Chapter 13 (18+)

1.6K 153 7
                                    

Namun tiba-tiba saja Phao yang melihat itu dari duduknya menceletuk kesal, "udah kali, kelamaan." Membuat tiba-tiba saja seluruh ruangan terdiam, lalu di lanjutkan dengan tawa keras membuat Phao kembali kesal.

happy reading!

***

Villa Residence 4, Six Senses Zil Pasyon, Seychelles, Africa, 19.25

Malam itu hujan mengguyur derasnya pulau Seychelles yang masih terlihat terang dengan lampu-lampu kecil yang menerangi setiap perumahan. Pemberkatan pernikahan Mew dan Gulf sudah selesai sejak 4 jam yang lalu, dengan mulus semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Sedangkan resepsi pernikahan mereka akan di gelar dalam 2 hari yang akan datang, di salah satu pantai yang mereka sebut Anse Intendance di kota utama Mahé.

Berbeda dengan para tamu yang kembali menempati villa mereka masing-masing di pulau Eden, Mew dan Gulf meninggalkan villa yang sebelumnya mereka tempati pada malam sebelum pernikahan mereka. Dalam 1 minggu kedepan, Mew dan Gulf akan menempati villa yang menjadi hadiah pernikahan yang sebenarnya Mew beli secara rahasia atas nama Gulf. Villa yang di bandrol dengan harga $250 juta, berkisaran 3,5 triliun rupiah itu akan menjadi tempat dimana Mew berencana menghabiskan masa tuanya bersama Gulf. Entahlah, Mew sangat menyukai suasana di pulau ini begitupun dengan bentuk arsitektur dari villa itu sendiri.

 Entahlah, Mew sangat menyukai suasana di pulau ini begitupun dengan bentuk arsitektur dari villa itu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(fyi. ini nama villa nya beneran ya residence 4 at six senses di Seychelles, Afrika menurut aku emang sebagus itu sih<3)

Sudah sejak 2 jam yang lalu Mew dan Gulf menginjakan kaki mereka di villa yang di sekelilingi oleh bebatuan dengan bukit kecil di belakangnya. Pulau pribadi yang besar itu tanpa seorang pun selain beberapa bodyguard, maid, dan koki yang akan membantu keperluan mereka membuat bulu kuduk Gulf berdiri, pikirannya saat ini penuh dengan karangan-karangan fiksi dari buku mystery yang akhir-akhir ini sedang ia baca. Kakinya sama sekali tidak berhenti mengikuti setiap langkah Mew kemana pun ia pergi, bahkan ketika suaminya itu sedang buang air kecil, Gulf tidak sedikit pun beranjak dari sisi Mew masih dengan wajah skeptisnya.

"Gulf, lo beneran mau liat gue kencing?" Gulf tidak menjawab, kemudian Mew menggelengkan kepalanya bingung sebelum akhirnya ia kembali membuka suaranya. "Ngga ada apa-apa, honey." Mendengar kalimat itu Gulf tiba-tiba saja menolehkan kepalanya cepat membuat Mew terperanjat, "berisik," singkat Gulf lalu ia kembali menatap pintu masuk kamar mandi membelakangi Mew yang bersiap buang air kecil meskipun masih setia berdiri di samping pria itu.

Mew menghela nafasnya panjang, ia menurunkan resleting celana jeans hitam yang ia pakai dan fokus dengan apa yang saat ini ia sedang lakukan tanpa memperdulikan Gulf yang mulai bergelagat aneh. "Mew.. Mew.. Did you hear that? Ada suara dari luar," Dengan cepat tangan Gulf menarik lengan kekar milik Mew dan mendekapnya, matanya membesar menatap cemas pintu masuk kamar mandi. "Gulf, actually what's wrong with you? Hm?" Meskipun saat ini tangan Mew sudah basah dengan air seninya sendiri akibat tangan Gulf yang tiba-tiba saja menariknya, ia tidak ingin membuat Gulf semakin takut. "Udah gue bilang dari tadi ada suara dari luar, lo ngga percaya!" Gulf semakin mengeratkan pegangannya.

Omegaverse : Blood and Heart [MewGulf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang