R U D E || Sanzu ✓

ch.6

Acara makan malam sudah siap, suasana begitu ramai.

Celaka karena (name) harus duduk diantara Sanzu dan Mikey yang tidak berhenti saling memberi perhatian kepada (name).

"Sanzu-san.. jangan macam-macam karena (name)-chan milik kakakku."

"Aku tidak peduli dengan ucapanmu karena dia sudah kencan denganku."

"Berhenti dengan omong kosong mu." Saut (name).

"Emma-chan, aku pamit pulang."

"Eung! Apa kau berani pulang sendiri?" Wajah (name) mulai memanas.

"Aku sudah 22 tahun! Kau pikir aku masih anak SMA?"

"Sanzu-san? Kau bangun."

"Eung, aku akan pergi."

(name) dan Emma saling pandang.

"Kenapa kau masih berdiri disana?"

"Eh?"

"Sudahlah, biar Sanzu-san yang mengantarmu."

"Tapi aku takut.." Lirih (name).

"Kenapa masih diam saja, bodoh." Sanzu geram dan menarik tangan (name) paksa.

"Kau barusan manggil aku bodoh?"

Emma hanya diam, terkejut dengan yang barusan ia lihat.

Semua laki-laki sudah tidur berceceran diruang tengah. Emma tidak tega membangunkan dan akhirnya memilih tidur di dalam kamarnya.

(name) berjalan perlahan, Sanzu juga terlihat seperti zombi berjalan.

"Kenapa kau harus memaksa, sih. Kan aku jadi merasa bersalah." (name) bergumam sendiri merasa kasihan dengan Sanzu.

"Kalau begitu kau harus jadi pacarku." Suara Sanzu terdengar serak, genggamannya secara perlahan mengerat.

"Tidak bisakah kau berhenti bicara seperti itu-"

(name) terdiam

Sanzu menciumnya

mencium bibirnya yang belum siapa pun cium kecuali papa nya.

Perlahan (name) memejamkan matanya dan dengan lembut Sanzu melumat bibir mungil (name), tangannya menangkup rahang perempuan yang lebih pendek darinya.

"Kalau begitu bagaimana kau menjelaskan ini, hm?"

"Menjelaskan? Menjelaskan apa?! Ka-kau.. menciumku lebih dulu.." (name) merasa seluruh tubuhnya panas.

Sanzu tersenyum manis dan kemudian kembali berjalan.

"Apa rumahmu masih jauh."

"Eum, sekitar 1 kilometer lagi."

"Kalau begitu gendong aku, dong.."

"Bukannya terbalik, ya?!"