Cara bermain

537 32 7
                                    

[lanjutan Gulf POV]
Kring... kring... kring...

"Mimpi itu lagi"
"Dolofonos ilios"
"Masa iya nama orang begitu"
"Aarrgghh ini pasti si Krist bangsat pasangin gue Alarm"

"Ekheeheee"
Tuhkan suara kampret itu.
Gumanku pada diriku sendiri. Sudah bisa ku tebak Kristlah yang mulai. Tapi anehnya aku tidak bisa marah padanya.

[POV GULF END]

"Nih bubur lo gue ambilin sendok" ucap Krist.

"Ya di buka dong ganteng. Gimana mo makan kalo ga dibuka" cletuk Krist yang langsung menarik paksa kantong plastik dari tangan Gulf.

Gulf hanya diam. Melihat gerak gerik Krist yang sedaritadi membuatnya terpesona akan perhatian Krist.

"Gue suka sama lo Krist" ucap Gulf Frontal.

"Iya gue tau" jawab Krist santai.

"Lo ga kaget gue bilang gitu ke lo ?" Gulf langsung menoleh kearah Krist yang sedang membuka foam makanan tempat bubur dan meletakkan sendok diatasnya.
Krist belum bersuara diambilnya meja belajar kecil di bawah kolong tempat tidur asrama dibukanya lipatan kaki meja itu lalu diletakkannya di atas tempat tidur Gulf.

"Enggak. Ngapain gue kaget. Gue juga suka sama lo." Jawab Krist seadanya.

Deg...

"Trus..?" ucap Gulf lagi.

"Makan dulu sat. Mandi terus ngampus"  balas Krist yang langsung merapikan tas untuk pergi ke kafe.
Gulf diam tak bersuara tak bergerak. Krist yang mengetahui langsung memutar badan menghadap gulf. Meja kecil tadi sekarang berada diantara Gulf, dan Krist.

"Dimakan" ucap Krist sambil menyodorkan sendok berisi bubur ke depan mulut Gulf.
Gulf diam tetapi membuka mulut. Mempersilahkan sendok dari Krist masuk ke mulutnya.
Hening tanpa suara. Hingga bubur milik Gulf habis tak tersinya. Dirapikannya kembali meja ketempat asalnya. Krist mencoba bangkit dari duduk nya langsung di tarik oleh Gulf. Seketika Krist jatuh dalam pelukan Gulf.

Krist diam. Dia menikmati hangatnya tubuh Gulf. Dibalasnya pelukan Gulf itu. Gulf dengan lembut ya menggosokkan wajahnya pelan di pundah milik Krist, sampai sampai Krist memajukan tubuhnya hingga benar benar menempel pada dada dan tubuh Gulf.

Di usap lembut surai milik Gulf.
"Jangan manja ih" suara Krist terdengar menggemaskan

Mereka melepaskan pelukannya. Mata keduanya saling beratatap lekat. Mendekat hingga deru suara nafas mereka beradu memenuhi seluruh ruang.

Cupp..
Krist mencium bibir Gulf. Gulf diam tak merespon. Krist bangkit mengambil tas miliknya dan sekali lagi memutar tubuhnya. Mengecup ujung kepala Gulf.

"Gue berangkat" ucap krist sambil berlalu keluar kamar.

[Krist Pov]
Langsung gue bersembunyi dibalik pintu kamar asrama. Memegangi dada sambil bersandar pada tembok.

"Lo masih di tempat kan kan jantung ? Lo belum pindah ke usus kan?"
Tanyaku pada diriku yang sedari tadi hampir lepas kendali.

"Gulf bangsat"
"Oke Krist tenang. Lo harus tenang"
Sesekali gue atur nafas gue yang berantakan kek habis dikejar preman.

"Mau tenang bagaimana gue tadi langsung nyosor ntuh bibir. Nyium kepalanya juga"
"Bego. Krist bego"
Sekali lagi gue tarik nafass buang nafas gue atur sedemikian rupa. Dan berjalan keluar asrama sambil memikirkan apa yang telah terjadi.
Ya ampun kamar Gun kelewatan. Dengan segera gue balik ke dalam asrama dengan membawa bubur Gun yang belum gue kasih ke dia.

Dear, I Love You (forgive to forget)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang