^o^MWF-12^o^

20K 1.6K 48
                                        

Hai, yak vote dan komen tolong ramaikan ya, aku mulai fokus disini sih sama di Erga Lona.

Happy Reading😾
.
.

NEZA mengikuti Amaya ke lokasi pemotretannya, disepanjang langkahnya dia memeluk lengan Amaya dan membuat tanda jika Amaya ini miliknya.

Semua memandang penuh kagum pada Neza, dia hari ini mengenakan kemeja biru yang bagian lengan digulung sampai siku.

Celana panjang hitam dan kacamata bulatnya.

"Kenapa mereka liatin aku terus sih?." tanya Neza risih, dia mengeratkan pelukannya dilengan Amaya. Dia tak suka jadi pusat perhatian seperti ini.

Amaya tertawa pelan, dia mengelus rambut Neza lembut. "Itu karena kamu ganteng." goda Amaya.

Bibir Neza mengerucut sebal, dia mendusel dileher Amay dan menggigit sedikit kulitnya. "Jangan godain aku ih." rengeknya pelan.

Tawa Amaya berikan, Neza selalu manis jika sedang malu.

"Apa ini Ma? Suami kamu ya?." Amaya mengangguk begitu si Fotografer bertanya padanya, Neza menunduk pelan saat Amaya mengenalkannya.

Senang rasanya diakui sebagai suami Amaya. "Kebetulan dong, dia bisa jadi partner kamu buat Produk baru kita, suami istri pasti gak masalah kontak fisik berlebih." sela pemilik brand yang akan dipromosikan.

Model yang nantinya akan jadi partner Amaya tampak protes, dia sudah senang mendapat kesempatan bisa menjadi partner Amaya.

Karena itu bisa jadi kesempatan emas agar menjadi baby boynya. "Pak, gabisa gini dong. Saya kan udah tanda tangan kontrak!." protesnya tak terima.

Apa lebihnya suami Amaya, bahkan masih lebih tampan dia lagi. Jika suaminya memuaskan Amaya, pasti Amaya tak memiliki Baby boy.

Pasti ada yang salah.

Neza yang tau dia tengah diremehkan, memandang tajam kearah pria bule tersebut.

"Lebih tinggi statusku dari pada kau! Jadi jangan coba-coba merasa remeh terhadapku!." sinis Neza kesal.

Dia memeluk pinggang Amaya dan mendusel dilehernya. "Maaf tapi, saatnya kita memulai pemotretan." Amaya mengangguk, dia menggandeng Neza ke ruang ganti.

Neza memeletkan lidahnya kearah pria itu, dia menang hoho.

"Cih, sokap banget njir."

...

Neza menahan napasnya saat Amaya menidurkan diri diatas tubuhnya, Neza mengenakan kemeja putih yang tak dikancing.

Menampilkan perut dan dada putih bersih tak berbulu Neza, Amaya menidurkan dirinya ditubuh Neza, wajah mereka berhadapan dan sangat dekat.

"Oke bagus! Pertahankan!."

Alasan mereka mau menjadikan Neza model dadakan, dilihat reaksinya yang selalu merona saat bersama Amaya menambah kesan natural.

Itu membuat mereka tak perlu menambah make up diwajah Neza, lihatlah saat ini saja wajahnya sudah merona hebat.

Benar-benar seperti orang yang jatuh hati, tak masalah juga sih, soalnya kan mereka udah nikah.

"A-ama.." cicitnya bergetar, Amaya mencolek dagu Neza dan memandangnya penuh goda.

"Kenapa sayang?."

"Malu.."

"Kenapa malu? Kamu gantent banget tauk."

"Bener?."

Amaya mengangguk pelan, dia meraup bibir Neza dan mereka berciuman tanpa perduli pada sekitar, dan tentu saja kamera masih terus memotret.

"Bagus, kita dapat hasil yang memuaskan." ujar pemilik Brand.

Dia menanti pose seperti ini dan bagusnya dia mendapatkannya sekarang. Neza merangkul leher Amaya dan menikmati ciuman itu.

Sampai lupa kalau disekitar mereka tuh lumayan ramai.

Yang melihat saja sampai terbatuk-batuk menahan malu.

Xaka? Jangan ditanya segimana cemburunya dia melihat adegan itu, bibirnya bergetar menahan sesak dihati.

Seharusnya, Xaka yang mendapat ciuman itu dan bukan Neza!.

"Ini gak bisa dibiarin!." desisnya geram, dia harus memulai rencana baru.

Dia harus menyingkirkan Neza agar dia lah yang menjadi kesayangan Amaya, sama seperti sebelum Neza datang.

"Hah, kau lihat saja Neza. Amaya akan meninggalkanmu!." bisiknya tenang, ide yang sangat baik sudah tersusun dipikiran licik seorang Xaka.

"Halo, bersiap besok. Rencana dimulai."

"Baiklah, siap laksanakan."

"Pastikan kau menggodanya sampai kalian bermain di kamar."

"Hahaha, itu mudah. Aku sering bermain dengan Neza dan pasti dia akan mau bermain lagi bersamaku."

"Pokoknya, kalian harus bermain di kamar hotel. Biar aku foto dan berikan pada Amaya."

"Siap laksanakan, jangan lupa bayaranku ya."

Xaka menyeringai pelan, lalu mengangguk, dia sedang teleponan sama seseorang yang pasti memudahkan rencananya.

"Tentu saja." bisiknya tenang, dan setelah ini Neza akan terhempas jauh dari kehidupan Amaya.

Hahahahha.























Bersambung😾

Vote dan komen jangan lupa😾

Married With Femdom. [End]Where stories live. Discover now