Kicau burung berpadu dengan suara alarm yang sengaja ia pasang pada jam wekernya diatas nakas.Matanya mengerjap pelan dengan menyipit ketika rasanya begitu berat untuk bangun disaat ia masih mengantuk seperti ini. Mematikan alarmnya cepat,tubuh tegap itu bersandar pada headbed memperhatikan hordeng jendela kamarnya yang masih tertutup dengan samar-samar cahaya matahari yang menembus melalui kaca.
Tangan besar itu menyugar helaian rambutnya gusar ketika pikirannya kembali teringat pada Sunoo. Lagi lagi ia melakukan kesalahan yang memperkeruh keadaan. Berdebat dan berdebat hanya membuat dirinya semakin berada dalam keadaan emosi hingga tak bisa mengontrol diri.Tidak tahu sejak kapan ia mulai merasakan dirinya berubah seperti ini.
Rasa terbakar dan marah begitu terasa dalam dirinya saat tahu jika Sunoo dekat dengan laki-laki lain.matanya tak bisa melihat barang sedikitpun wanita itu berdua dengan laki-laki selain dirinya. Meski ia tahu jika Sunoo tak memiliki hubungan dengan siapapun kecuali dirinya,namun pikiran buruk selalu datang menggerayang,tak terima saat seseorang mendekati apa yang menjadi miliknya.
Dirinya sepenuhnya sadar ketika seharusnya ia bersikap lebih tenang dan sabar,saat pikiran buruknya datang. Namun api cemburu sudah terlalu menguasainya tanpa menerima apapun penjelasan dan kalimat yang Sunoo ucapkan meskipun itu adalah sebuah kebenaran sekalipun.
Ketika bibirnya melontarkan kalimat kasar dan juga sebuah bentakan,sesungguhnya ia merasa sangat bersalah.Tapi lagi-lagi egonya begitu jauh lebih kuat . Baginya melarang Sunoo untuk dekat pada laki-laki lain adalah sesuatu yang harus dilakukan. Sebenarnya ia hanya ingin wanita itu tahu jika ia tak suka dengan kedekatan apapun itu antara Sunoo dengan orang lain. Meski sebagai teman atau sahabat sekalipun ia tak perduli. Menurutnya semua yang tidak mungkin bisa terjadi kapanpun jika sering bertemu dan terbiasa.
Semua masalah ini ia simpulkan jika dirinya terlalu takut untuk kehilangan sosok Sunoo. Kedekatan dengan Sunghoon tak bisa ia terima karena ia takut jika wanita itu perlahan-lahan nyaman dengan laki-laki lain sama seperti awal dirinya yang bukan siapa siapa Sunoo dan pada akhirnya mereka saling nyaman seperti sekarang. Itu alasan utama yang membuatnya seperti ini.
Terlebih lagi ia juga tahu jika wanita itu masih sering berbincang dengan Heeseung semenjak mereka makan malam bersama. Menaruh rasa curiga dan pikiran buruk karena sebelum dirinya masuk kedalam hidup Sunoo,bahkan Heeseung sudah lebih dulu mengenal wanita itu daripada dirinya. Membuatnya semakin was-was ketika ia sadar jika diantara Heeseung dan Sunoo pernah terjalin hubungan lebih bahkan hampir pada ke jenjang pernikahan walalu dalam waktu singkat mereka mengenal.
Pikiran-pikiran itu membuat benaknya semakin memikirkan hal buruk hingga tak sadar beberapa kali ia sudah menghela nafas gelisah pagi ini.
Ia mulai kehilangan rasa percaya dirinya hingga selalu berpikir negatif.Menyugar sekali lagi rambutnya,kemudian beranjak dari ranjang untuk segera mandi. Pagi ini di hari minggu ,ia sengaja bangun pukul enam untuk segera ke apartemen Sunoo. Berharap wanita itu bisa memaafkannya dengan kejadian kemarin dan bersikap normal seperti biasanya.
Mengusap-usap rambutnya dengan handuk putih,tubuh tegap yang masih dilapisi dengan bathdrobe itu melangkah menuju samping ranjang. Satu tangannya terulur meraih ponsel dari sana. Melihat apakah ada pesan dari Sunoo atau tidak.
Menarik bibirnya tipis ketika tak ada satupun pesan. Yah,,setidaknya wanita itu akan memaafkannya nanti dan dengan sengaja ia tak mengirim pesan agar tidak membuat Sunoo menghindar ketika tahu ia akan datang.
_______________________________
Berdiri melirik jam tangannya untuk yang kali kedua saat bel yang ke empat kali ia tekan juga tak menandakan ada orang didalam sana. Wajahnya yang semula santai mulai terlihat datar. Sepagi ini bahkan ia sudah tak menemukan Sunoo di apartemen.Kemana wanita itu pergi pagi-pagi begini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch)
General Fiction~~Bukan sebuah kesalahan ketika murid mencintai gurunya sendiri. #Romance #semibaku #baku ________________________________________ ~Suatu kebimbangan diantara ambang perasaan untuk menerima atau kembali pada titik lama,hingga hati memilih dimana ia...