatnya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarganya. Ia tak boleh diam terus menerus.
Mendengar bentakkan sang anak yang menggebu-gebu, membuat Evania-sosok ibu- berambut pendek sebahu itu semakin merasa bersalah kepada dirinya sendiri.
"MAMA JANGAN DIEM TERUS! KASIH TAU AKU KEMANA PAPA!" gadis itu kembali meluapkan emosinya mendengar sang empu hanya diam tak bergerak sedikitpun
"Ma-mama ... Ng-nggak bisa kasih tahu yang sebenarnya, itu akan mengancam anak mama yang sangat mama sayang, Zeva." Evania memegang lembut pipi sang anak
Gadis itu beralih memegang tangan mamanya dan melepaskan dari pipinya kemudian menggenggam nya dengan erat, seolah dirinya menginginkan jawaban.
Ia menatap intens mata Mamanya. "Kasih tau, ma. Kalau mama sayang sama aku, seharusnya mama kasih tau yang sebenarnya, jangan malah sembunyiin ini dari aku,"
Evania sedikit ragu untuk berbicara, membuat Gadis itu melepas genggaman tangannya. Sedikit mundur kebelakang memberi jarak.
"Kalau Mama sayang sama aku, nggak mungkin mama biarin anak nya dalam ancaman. Mama bisa kasih tau aku, biar aku bisa menjaga diri aku sendiri dimanapun, walaupun nggak selalu sama Mama. Plis, mah...." katanya sambil menatap Mamanya dalam
"Pa-papah k-kamu sudah mati, Zeva." lirih Evania
Bagaikan terguyur ombak besar, tenggelam bersamaan dengan derasnya petir dan hujan di tengah laut, Zeva, sang anak, kini menatap Mamanya tidak percaya dengan apa yang dikatakan barusan.
Zeva terus menggeleng-geleng untuk meyakinkan ucapan Evania barusan tidak benar. Dirinya yang kaget dan shock langsung jatuh lelah. Evania langsung memeluk anaknya dengan erat.
"Maafin mama, Zeva. Maafin mama...."
Cairan bening terus mengalir dari mata mereka. Zeva semakin menangis menjadi-jadi ketika Mamanya memeluknya dengan lebih erat.
"Mama kenapa nggak kasih tau Zeva selama ini?"
Evania menggeleng. "Mama nggak mau-"
"Mama nggak mau kasih tau Zeva? Kenapa?! Bayangin, Ma! Udah 6 tahun Mama nggak ngasih tau kemana Papa! Padahal selama ini Papa udah pergi! Mama nggak bayangin jadi aku?! Yang sekarang baru tau dan sekian lamanya nggak tau keberadaan Papa?!"
"Karena Mama nggak mau anak mama terancam mati sama seperti Papamu." ucap Evania dengan lantang
Zeva semakin bingung dengan ucapan Mamanya barusan.
"M-maksud mama apa?"
Evania tersadar akan ucapannya, ia langsung mengusap rambut anaknya dengan lembut. "Kita cerita di dalem sayang. Kamu jangan duduk disini, dingin."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLASIA
Teen Fiction#ATLASIAHIATUS [Please dont judge the book by the cover] Bagaimana ketika pasangan yang sudah putus kini berubah menjadi musuh bebuyutan? ATLASIA. Dahulunya, nama geng ini disebut sebagai ATLASIA. Tetapi setelah insiden gempar membuat satu geng itu...