12. The Power of Daddy and Mommy

3 1 0
                                    

Rabu Malam.
.
Setelah satu jam berada di kamar selin,
Tiba-tiba ada yg mengetuk pintu kamar Selin.
.
Selin membuka pintu kamarnya.
terlihat Bi Surti.
.
"Non Selin sama Non Kayla disuruh turun sama Tuan."
Ucap Bi Surti.
.
"Iya Bi.
Terimakasih."
Jawab Selin.
.
"Sama-sama Non."
Jawab Bi Surti lalu pergi.
.
"Yuk Kay.
Kita turun."
Ajak Selin.
.
Kayla mengangguk.
.
Sampai di bawah.
.
"Terimakasih sekali lagi Pak Bima,
atas waktunya."
Ucap Arya.
.
"Sama-sama Pak Arya
Saya yg seharusnya berterima kasih."
Jawab Bima.
.
Arya hanya mengangguk.
.
"Kayla.
Kita pulang."
Ucap Arya ketika melihat Kayla sudah turun.
.
"Iya Dad.
Gue balik dulu Sel."
Jawab Kayla lalu berpamitan pada Selin.
.
"Iya.
Hati-hati."
Jawab Selin.
.
Kayla mengangguk.
.
"Kayla pulang Om.. Tante.."
Ucap Kayla sambil menyalimi tangan Bima dan Nilam.
.
"Iya Nak.
Hati-hati."
Jawab Bima.
.
Akhirmya Kayla dan kedua orang tuanya pulang.
.
Di perjalanan.
.
"Gimana Dad? Mom?"
Tanya Kayla tak sabar.
.
"Maaf ya sayang..."
Jawab Arya sambil menyetir.
.
"Nggak berhasil ya..."
Ucap Kayla menebak.
.
"Kita sukses."
Jawab Sinta.
.
"Beneran?"
Tanya Kayla memastikan.
.
Arya dan sinta mengangguk.
.
"Sekarang tugas kamu ngeyakinin naren biar ikut camping."
Ucap Arya.
.
"Maksudnya?l
Tanya kayla bingung
.
Flashback on
.
"Kedatangan saya dan istri kesini,
ingin berbicara mengenai Selin.
Maaf kalo kita kesannya ikut campur urusan rumah tangga kalian.
Tapi ini demi kebaikan Selin.
Apa kalian tidak bisa memberikan ijin kepada Selin untuk ikut camping sekolah?"
Ucap Arya.
.
"Maaf pak Arya.
Tapi saya dan istri saya benar-benar tidak bisa melepaskan Selin pergi tanpa pengawasan kami."
Jawab Bima.
.
"Bukankah itu terlalu mengekang?"
Tanya Arya heran.
.
"Maaf.
Tapi itu sudah keputusan kami."
Jawab Bima.
.
Arya menghela nafas.
.
"Kami dengar dari Kayla,
Kalian sudah menjodohkan Selin.
Bahkan dia sudah bertunangan.
Apa itu benar?"
Tanya Sinta.
.
"Memang benar.
Kami melakukan itu untuk menjaga Selin ketika jauh dari kami."
Jawab Nilam.
.
"Apa kalian gak takut,
Kalo nanti kalian terlalu mengekang Selin,
dia bakal tertekan dan dapat mengganggu mental dia."
Jelas Sinta.
.
"Nggak mungkin Bu."
Jawab Bima.
.
"Apanya yg gak mungkin pak bima?
Selin itu anak SMA.
Dengan menjodohkannya dan membuatnya bertunangan di usia semuda itu.
Membatasi semua keinginannya.
Selalau mengawasi kemanapun ia pergi.
Bagian mananya yg gak bikin dia frustasi?"
Ucap Arya sedikit menaikkan suaranya.
.
"Saya kalo jadi selin.
Gak tau masih hidup atau gak.
Mungkin udah bunuh diri karna gak kuat."
Ucap Sinta menambahi.
.
Bima dan Nilam terkaget.
.
"Saya yakin selin juga pasti merasa tertekan.
Bayangin..
Dia gak bisa dapet kepercayaan dari orang terdekatnya, orangtuanya.
Akhirnya...
