Bag. 8

98 4 0
                                    

Last Chapter..
Attention tulisan yang di italic/miring berarti bahasa Inggris

Jgn lupa Vote dan komennya ya 😘🤭

Happy Reading ☺️

.
.

.
.


Dina merasa sangat hancur, dia pulang dan mendengar ayahnya memohon-mohon kepada keluarga Ridho yang datang untuk memutuskan pertunangan mereka.

Mereka mendengarkan cerita Dina yang pulang dengan keadaan lelah dan kacau, tapi ayahnya bukan mendukungnya  malah menyalahkan Dina atas apa yang terjadi.

Ayah Dina mengalami strok atas kejadian malam itu, keluarga Ridho memintanya untuk mempertahankan hubungan pertunangan, tapi tak ada satupun dari Dina dan Ridho yang ingin kembali. Tak lama Ayah Dina meninggal dunia dan Dina pun tak dapat berbuat apapun selain mengingat cacian dari orang-orang yang terdekatnya saat mengetahui dirinya memiliki bayi yang tidak diketahui siapa ayahnya.

“Dina..” panggil Skandar dari balik punggungnya, melihat Dina yang memakai kerudung putih dengan tatapan yang kosong.

“Aku ingin tahu many things about you. Yang pertama ingin aku lakukan adalah memeriksakan kandungan mu. Aku ingin tahu keadaan anak aku dan aku tak ingin kamu sakit seperti ini. Aku ingin melihat mu menjadi hangat dan ceria kembali.” Ucap Skandar duduk di sebelah Dina dan ia pun berbalik untuk melihat Skandar dengan mata berkaca-kaca.

Apa kamu tau? Aku mengejar mu saat terakhir kita bertemu. Aku naik pesawat yang selanjutnya untuk datang pada mu. Tapi aku hanya membawa dompet. Aku tak ingat bawa handphone dan tak tau apapun saat berada di bandara.” Sambungnya mengangkat kedua tangannya menunjuk pada Dina bahwa dia sangat bodoh saat itu.

That day, aku tau aku as***, aku really brengsek and make kamu like this.” Ucap Skandar menunjuk Dina yang masih menatapnya dalam tatapan kosong.

“Aku ready to take the responsibility. Any responsibility. Kamu gadis yang precious for me. And.. aku mencintai mu Dina.” Ucap Skandar meneteskan air mata dan mengepalkan tangannya mengutuk dirinya sendiri karena kejadian di hari itu.

“Apa keluarga mu tau kau sedang ada di Indonesia sekarang?” Tanya Dina yang menatap Skandar dengan wajahnya yang sudah basah karena air mata.

“Kau seorang bangsawan Tuan Skandar.  Keluarga mu takkan menerima wanita rendahan seperti ku.” Ucap Dina yang di sambut pelukan erat dari Skandar.

Skandar mencium kening Dina dan mengusap air mata Dina yang mulai menetes. Ia juga sempat menghapus air matanya dan kembali menatap Dina dengan semangat.

“Aku tidak punya keluarga.” Ucap Skandar terkekeh dalam tangis bahagianya.

Aku satu-satunya Baron D’Claude. Aku hanya bangsawan rendah yang tidak punya nama.” Jelasnya sambil mengusap bahu Dina yang kembali tegap.

“Aku bahkan sudah yatim sekarang.”

Lalu apa masalahnya dengan ku? Aku mungkin tak bisa memanjakan mu seperti mantan mu. Tapi dengan sikap ku yang membosankan mu selama dua bulan yang lalu akan kau rasakan kembali bersamaan dengan rasa tanggung jawab ku untuk menikahi mu dan membesar anak kita.” Ucap Skandar, dan mengambil sesuatu dari dalam sakunya.

Skandar berlutut dengan satu kaki dan menunjukkan sebuah cincin berlian pada telapak tangannya.

Maukah kau-“

Ini lucu, karena aku bahkan masih dalam masa berkabung.” Ucap Dina menutup jari-jari Skandar dan beralih menuju pintu tempat ibu dan adiknya berdiri dengan keadaan terkejut.

“Jangan ketawa. Ini ngga lucu.” Perintah Dina melirik Skandar yang berjongkok sambil menutup wajahnya dengan malu.

“Lanjutkan.. lanjutkan..” ucap ibu Dina sambil menarik Dani untuk pergi dari situ.

“Jangan di tolak Kak Din.. Berliannya gede.” Ucap Dani bersemangat.

Dina dan Skandar saling bertatapan. Tawa keduanya membuncah dan pada saat yang bersamaan.

Ayah mu mungkin tidak senang jikalau melepaskan mu dengan seorang bangsawan yang tidak kaya sepertiku. Dan-“

Aku masih dalam masa berkabung. Dan Skandar.. aku belum bisa menerima lamaran mu. Aku masih dalam keadaan tertekan karena tak tahu harus bagaimana bersama dengan bayi mu ini.” Ucap Dina mengusap perutnya yang terdapat cabang bayi di sana.

Aku takkan menerima mu sebelum kau menjadi seorang Muslim. Aku tak mau menikahi pria tanpa agama dan selalu berbicara tentang buku setiap saat.” Jelas Dina yang membuat wajah Skandar berbinar.

Benarkah? Aku akan melakukannya. Dan tentang buku, aku tak yakin tapi aku akan-“

Membaca buku itu tidak salah, hanya saja terkadang itu terasa menyebalkan. Dan asalkan kau tahu. Bahwa mengurus dokumen untuk menikahi wanita beda negara dan juga agama itu sangatlah sulit.” Ucap Dina yang membuat senyum Skandar menyusut dan segera menelfon seseorang.

Tuan Gumpers, aku punya banyak tugas untuk mu. Segera terbang menuju Indonesia dengan alamat yang sudah aku kirimkan.” Perintah Skandar yang Dina pikir mungkin butlernya dan seketika Skandar kembali fokus padanya.

Jadi dimana aku harus mengucapkan kalimat syahadat?” Tanya Skandar yang membuat Dina dan keluarganya terkejut bagaimana antusiasnya Skandar untuk menikahi Dina.

“Dia benar-benarm bangsawan bu.” Bisik Dani kepada ibunya yang membuat ibunya terkejut bukan main.

.
.
.
.


TAMAT



Sudah berakhir di sini aja... Saya menuntut vote nya dan komen 😆
Canda2..
Terimakasih atas apresiasinya 😘

See you dan sampai jumpa di karya selanjutnya 👍😊

Belibet FriendsWhere stories live. Discover now