Bagian 1 Bertemu Pandang

104 7 0
                                    

Alea buru buru memasuki sebuah toko kue untuk mengambil pesanan kue tart anak kedua Alea yang akan merayakan ulang tahun ke 13. Tanpa sengaja karena setengah berlari Alea menabrak seseorang yang keluar dari toko itu.

Braaak

Seketika Alea langsung jatuh dan bersamaan dengan jatuhnya kantong bawaan dari tangan seorang pria berparas tampan dan berkulit putih bersih. Dari penampilanya dapat dinilai kalau pria ini adalah seorang yang berkarisma dan berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau bisa dikatakan bukan orang biasa .

"Upsss..... maaf saya gak sengaja." Pria itu langsung buru buru menarik tubuh Alea yang akan jatuh ke lantai.

"Mmm... ng..... saya yang harusnya minta maaf." Alea langsung membungkuk untuk mengambil kantong plastik milik pria tadi dan buru buru memberikannya kepada pria itu.

"Kenalkan nama saya Aldi." Aldi malah menyodorkan tanganya untuk menyalami Alea.

"Alea" jawab alea singkat sambil menyambut tangan Aldi.

Aldi tersenyum menatap mata bulat Alea yang sedari tadi masih bingung dengan kejadian barusan yang begitu cepat tanpa rekayasa dan Alea tersipu malu karena mendapat perlakuan yang sedikit genit dari Aldi.
Kenapa harus malu, toh aku gak kenal pria ini. Alea bergumam dalam hati.
Cepat cepat ia meninggalkan Aldi yang masih tertegun menatap punggung Alea.
Tanpa banyak basa basi lagi Aldi langsung menuju ke parkiran dan meninggalkan toko kue.

Sementara itu Alea sibuk bertransaksi mengambil pesanan kue Ultah anaknya di kasir toko itu.

"Ini tartnya bu... apa tulisan diatasnya.?" Tanya pelayan toko pada Alea

"HBD Dear ke 13 tahun" jelas Alea

"Lilinnya pake angka atau lilin magig bu.?" Tanya pelayan itu lagi.

"Angka saja, 1 dan 3" jawab alea sambil menatap ke arah kue berbentuk sepatu bola yang lagi ditulis oleh pelayan menggunakan cairan coklat sebagai tintanya.

"Kuenya sudah siap bu... silahkan bayar di kasir." Pelayan toko memberikan kotak kue pada Alea.

"Oke Makasih mbak" jawab Alea sembari melemparkan senyumnya pada pelayan itu.
Setelah selesai membayar di kasir Alea pun segera meninggalkan toko kue dan menuju ke rumahnya.

Rumah ber cat putih berpagar ukiran tembaga yang dipesan langsung dari pengrajin tembaga di daerah Klaten sangat serasi menghiasi pekarangan rumah Alea. Setelah memarkirkan mobilnya Alea buru buru memasuki rumah yang sudah disiapkan sedemikian rupa untuk perayaan pesta ulang tahun Dear anak keduanya.

"Bik..... bibik..... " teriak Alea pada asisten rumah tangga yang telah membantu mengurusi semua persiapan pesta.

"Ya.... bu," jawab bik sukma sambil lari lari kecil menghampiri Alea.

"Ini kue tartnya dibuka dan ditaruh di meja kecil yang sudah disiapkan untuk meja ultahnya. Semua sudah beres atau masih ada yang kurang bik.?"

"Kayanya sudah semua koq bu. Emang tamu undanganya berapa banyak bu.?" Tanya bik Sukma

"Gak banyak koq bik, beberapa teman Dear dan keluarga saya dan keluarga papanya" terang Alea

Nampak beberapa orang teman Dear sudah ada yang datang begitu juga dengan keluarga Alea tampak sudah meramaikan acara hari itu.

Dear Anugerah Perkasa merupakan anak laki laki Alea yang bersekolah di salah satu sekolah elit. Teman teman Dear merupakan anak anak dari kalangan keluarga yang terbilang menengah keatas. Dapat dilihat dari penampilan teman teman Dear yang sudah hadir di acara ulang tahunnya.

"Dear, apa acaranya kita mulai sekarang nak.?" Tanya Alea pada Dear

"Tunggu bentar ma, dear harus nunggu fatur dulu."

