Time to say goodbye

29 7 3
                                    

Hidung mancung memang memiliki banyak fungsi salah satu menekan bel seperti yang baru saja Donghae lakukan. Ia tak mau melepaskan pegangannya dari Anika takut-takut kalau Anika akan jatuh..

Tak perlu menunggu lama pintu pun terbuka. Leeteuk sudah akan bicara kalau Donghae tak cepat-cepat meminta Leeteuk diam.

"Ssst.. tolong berikan aku jalan.. punggung ku lumayan pegal" bisik Donghae

Para member yang penasaran pun menyingkir memberikan jalan untuk Donghae.

"Sini hyung" ucap Ryeowook yang langsung berinisiatif membuka pintu kamar Anika.

Leeteuk dan Ryeowook membantu merebahkan Anika ke atas kasur.

"Dia pingsan?" Tanya Eunhyuk

"Tidur" jawab Donghae

Kepala pria yang ada di sana kompak mengangguk. Mereka semua menatap ke arah yang sama yaitu Anika.

"Sepertinya dia jatuh. Celana bagian lututnya kotor. " Ucap Siwon

"Dia juga harus ganti pakaian" ucap Heechul

Leeteuk nampak berfikir "kita panggil dokter saja"

"Aku bantu telfon" ucap Siwon dan kemudian keluar dari kamar Anika. Di susul oleh yang lain.

Kini di dalam kamar hanya tersisa Anika, Heechul dan juga Leeteuk.

Leeteuk duduk di sisi kasur Anika. Ia mengamati wajah putrinya yang entah mengapa menurutnya sedikit pucat. Mungkin hanya karna ia merasa bersalah.

"Aku yang meminta dia mengajak Shimkoong. Aku menunggunya di taman tapi dia tidak datang. Ku pikir tidak jadi."

"Apa dia akan memaafkan ku ?" Tanya Leeteuk

Heechul menganggukan kepalanya. "Ku pikir dia anak yang baik sebenarnya. Ku dengar dia juga cerdas. Oh Ayolah.. dia putri Na Ri Nuna. Kita tau seperti apa Na Ri. Dia pasti mendidik Anika dengan baik"

"Aku memang cukup panik saat Shimkoong hilang tadi. Sepertinya aku tidak memperhatikan cara bicara ku padanya dan ya,  sepertinya aku juga menunjukan kekecewaan ku. Aku bodoh sekali bukan? Aku kecewa karna dia membuat Shimkoong hilang. Sedangkan aku tidak pernah menjadi ayah yang baik selama 19 tahun. Hadir pun tidak. " Ucap Leeteuk

"Besok bicaralah dengan dia. Aku juga perlu bicara dengannya." Ucap Heechul lagi.

Leeteuk tak menyauti. Ia hanya terus menatap wajah Anika. Seolah ia bisa merasakan bagaimana kecewanya Anika pada dirinya. Saat dirinya lebih memilih mencari anjing. Saat itu Anika mungkin juga sedang takut dam khawatir. Harusnya ia menenangkan bukan berbicara seperti itu. Apa susah nya mengatakan tidak apa-apa Anika, kita akan menemukannya.

"Biarkan dia istirahat" ucap Heechul ia menepuk pundak Leeteuk kemudian berjalan keluar dari kamar Anika.

//-//-//

Matahari bahkan belum menampakkan dirinya dengan sempurna, tapi Anika sudah terbangun dari tidurnya. Ia bersandar pada kepala kasur dan mengingat apa yang terjadi kemarin.

Ia menghilangkan Shimkoong, lalu ayahnya yang nampak kecewa, Donghae yang menemukannya, ia makan dengan Donghae, lalu ia di gendong dan setelah itu ia tak ingat apapun lagi.

Anika memijit kecil kepalanya. Mata ya beralih menuju kakinya. Legging warna hitamnya sudah di gunting sampai lutut. Ada plaster luka di sana. Juga bebatan di kakinya yang sudah di ganti lagi.

Anika tersenyum tipis. Shimkoong sudah ketemu, ia harus menepati janjinya bukan? Janji untuk pergi.

Dengan hati-hati Anika turun dari kasur. Ia mengambil kopernya, mengisi kembali koper dengan barang-barang yang sudah ia tata di kamar itu.

Finding My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang