Prolog

7 3 1
                                    

Siang itu Jess sedang berkumpul bersama 4 sahabatnya di rumahnya dan tiba tiba ada hp Jess bergetar, dan terpampang sebuah notifikasi dari aplikasi chat.

"Gw suka sm lu" ucap Jovan di roomchat mereka, selang 1 menit setelah Jovan mengirimkan pesan itu hp Jess bergetar lagi menandakan ada pesan masuk dan itu dari Samuel

"Aku masih sayang sama kamu" ucapnya dalam pesan itu.

"Gw harus pilih yang mana?" Tanya Jess kepada keempat sahabatnya, mereka saling bertukar pandangan dan menggidikan bahu.

.

.

.

"Halo Jesslyn mbuul" Ucap Jovan dari sebrang sana

"Iye halo, knp Van tumben nelfon?"

"Hehe gpp gw gabut, lu lg apa ni?"

"Lagi telfonan sm beban Negara, knp?"

"Dih maksud lu gw beban Negara gitu? Ngaca lu juga, eh udh makan belom ni? Kalo belom gw makan lu"

Seperti itulah obrolan Jesslyn dan Jovan di telfon, beda cerita kalo sama Samuel.

"Muel, lg ngapain?" Ucap Jess di telfon

"Makan, kenapa? Tumben?"

"Emang gaboleh nelfon lo?"

"Ya gapapa sih, Cuma tumben aja gtu. Btw lu udah makan apa belom?"

"Belom, gamood"

"Ooh"

Jovan bagaikan api unggun yang hangat dan Samuel bagaikan kutub utara yang dingin, namun mengapa Jesslyn lebih memilih memperjuangkan Samuel yang cuek dibanding Jovan yang perhatian?

Kutub dan GurunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang