15 - Cengkeraman Setan

6.4K 816 60
                                    

Suara air terjatuh ke lantai terdengar beberapa kali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara air terjatuh ke lantai terdengar beberapa kali. Di dalam kamar mandi, tangan Rara yang memegang gayung menyiram sekujur tubuhnya. Memberinya kesegaran di pagi hari ini. Rambutnya basah, matanya terpejam saat busa-busa shampo muncul di kepalanya. Wangi harum pun memenuhi seisi ruangan.

Kaki Rara berpijak pada lantai kamar mandi yang basah. Satu helai, dua helai rambut rontok berjatuhan. Tapi rambut itu lebih panjang dari rambut Rara. Ya, jelas itu bukan rambut Rara. Helai demi helai rambut misterius itu terus berjatuhan ke lantai kamar mandi. Sampai saking banyaknya, Rara bisa merasakan kakinya yang menginjak sesuatu.

Buru-buru ia siram kepala dan wajahnya, menghilangkan busa yang membuat perih di mata. Setelah busa hilang, ia menatap ke lantai. Tampak begitu banyak rambut yang sudah bersebaran di lantai kamar mandi. Beberapa bahkan tersangkut di lubang saluran air. Wajah Rara bingung, matanya menatap aneh kejadian itu.

Ia langsung membilas tubuhnya, lalu dengan cepat mengambil handuk. Matanya masih terus menatap ke kumpulan rambut asing yang ada di lantai. Rambut yang sangat panjang, lebih dari panjang rambut Rara. Satu helai, dua helai. Rambut itu terus bertambah, berjatuhan dari atas.

Rara pun menelan ludah, wajahnya mulai ketakutan. Nafasnya pun tak karuan. Perlahan kepalanya mendongkak ke atas, menatap ke arah jatuhnya rambut-rambut itu. Saat matanya tepat melihat ke langit-langit kamar mandi. Tidak ada apa-apa di sana. Rara bernafas lega.

Ia lalu bergegas pergi dan mengabaikan rambut itu. Rara membalikkan badannya, tiba-tiba sosok perempuan bergaun putih lusuh berdiri tepat di depannya. Rambutnya berantakan agak gimbal. Wajahnya hitam seperti mayat yang membusuk, mulutnya menyeringai memperlihatkan gigi-giginya yang runcing dan berantakan.

“Aaaaaa!!!” Rara berteriak sekuat tenaga. Dengan segera ia lari keluar kamar mandi, tak peduli semua orang kaget dengan teriakannya. Kakinya langsung melangkah cepat, ke arah tangga dan naik ke lantai atas.

“Kakak?!” Ayah buru-buru keluar dari kamar. Ia sempat mengejar Rara, tapi anak pertamanya itu sudah lebih dulu masuk ke kamarnya. Di ruang depan ada Niko dan Bobi. Ayah mendekat ke ara mereka. “Kakak kenapa, Dek?” tanya ayah.

“Gak tau, Yah. Tadi abis mandi teriak, abis itu lari ke atas,” ungkap Bobi sambil memegang toples ikannya.

Ayah lalu menghela nafas, ia langsung beralih ke kamar mandi. Tangannya membuka pintu, memasukkan sedikit kepalanya ke dalam kamar mandi.

Tampak rambut misterius itu masih di sana. Bedanya kini setengah dari rambut itu telah masuk ke lubang saluran air.
Ayah mendekati rambut misterius itu, tangannya langsung memegangnya tanpa ragu. Ia lalu menarik rambut itu keluar dari lubang saluran air.

Anehnya, rambut itu seolah tidak ada ujungnya. Ayah terus menarik dan menarik, tapi rambut itu sangat panjang. Ayah sama sekali tidak menemukan di mana ujungnya. Sekitar empat meter panjangnya rambut itu ayah tarik dari dalam lubang, tapi tetap tidak ada ujungnya.

7 Malam Setelah Nenek Meninggal (TAMAT)Where stories live. Discover now