aula besar dengan nuansa putih menyelimuti. bunga bunga berjejeran menghiasi sepanjang jalan menuju altar. lampu lampu bewarna putih juga ikut menghiasi langit langit. tercipta sebuah suasana pernikahan bernuansa putih di sana.
pendeta yang tengah berdiri di atas altar bersama seorang pria dengan tuxedo hitam dan dasi kupu kupunya nya tengah menunggu seseorang yang akan menjadi pendamping nya sebentar lagi.
para tamu disana mulai bersiap menyambut pengantin satunya untuk masuk ke gereja. sanzu yang berdiri disana sangat gugup hingga kaki nya hampir mati rasa karna terus berdiri menunggu sang calon istri rindou.
tak lama itu pintu gereja pun di buka menampilkan pria dengan tuxedo putih nya membawa sebuket bunga. rindou mengikat rambut nya dan kini ia tidak memakai kacamata melainkan soflen khusus untuk orang yang minus seperti rindou.
mereka saling bertatapan melempar senyum satu sama lain. tak lupa juga sanzu mengacungkan jempol menandakan bahwa rindou sangat cantik. rindou pun tersenyum malu pada pria yang sebentar lagi menjadi suami nya.
"baiklah kita mulai sekarang?" tanya pendeta itu.
semuanya pun mengiyakan nya tapi satu teriakan dari pintu masuk terdengar sehingga membuat orang melirik ke sana.
"tunggu!"
rindou dan sanzu terkejut ketika melihat chifuyu dan baji datang menghadiri pernikahan mereka. tapi bukan mereka saja melainkan nenek nya sanzu juga ikut menghadiri itu.
rindou kemudian menatap sanzu. mata sanzu memerah ketika neneknya ikut datang sebagai wali.
nenek sanzu pun mendekat ke altar itu, menangkup kedua pipi pasangan itu. dia mengatakan berbahagialah dan hiduplah dengan damai.
tak lama itu mereka pun melangsungkan pernikahan.
***
suasana sunyi hanya suara jepretan dari kamera saja yang terdengar. kedua pasangan saling berpenganggan tangan dan saling memandang satu sama lain.
"dengan segenap jiwa dan raga. sanzu haruchiyo bersediakah kau menerima haitani rindou sebagai istrimu dalam suka maupun duka"
jawaban dari sanzu " aku bersedia"
"dan haitani rindou dengan segenap jiwa dan raga. bersediakah kau menerima sanzu haruchiyo sebagai suamimu dalam suka maupun duka?"
jawaban dari rindou "aku bersedia"
pendeta itu pun bertanya pada kepada para tamu undangan di sana apakah sah?
dan serentak semuanya mengatakan sah lalu di selingi dengan tepuk tangan yang meriah.
"baiklah pasangan boleh mengaitkan cincin dan boleh mencium pasangannya masing masing"
sanzu pun mengeluarkan sebuah cincin dan menyelipkan nya di jari manis milik rindou. tangan sanzu bergetar karna gugup "kau tidak perlu gugup begitu chiyoo, aku istrimu sekarang jadi biasa saja" bisik rindou. sanzu pun hanya tersenyum .
kemudian rindou juga melakukan hal yang sama lalu di akhiri dengan ciuman.
waktunya untuk pelemparan bunga. rindou menimang bunga di atas nya untuk membuang nya ke belakang tempat ia berdiri. sudah banyak wanita yang berkerumunan di bawa untuk mendapatkan bunga itu.
menurut kepercayaan jika bunga itu jatuh ke tangan seseorang maka orang yang mendapatkan bunga itu akan segera mendapatkan jodoh.
setelah dilempar bunga itu malah jatuh ke tangan chifuyu. chifuyu pun terkejut dan bersorak bahagia
kemudian mata nya tertuju oleh rindou yang menunjuk ke arah belakang chifuyu berdiri dan dengan segera chifuyu berbalik dan mendapatkan baji kekasihnya berjongkok lalu menyodorkan sebuah cincin di hadapannya
baji pun mengambil mic lalu mengarahkan ke mulut nya "matsuno chifuyu aku sudah banyak menghadiri pernikahan teman teman ku dalam satu tahun ini dan aku iri sekali, dari pada aku akan mati karna iri biar aku perjelas saja. chifuyu mau kah kau menikah dengan ku dan kita bangun keluarga kecil kita bersama?"
chifuyu menangis di sana dan lansung mengiyakan nya dan memeluk baji tepat di depan para undangan. "yaa aku mau baji" ucap chifuyu.
****
masih dalam suasana pernikahan berlansung. kakaknya ran datang membawa sebuah gitar membuat rindou dan sanzu menatap bingung
"hey kalian berdua, kalian tidak mau menghibur tamu?" tawar ran.
rindou pun menatap sanzu dan sang dominan pun mengangguk. "ya mungkin bisa, aku sudah lama tidak bermain gitar" ucap rindou.
setelah menyetujui. gelas dipukul pelan menggunakan sendok oleh ran untuk meminta perhatian dari tamu.
"perhatian semua para tamu undangan, mohon perhatian nya. di sini kita akan mendengar lagu yang akan di bawakan oleh kedua pasangan pengantin kita, untuk rindou dan sanzu silahkan" ucap ran.
terlihat dua orang tengah menjadi sorot di sana. sanzu yang siap dengan mic dan rindou dengan gitar di paha nya.
gitar pun di petik dan mereka membawakan lagu A thousand year milik Christina perri yang sudah mereka cover sebelumnya sebelum pernikahan berlansung.
di sana pun terpukau dengan penampilan mereka. dan serasa ingin menangis karna suara merdu milik sanzu dan permainan gitar milik rindou.
"aku bahagia chiyoo" ucap rindou. kemudian sanzu pun menjawab "aku juga bahagia, terima kasih telah memperbolehkan ku untuk mencintaimu dan menjadi bagian dari hidupmu juga rindou" ucap sanzu sambil tersenyum dan mencium kening istrinya
.
.
.
semuanya berbahagia di sana. semuanya kembali seperti saat mereka di italia. rasanya ingin menangis terus menerus dan tidak mau hari ini berakhir.
sanzu dan rindou sudah resmi menjadi pasangan hidup dan mengawali perjalanan cinta mereka yang baru hingga maut menjemput.
tidak ada lagi masa lalu kelam yang mengintai. semuanya sudah tertutupi oleh kebahagiaan. untuk rindou dan sanzu berbahagialah hingga mau menjemput dan selamat atas pernikahan kalian.
[ANOTHER ENDING TAMAT]
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞? 𝐰𝐡𝐚𝐭'𝐬 𝐭𝐡𝐚𝐭 || 𝐒𝐚𝐧𝐫𝐢𝐧 [TAMAT ✅]
FanfictionDeskripsi cerita : Haitani rindou seorang dokter psikolog terbang ke Italia untuk menangani pasien mantan narapidana di sebuah rumah sakit jiwa di sana salah satu pasien yaitu sanzu haruchiyo risih dengan kedatangan rindou tapi perlakuan lembut yan...