Kasih sayang yg kalian berikan ke Selin dengan cara mengekang dia, menjodohkan dia,
dan selalu mengawasi dia,
itu bakal jadi alesan Selin buat benci sama kalian.
Atau kalian mau?
Selin jadi benci sama kalian?
Atau Selin pergi dari kalian?"
Ucap Arya lagi.
.
"Tapi kita nglakuin itu buat kebaikan Selin."
Jawab Nilam.
.
"Apa ngejodohin dia masih belum cukup buat ngejagain Selin?"
Tanya Sinta.
.
Bima dan Nilam saling pandang.
.
"Tapi kita gak mau..."
Ucapan Bima terpotong.
.
"Gak mau kehilangan Selin kaya kehilangan Felin?"
Ucap Arya memotong ucapan Bima.
.
Bima dan Nilam kaget.
.
"Kayla sudah cerita semuanya sama kami.
Saya sangat tahu bagaimana perasaan kalian.
Tapi kalo begini cara kalian menjaga Selin,
Kalian malah bakal kehilangan Selin secara perlahan.
Selin bakal menjauh dari kalian.
Dia bakal merasa kalo kalian gak sayang sama dia."
Jawab Arya menjelaskan.
.
Suasana hening.
.
"Kita gak mungkin batalin perjodohan Selin Pak.
Mereka udah sampe tunangan."
Ucap Bima memecah keheningan.
.
"Gak perlu dibatalin.
Cukup kalian kasih sedikit kelonggaran buat Selin biar dia bisa menikmati masa muda dia."
Jawab Arya.
.
"Baik Pak.
Terimakasih atas masukan anda.
Kami akan mencoba memberikan kelonggaran buat Selin."
Ucap Nilam.
.
"Alhamdulillah..
Berarti kalian bisa kasih ijin selin buat ikut camping sekolah."
Ucap Sinta.
.
"Maaf.
Tapi kalo untuk camping kita belum bisa kasih ijin."
Jawab Bima.
.
"Kenapa?
Bukannya kalian sudah mau memberikan kelonggaran buat Selin?"
Tanya Arya sedikit kesal.
.
"Camping itu terlalu jauh pak.
Selin belum pernah ikut kegiatan semacam itu.
Saya nggak mau dia kenapa-kenapa."
Jawab Bima.
.
"Justru karna belum pernah Pak.
Kasih Selin kepercayaan.
Biarin dia buktiin ke kalian kalo dia bisa jaga diri pas lagi jauh dari kalian."
Ucap Arya.
.
"Kalo memang kalian masih belum bisa percaya banget.
Kalian minta tunangan selin buat jagain Selin selama di sana.
Mereka satu SMA kan..."
Jawab Sinta menambahi.
.
Bima dan Nilam kembali saling pandang.
.
"Tapi naren nggak ikut karna sudah kelas 12."
Jawab Arya.
.
"Saya yakin anda bisa mengurus ini.
Kalo kendalanya di kendaraan,
Anda bisa minta Naren buat naik mobil sendiri untuk ngikutin rombongan dari belakang."
Jawab Arya.
.
Bima menghela nafas.
.
"Baiklah pak.
Saya kasih ijin Selin,
Tapi dengan syarat Naren harus ikut."
Ucap Bima mengambil keputusan.
.
"Itu lebih baik.
Tapi saya juga menyarankan.
Tolong kasih Selin kepercayaan untuk menjaga dirinya sendiri."
Ucap Arya lagi.
.
"Iya Pak.
Akan kami coba."
Jawab Bima.
.
"Baik.
Maaf jika kedatangan kami mengganggu.
Dan maaf jika kami lancang mengusik urusan rumah tangga kalian.
Terimakasih sekali lagi Pak Bima,
atas waktunya."
Ucap Arya.
.
"Sama-sama Pak.
Saya yg berterima kasih."
Jawab Bima.
.
Arya hanya mengangguk.
.
.
.
.
.
815 kata.
.
Senin, 30 Agustus 2021

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang