Chapter 3 :: Bersiap

528 57 9
                                    

Assalamu'alaikum, Riryi kembalii!!! Sebelum baca jangan lupa Vote yahhh!!
Kalo ada typo beritahu di kolom komentar!!
Kalo ada saran n kritik kirim pesan diDm yaww?!!!
Maaf jika ada kesalahan, kesamaan alur, waktu, tempat. Dll

Happy Reading..

Pagi yg cerah, terlihat sangat menyegarkan. Hari kini sudah bersiap untuk bekerja.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara pintu diketok, Hari menoleh kearah pintu. "Siapa?" teriaknya.

"Ini aku.. Leon" terdengar suara di balik pintu.

"Yaa.. Sebentar" setelahnya Hari menuju pintu.

"Aku sudah siap! Apa kau kesini untk menjemputku?" -Hari.

Leon mengangguk. "Apa tidak boleh?" tanya Leon balik.

Hari hanya menghendikkan bahu acuh. "Sudahlah"

Hari dan Leon berjalan bersampingan menuju suatu tempat. Yg tak lain adalah sebuah cafe tempat kerja mereka.

"Hari" panggil Leon tiba². Hari menoleh. "Kau... Jadi berangkat mencari misteri bukan?"

Hari mengangguk. "Ck! Tentu saja! Kenapa memangnya?" tanya Hari balik.

"Tak apa aku hanya bertanya" jawab Leon santai.

---

Hari dan Leon telah sampai di cafe kerja mereka. Mata Hari berbinar kala mendapati seorang wanita telah berada disana.

"Kak Junhee!!" teriak Hari dan berlari menuju seseorang yg ia panggil sebagai Junhee.

Sang pemilik nama menoleh. "Hari!"

Hari berhamburan ke pelukan Junhee. Junhee membalas pelukan lembut Hari. Leon hanya menatap mereka heran.

Yaa... Hari dan Junhee sudah seperti adik-kakak. Junhee adalah rekan kerja Hari. Ia sudah lama bekerja dicafe ini.

"Kakak! Sudah lama kita tidak bertemu!" ujar Hari sambil melepas pelukan.

"Maaf yaa.. Aku harus menuruti permintaan anakku" jawab Junhee dan mengelus lembut surai coklat Hari.

"Tak apa! Aku tau" balas Hari dengan senyuman.

"Baiklah ini sudah siang, sebaik nya kita segera membuka cafe nya" ujar Leon tiba².

---

"Ahhh lelah nyaa.." desah Hari. Junhee dan Leon hanya tersenyum.

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 20.00,yg artinya cafe akan segera tutup.

"Ohh yaa... Tadi pemilik cafe datang kesini. Ia memberitahu cafe ini akan libur selama sebulan" ujar Junhee memberitahu.

"Benarkah?" tanya Hari tak percaya. Junhee mengangguk. "Itu artinya aku tak perlu ambil cuti" lanjut Hari kesenangan.

"Kau ambil cuti untuk apa Hari?" tanya Junhee heran.

"Ck! Kakak seperti tidak mengenalku saja!!?" decak Hari kesal. Junhee mengerutkan dahi bingung. "Tentu saja untuk mencari misteri kak!" lanjut Hari. Junhee mengangguk, ia lupa jika rekan nya satu ini adalah pencinta misteri.

          

"Kali ini kau... Akan mencari tentang manusia serigala Hari?" tanya Junhee.

"Kakak sudah mendengar kabar itu?" tanya Hari balik. Junhee mengangguk.

"Ini sudah pukul 20.00,cafe akan segera tutup. Kalian pulang lahh.. Aku yg akan menutup cafe nya" ujar Junhee. Hari dan Leon mengangguk dan bersiap untuk pulang.

"Dahh.. Kak! Aku duluan yaa.." pamit Hari.

"Ya! Hati² Hari!" balas Junhee yg masih sibuk membersihkan cafe. Hari dan Leon telah keluar dari cafe.

"Maaf Hari!! Aku berbohong padamu! Aku sudah meminta izin cuti untukmu!" gumam Junhee.

Junhee merogoh sakunya dan mengambil ponselnya. Ia membuka telepon dan menggulir layar mencari nama seseorang.

"Halo?"

"Aku sudah memberitahunya, sepertinya dia akan berangkat besok!"

"Yaaa.... Baiklahh!"

Tut

Telfon terputus. Junhee memasukkan kembali ponselnya dan bergegas untuk pulang.

---

"Baiklahhh.. Semua sudah siap! Sekarang hanya tinggal menghubungi Doori!" gumam Hari seraya menggulir layar.

"Ini dia!" ucapnya lalu segera menelfon adik tercyintah nya.

"Halo Doori!"

"Halo kak! Ada apa?"

"Aku akn mencari misteri besok! apa kau jadi ikut?" tanya Hari to the poin.

"Emmm... Maaf kak! Aku tak bisa! Masih ada sesuatu yg harus aku selesaikan!" terdengar suara sesalan Doori dari ponselnya.

Hari tersenyum."Baiklahh! Tak apa!" lanjutnya.

"Maaf yaa kak!"

"Hmm tak apa! Kakak tutup yaa... Kakak harus bersiap!"

"Yaa! Kak ingat! Berhati² lahh!"

"Iyaa.. Dah Doori!"

Tut

Hari menutup sambungan telepon. "Haahhh..." desah nya. Ia merebah kan tubuhnya di kasur.

"Kali ini aku akan pergi sendiri..." monolog Hari.

Hari terdiam menatap langit-langit kamarnya.

Wusshhh

Angin kencang membuat jendela kamar Hari terbuka. Ia terkejut sesaat. Hari menoleh kearah jendela kamarnya.

Ia mendapati siluet seorang pria. Tak nampak jelas. Hari mendekat ke siluet tadi.

"Siapa disana?" tanya Hari masih terus melangkah ke arah jendela.

Hari membuka lebar jendela kamarnya. Netranya mengedar mencari cari sesuatu.

"Tak ada siapapun" gumamnya. Lalu menutup jendela kamarnya.

Hari kembali kearah kasur dan melempar halus tubuhnya di sana.

"Lebih baik aku tidur!" monolognya. Hari segera memejamkan matanya. Tak lama Hari kini sudah menjelajahi alam mimpi.

Sementara dibalik jendela kamar Hari tadi. Seorang pria tengah menyeringai bangga.

"Sebentar lagi kita akan bertemu!" gumamnya sambil tersenyum senang. "Dan sebentar lagi kau akan menjadi milikku!" lanjutnya.

Pria itu masih menatap Hari dari balik jendela. Tersenyum miring lalu membalikkan badanya. Pria itu melesat pergi dari sana.

Hanya dengan satu lompatan. Pria tadi sudah melewati dua atap rumah. Hingga sampai di tempat tujuan nya.

TBC!!!

TUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA YAA!!
JANGAN LUPA VOMMENT-vote and koment!!

Up lgi kalo jumlah vote udah mencapai target!!

Assalamu'alaikum!!
SALAM DARI AUTHOR:Riryi

Bye!!


My Sweet Werewolf • Shinbi's House • [End]Where stories live. Discover now