Ternyata Fatur adalah teman sekelas Dear.
Dari depan pagar rumah Alea terlihat seorang anak laki laki sebaya dengan Dear anak laki laki itu bernama lengkap Faturrahman Fadly baru turun dari sebuah mobil VRZ model terbaru.
Lagi lagi mata bulat Alea seakan mau keluar menatap ke arah mobil yang terparkir di depan rumahnya. Betapa tidak, pria yang duduk di kabin mobil itu adalah pria yang tadi tertabrak oleh Alea di toko roti saat Alea megambil pesanan kue ulang tahun Dear.

"Mama koq bengong" Dear membuyarkan lamunan Alea sembari menyambut kedatangan Fatur.

"Ng.... gak.... mama belum pernah ngeliat Fatur" Alea mencoba menepis kegalauan hatinya barusan.

"Fatur anak baru ma, dia pindahan dari Jakarta." Dear menjelaskan ke mamanya.
Alea mempersilahkan Fatur dan teman teman Dear lainnya untuk masuk ke ruang acara

"Itu yang nganter siapa, koq gak disuruh masuk.?" Tanya Alea pada Fatur

"Itu papa saya, kayanya papa ada kerjaan lain. Saya cuma dianter kesini nanti kalo acara selesai papa jemput saya lagi." Dengan jelas Fatur menjelaskan ke Alea prihal papanya.

Dari cara bicara dan penampilan Fatur bukan seperti anak biasa kelihatan kalau anak itu anak pintar.

Kenapa hari ini serba kebetulan, ada apa ini. Seribu pertanyaan berkecamuk dalam fikiran Alea, ada apa dengan hati Alea. Akankah kejadian di toko kue menjadi penyebabnya. Aku tak boleh berfikiran macam macam. bathin Alea.

Acara ulang tahun Dear Anugerah Perkasa berjalan meriah walaupun tanpa kehadiran papanya karena masih bertugas di Papua.
Semua tamu undangan satu persatu telah berpamitan pulang.

Rasa penasaran Alea muncul ketika membuka foto foto dan video pada saat acara ultah Dear barusan. Alea mengamati salah satu foto yang terdapat foto Fatur teman Dear.

"Hmmm anak ini mirip banget sama pria yang tertabrak siang tadi." Alea bergumam.

Rasa ingin tau Alea tidak cukup sampai disitu, Alea mencoba membuka Group Sekolah anaknya. Sejak pandemi Covid 19 semua group sekolah diikuti oleh Alea karena pihak sekolah mengharuskan para orang tua mengetahui informasi dari sekolah dan terlibat dalam pengawasan pembelajaran anak anak di rumah.
Jari jari Alea sibuk menelusuri group Whatshap yang ada di phone cellnya. Sesaat jari Alea berhenti pada satu nama dalam Group kelas 7A SMP Cendikia, masih terngiang ditelinga Alea kalimat yang keluar dari bibir seorang pria yang tertabrak di toko kue siang tadi.

"Aldi"

Nama itu ada dalam group whatsap sekolah anaknya. Alea terus menyusuri profil whatsap Aldi, dari foto profil yang dibuka Alea menunjukkan bahwa pemilik nomor whatsap itu adalah benar pria yang ia jumpai di toko kue siang tadi.

"Ternyata baru satu bulan dia masuk group whatsap ini." Gumam Alea

"Ma... liat deh ma, kado dari fatur ternyata mainan yang pengen dibeli Dear selama ini" suara Dear membuyarkan konsentrasi Alea

"Masa sih, coba mama liat. Bagus banget dek mainannya." Alea meraih mainan yang dioegang Dear.

"Ma... mama tau gak, papanya Fatur orang kaya loh ma. Kalo gak salah pernah Fatur cerita ke Dear kalo papanya pengusaha. Mereka baru satu bulan pindah kesini, itupun gak lama. Kata fatur kalo papanya banyak proyek disini mungkin mereka akan tinggal disini selamanya." Cerita Dear seakan akan menjawab semua rasa penasaran Alea barusan.

"Ooo gitu ya dek." Alea hanya manggut manggut sembari membereskan perabotan yang digunakan pada saat pesta ulang tahun.

Alea harus menyembunyikan perihal kejadian siang tadi dari anaknya. Walau bagaimanapun hal itu tidak patut diketahui oleh kedua anaknya. Mungkinkah aku tertarik pada pria itu, ahhh aku gak boleh bermain hati. Alea berusaha menepis fikiran fikiran kotor yang ada dalam hatinya.

Lanjut ke bagian 2

Aku Ingin KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang