Part 4

6 6 0
                                    

Di pagi hari pukul 06.18 gue sudah siap dengan seragam sekolahnya, rencananya gue mau menjemput Rara untuk berangkat bareng, gue langsung pergi dari apartemennya menuju rumah Rara dengan mobil kesayangan gue, mobil kesayangan gue adalah mobil Sport berwarna sky blue.

Saat tiba di rumah Rara. Ternyata Rumah Rara sama dengan rumahnya tetapi lebih besar rumah Rara 4 lantai dan rumahnya 5 lantai. Pikirnya.

"Bun Rara berangkat dulu ya" teriak Rara di dalam rumah, dan masih terdengar jelas oleh gue, waktu gue balik di depan pintu udah ada si Rara

"Eh ada Rey, lo ngapain kesini?" tanyanya

"Gue mau anter lo bareng aja satu sekolah juga" ajak gue

"Boleh" jawabnya

"Sayang kamu ngobrol sama siapa" tanya bundanya Rara, yang menghampiri gue sama Rara

"Hai tante" sapa gue.
"Hai juga" jawabnya
"Nama aku Reynand Dirgantara tante panggil Rey aja" ucap gue memperkenalkan diri ke bundanya Rara.

"Oh ini pacar kamu Rara bunda bangga banget putri bunda pintar memilih pacar udah tampan" puji bundanya Rara, membuat Rara menunduk malu, dan gue hanya terkekeh, liat muka Rara merah kaya gitu kayaknya sih blushing

"Nama tante Nadia" ucap nya
"Yaudah tan, kita mau berangkat dulu nanti telat" pamit gue sama tante Nadia.
"Iya hati hati ya, jangan ngebut ngebut bawa mobilnya!" teriaknya
"Iya tan, Assalamu'alaikum"
"Iya Walaikumsalam"

Author pov.

Sesampainya di sekolah mereka langsung di tatap oleh anak kelas X sampai Kelas XI karena, Rara sudah menduga ini akan terjadi makan ia meminta untuk di turunkan di pertigaan samping sekolah, tetapi Rey tidak menurunkan di sana dan langsung melewati pertigaan tadi.

Iss itu bukannya si vinara kelas XI MIPA 1 kok deket banget sama si Rey

Ganjen banget tu anak

Kok mereka bareng sih

Mungkin si vinara sepupunya Rey kali

Cabe cabean kok deket sama Rey sih

Rey itu jodoh gue

Rey idaman banget njir

Ya seperti itu bisik bisik siswi di lorong kelas, bahkan ada yang berbicara langsung, dengan suara yang keras, Rara yang mendengar itu merasa sangat risih tetapi berbeda dengan Rey karena dia sudah terbiasa menjadi pusat perhatian.

"Gue ke kantin dulu" kata Rara

"Hm" deheman singkat

"Napa tu orang, tadi baik sekarang dingin lagi, huh" gumam Rara langsung meninggalkan Rey, dia menuju ke kantin karena sudah ditunggu oleh kedua sahabatnya, ya siapa lagi kalo bukan Felisia dan Sea.

Saat sampai di kantin dia mencari kedua sahabatnya, dan dia melihat sebuah meja di pojok sebelah kanan, itu adalah meja Sea dan Felisia, dan Rara langsung mendekat.

Rara pov.

"Hey good morning girl"sapa gue ke Sea sama Feli.

" morning "jawab Sea sambil senyum sama gue, berbeda dengan Feli yang biasanya ceria, yang biasanya pagi pagi udah cerewet jadi keliatan murung banget kayak orang lagi bete banget gitu.

"Lo kenapa fel kok keliatannya lagi kesel gitu tumben, biasanya lo udah teriak teriak kayak orang gila" kata gue.

"Jangan bikin gue tambah bad mood deh"Jawab Feli dengan nada kesalnya

You'll also like

          

" memang lo bad mood kenapa?, kan lo ngga mau ngomong lo kenapa"jawab Sea .

"Iya lo kan belum ngomong, dari tadi ogeb" jawab gue.

"Jadi gini, dengerin dulu" katanya

"Iya gue dengerin" Jawab gue sama Sea.

"Kata bonyok, gue mau keluar negeri" bilangnya.

"Hah! Lo pergi kemana? " jawab gue bareng lagi sama si Sea karena syok.

"Udah di bilangin dengerin dulu, dan lo berdua ngga usah teriak kali" katanya, dengan santai

"Iya maaf reflek, udah lanjutin lagi ceritanya" kata gue di angguki sama Sea.

"Gue harus pergi ke Afrika, karena ada urusan kerjaan bokap gue di sana" katanya

"Berapa lama di sana?" tanya si Sea.
"Ya.... sekitar 2 bulanlah" jawab feli
"Yah, jadi ngga akan ada yang berisik dan ngganggu gue lagi dong, ngga seru ih... "Kata Sea, ya karena Sea dan Feli selalu bertengkar jika tidak ada Rara, yang membuat mereka mulai jarang bertengkar lagi, mungkin kalau tidak ada Rara mereka akan mulai lagi.

" ya udah kan bonyok lo yang ada urusan "ucap Rara.

Kriiingg!

Bunyi bel masuk semua siswa-siswi berlari menuju kelas mereka masing-masing.

Kelas XI MIPA 1 yang lebih tepatnya kelas Rara ada pelajaran biologi.

" selamat pagi anak-anak hari ini kalian mengerjakan soal halaman halaman 6 sampai dengan halaman 12" kata bu Luna guru baru di SMA Sultan, menggantikan bu Sri dan sekarang bu Sri berada di kelas XI MIPA 3 DAN MIPA 4.

"Baik bu" kata anak satu kelas.
"Kalo susah tanya ke ibu ya" kata bu Luna.
"Iya bu"

***

Kriiingg!

Bel pulang berbunyi dan semua kelas menghentikan semua aktivitas belajarnya, kecuali kelas XII karena sebentar lagi akan mengadakan ujian nasional akhir semester, untuk lulus.

Rara pov

Gue nungguin Rey di parkiran gue masih marah sama dia karena dia diemin gue seharian ini, kadang gue suka bingung sama dia cepet banget berubah ekpresinya itu loh.

Selama kurang lebih 15 menit gue nunggu dia dan akhirnya dia dateng juga.

"Dari mana aja lo" tanya gue, sambil nunjukin wajah datar.

"Lo marah sama gue gitu" tanyanya
"Iyalah cewek mana coba kalo sama pacarnya itu tiba-tiba baik dan kadang dingin banget kaya kutub utara" ucap gue.

"Iya maaf ya sayang"jawabnya.
" iya gue maafin "kata gue, sambil memajukan bibir.

" itu bibir nya mau di apain hah, mau aku cium"katanya.
"Coba aja ngga takut aku" jawab ku.
Tiba-tiba saja.

Cup

Rey mengecup bibirku singkat, tadi gue bilang ngga takut karena gue kira cuman bercanda eh ternyata beneran.

Author pov.

Blushing

Rey yang melihat wajah Rara sudah memerah seperti kepiting rebus pun hanya bisa tersenyum.

Rara yang menyadari bahwa dari tadi Rey memperhatikannya pun langsung membuang muka.

"Kenapa lo liatin gue kaya gitu?"tanya Rara.

"ga papa"jawab Rey singkat.
"Yaudah buruan jalan panas nih"tanya Rara

"Baik sayangku" jawab Rey
"Udahlah Rey Jangan bercanda panas ini, dan lu jangan panggil gue sayang kali gue geli tau ngga" emosi Rara memuncak.

"Iya Raranya Rey" Jawab Rey.
"Buruan jalan!" kesal Rara.
"Pegangan dulu dong" ucap Rey, dan langsung menarik tangan Rara dan melingkarkan pada pinggangnya.

"Let's go!" kata Rey langsung menyalakan motor sport dan menjalankannya dengan kecepatan sedang.

***

15 menit kemudian

Setelah melalui perjalanan untuk sampai ke rumah Rara, akhirnya mereka sampai di rumah bernuansa mewah dan elegan itu, sang putri pemilik rumah itu pun langsung turun dari motor sport milik sang kekasih, siapa lagi kalo bukan Rey dan Rara.

"Udah sampe" ucap Rey
"Ohh, makasih dah mau nganter gue"ucap Rara.
"Iya sama-sama" jawab Rey
"Mau mampir gak, masuk dulu ke dalam lo pasti capek" tawar Rara.
"Boleh lah sekalian mau ketemu camer (calon mertua).
" yee apaan sih lo masih lama kali"jawab Rara.

Setelah perdebatan itu Rara langsung berlari untuk masuk ke dalam rumah, dia tidak peduli Rey akan masuk atau tidak.

"Rara pulang!!"teriak Rara sampai semua penjuru rumah terdengar.

" eh, ada non sini Non biar bibi yang bawa tasnya ke kamar "tawar bi suri
"oh, iya bi ini sekalian panggil bunda ya bi"ucap Rara, diangguki oleh bi suri yang mulai menghilang di balik pintu lift.

Saat Rara memalingkan wajahnya dia melihat Rey sedang duduk di ruang tamu. Rara langsung mendekatinya.

" gue kira lo gak bakal masuk "kata Rara.
" gue penasaran aja"jawab Rey.

Hanya ada keheningan diantara keduanya hanyut dalam pikiran sendiri sendiri.

Rara melihat beberapa asisten rumah tangga, dia kira asisten rumah tangganya hanya 1 yaitu bi suri, dan dia langsung berpikir.



ReyRaWhere stories live. Discover now