Clan hanazono merupakan clan yang istimewa karena pada dasarnya anggota clan ini melahirkan anak-anak yang berbakat dan memiliki kekuatan supernatural. Salah satunya pada generasi ini adalah (y/n). Ia merupakan anak dari pasangan hanazono yang diberkati berbagai macam kekuatan supernatural seperti teleport, penyembuh, hingga pertarungan senjata.
Namaku Hanazono (y/n), umurku 7 tahun saat ini aku tengah berada di sebuah danau bersama adikku, Kaoru. Kaoru berusia 6 tahun. Diam-diam aku mengajak kaoru keluar untuk bermain. Ia sangat senang aku ajak keluar untuk bermain karena ia tidak diperbolehkan untuk keluar oleh orang dewasa yang ada di clanku, alasannya karena tubuh adikku lemah. Di danau kami tertawa riang bersama dan tidak hanya kami berdua saja tetapi beberapa pengunjung yang datang untuk berekreasi. Saat asik asiknya bermain kejar-kejaran di pinggir danau, kaoru terpeleset dan jatuh ke danau.
Kaoru yang tidak bisa berenang pun akhirnya berteriak mintak tolong dan akupun juga meminta bantuan kepada beberapa pengunjung yang ada disana tetapi pengunjung tersebut ketakutan saat melihat ada pusaran air di danau itu. Aku pun panik dan meminta bantuan kepada salah satu pengunjung yang kulihat sedang membawa tali. Aku katakan padanya untuk mengikat pinggangku dan jangan melepaskan talinya, karena talinya cukup panjang. Orang tersebut menentangku karena terlalu berbahaya. Tanpa mendengar perkataannya, ku ambil tali tersebut dan mengikat erat pinggangku dan langsung berlari menjatuhkan diri kedalam danau untuk menyelamatkan kaoru.
"NEE-CHAAN" teriak kaoru yang tengah terseret pusaran air. Aku yang mulai panik karena kaoru yang hampir tenggelam bergegas menyusulnya. Aku lihat para pengunjung dengan panik membantu orang yang kini memegang tali yang mengikatku. Suasana saat ini sangat tegang, aku lihat kaoru yang sudah tenggelam dan akhirnya akupun langsung menyelam menyelamatkan adikku. Didalam air aku melihat kaoru yang telah lemah dengan segera kudapati tangannya dan dengan segera aku tarik tali yang mengikatku tersebut. Aku dan adikku ditarik ke permukaan. Sampai di permukaan kulihat para mengunjung tengah saling membantu untuk menarik kami ketepi danau.
Aku dan adikku akhirnya sampai ke tepi danau. Para pengunjung yang ada di sana langsung berlari menghampiri kami dengan khawatir. Aku dengan segera menoleh ke arah kaoru yang sedang lemas. Aku memanggil manggil namanya dan akhirnya kaoru membalas "ne-nee-chan" dengan suara lemah dan menangis. Pengunjung disana segera memberikan bantuan kepada kami. Kaoru segera dibawa ke rumah sakit terdekat dan aku yang sedang dibalut selimut oleh salah satu pengunjung wanita yang ada disana.
"Syukurlah nak, kalian selamat. Aku panik melihatmu melompat dan bersusah payah menyelamatkan adikmu. Aku bangga padamu" kata bibi itu dengan keadaan menangis. Aku juga melihat pengunjung lain yang sama dengan bibi disampingku, menangis. Kemudian salah satu paman yang ada disana menanyaiku, "orang tuamu ada dimana? Kenapa kalian cuma berdua?" kemudian aku menjawab "orang tuaku sudah tidak ada sejak umurku 4 tahun".
Paman itu terkejut dan menanyakan berapa umurku sekarang dan aku menjawab "7 tahun". Semua orang terkejut. Kulihat salah satu bibi yang ada disana dengan syok berkata "bagaimana bisa kamu dengan badan dan umur yang sedini ini menyelamatkan sesorang dari pusaran danau tadi?!!". Semua terdiam. Beberapa saat kemudian aku membuka mulutku dan dengan yakin berkata "dia bukan seseorang, dia adikku. Aku hanya memiliki dia seorang di dunia ini. Akanku lakukan apapun demi adikku meski nyawaku taruhannya". Lagi-lagi semua yang ada disana terdiam mendengan perkataan dari seorang bocah berumur 7 tahun itu.
Di rumah sakit, aku diantar oleh sepasang suami istri. Aku membungkuk berterima kasih kepada mereka karena sudah mengantarku ke rumah sakit. Mereka menawariku untuk menemaniku di rumah sakit tetapi aku menolak karena dari kejauhan aku melihat seseorang yang ku kenal dari clanku.
Pemimpin clan datang sekaligus yang akan menjadi wali untuk kaoru. Pemimpin clan segera menanyai dokter yang telah keluar dari tempat kaoru dan dokter itu berkata kalau kaoru baik-baik saja. Pemimpin clan menghela napas lega dan segera mengurus administrasi kaoru. Aku yang tengah duduk di kursi tunggu rumah sakit segera masuk ke dalam kamar inap kaoru. Didalam kulihat kaoru yang sedang tidur. Aku berjalan menuju samping tempat tidurnya dan memperhatikan kaoru dengan seksama.
"Syukurlah, syukurlah kaoru" kataku dengan menangis seguk-segukan. Beberapa menit kemudian aku mendengar suara pintu yann dibuka. Aku menoleh dan melihat pemimpin clan yang sudah ada di depan pintu. Dia mendekatiku, aku secara reflek menutup mata karena aku merasa kalau pemimpin clan akan memarahiku karena membawa kaoru keluar tanpa izin dan membuat kaoru seperti ini.
"Kerja bagus, kamu sudah menyelamatkan satu-satunya keluargamu" pemimpin clan mengatakan itu dan mengusap kepalaku. Aku terkejut dan langsung membungkuk meminta maaf. "Maafkan aku, aku salah. Aku membawa kaoru keluar tanpa izin dan membahayakannya seperti ini" ucapku sesegukan yang kemudian aku dihadiahi pelukan hangat oleh pemimpin clan. "Tidak papa, aku tidak marah. Kamu sudah berusaha yang terbaik untuk adikmu (y/n)". Aku langsung menangis dalam pelukannya dan mengatakan bahwa aku berjanji ini yang terakhir kalinya.
~~~Bersambung~~~
Akhirnya chapter pertama selesai
Bagaimana ?? Apakah bagus??
Aku butuh saran dan masukan dari para reader sekalianJujur aku yang ngetiknya aja ketakutan dengan hasil ketikanku.😌
Maafkan aku kalau banyak typo bertebaran atau kata-kata yang kurang dimengerti. Seperti yang kalian tau aku baru pertama kali membuat fanfiction haikyuu😌😌
Kalau kalian bertanya tentang kitashin, tenang. Kitashin akan muncul kok, jadi tenang saja.
Btw, aku masih drop dengan beberapa fanfiction haikyuu seperti in another life 😫
Ada yang samaan denganku ngak?🙋Semoga kalian seka dengan yang satu ini
ありがとうございました 😊🤗
~selamat menghalu~
~RIMEKS~
😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Kembali (Kitashin X Y/N) [END]
Short Story(y/n) adalah seorang gadis 17 tahun yang terlahir di clan hanazono. Ia bersekolah di inarizaki. Suatu hari, teman (y/n) mengajak (y/n) untuk melihat pertandingan voli tetapi (y/n) menolak karena mendapat kabar kalau adiknya ada di ruang kesehatan se...