#10 petasan.

130 30 0
                                    

seperti apa yang dikatakan hanin kemarin malam, para jelita sudah cantik dengan kerudung dan mukena di tangan masing-masing.

"yuk, udah adzan" ajak kares, ketiga nya berjalan beriringan menuju masjid depan.

sama halnya dengan para jelita, jevan malik dan arjuna sudah berada di masjid yang sama.

"kerudung gue rapih ga??" tanya hanin yang sedari tadi memegangi kerudungnya.

"rapih nin" jawab rindu

"nin?" celetuk kares tertawa

"nin etit" kata rindu ikut tertawa

"anjeng" umpat hanin tidak suka

"sutt katanya mau hijrah, kok ngumpat" kata kares disetujui rindu

lalu ketiganya tertawa sampai tidak sadar sudah berada di masjid.

"anjir anjir liat itu liat" malik berseru heboh sambil menepuk nepuk punggung jevan dan arjuna yang baru saja mengambil wudhu

"masyaallah.." arjuna dan jevan bersamaan

disana mereka melihat hanin kares dan rindu yang sedang menaruh sendal sambil tertawa

"hai" sapa malik saat para jelita melewati mereka

"haiii" sapa riang hanin di ikuti senyum rindu dan kares

dalam jarak satu meter kedua nya saling menyapa, sudah punya wudhu masing masing.

"ga masuk?" tanya rindu saat melihat para member nyoters diam di tempat

"ladies first." kata jevan, lalu member jelita masuk duluan dan mengisi shaft belakang dengan wanita lainnya. member nyoters pergi ke depan dan tetap mengisi shaft paling belakang.

sholat kali ini berjalan khusyuk seperti biasanya walaupun ada kendala seperti tadi sarung malik yang tiba tiba saja merosot, untung kali ini pakai celana jadi tidak terlalu memalukan.

para member jelita dan nyoters berjalan keluar masjid bersamaan walau tetap menjaga jarak

"malik sarung lo merosot bikin gue ampir batal sholat" kata hanin masih tertawa sementara malik menyembunyikan rasa malu.

"ahaha iya nih sarung gua kurang kenceng mana licin" jawab malik sambil menahan rasa malunya sambil menunjukan tertawa kecilnya.

"sial ni sarung pake acara merosot segala, bikin malu aja." celetuk didalam hati malik

setelah sholat selesai para nyoters bergegas keluar masjid

"mau main petasan lagi ga brok" tanya malik sambil melihat ke jevan dan arjuna

"skuy lah tapi gimana kalo kita ajak kares, rindu, hanin" kata jevan disetujui malik dan arjuna

"boleh nih biar rame juga" balas arjuna sambil tersenyum riang

para nyoters pun menunggu para jelita setelah itu para jelita pun keluar dari masjid

"kares kerudung lo ga rapih" kata rindu sedari melihat kerudung kares

"iya nih tadi buru' lo bedua udah duluan dah" balas kares sambil merapihkan kerudungnya

"oi hanin, rindu, kares" teriak malik kepada para jelita

"eh siapa tu ada yang manggil nama kita" kata hanin sedari menoleh ke belakang

"kita samperin aja yu siapa tau ada apa apa" balas rindu dan para jelita pun bergegas ke belakang nemuin para nyoters

"ada apa" kata hanin, rindu, kares bersamaan

"lu bertiga mau main petasan ga ini kita mau main petasan siapa tau mau ikutan" kata malik sambil memegang petasan dan korek

"boleh boleh" balas hanin sambil mengangguk

"disana kuy mainnya" ucap jevan sembari menunjuk nunjuk dan langsung bergegas kesana

"nih kita main petasan prepet prepet petasan kentut namanya" ucap malik dan disetujui para nyoters dan jelita

malik pun membuka bungkus petasannya dan membagi kpd nyoters dan jelita

"oke siap ya" kata arjuna
1
2
3
4
5

prepet prepet... mereka berenam pun berseru memainkan petasan sampe sampe ada yang ngomel

"woy gandeng anak muda bukannya pulang malah maen petasan" ucap ibu ibu itu

"hampura bu" ucap para nyoters dan mereka pun kabur bersama jelita

₩₩₩

jiakhhh sholat barengg

jihan.

kiddoshit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang