3| Bintang Benderang

26 4 0
                                    

Elang berjalan tertatih-tatih menuju rusun. Sesekali ia menatap rembulan yang berbentuk bulat sempurna. Berbanding terbalik dengan kehidupannya yang tidak tampak sempurna justru kacau balau. Sepertinya Elang punya alasan mengapa ia bersikap angkuh kepada perempuan yang menolongnya tadi. Ia hanya tidak ingin siapapun masuk kedalam kehidupannya kemudian tersesat bersamanya. Ia tidak ingin hal itu terjadi. Ia hanya ingin berjalan sendirian di atas dunianya yang berantakan.

Krekk

Elang membuka kunci lalu mendorong pintu kamarnya. Aroma tidak sedap yang berasal dari sampah-sampah di pojokan ruangan membuatnya terganggu. Tapi tidak sedikitpun ada niat untuk membuang sampah tersebut ke tempat penampungan sampah. Sungguh menjijikan.

Elang menarik handuk dari jemuran lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai dengan ritualnya di kamar mandi, Elang mengeringkan rambutnya yang masih basah kuyup menggunakan hairdryer sambil menatap dinding yang penuh dengan potret jejak perjalanan hidupnya. Elang menghentikan aktivitasnya mengeringkan rambut ketika melihat selembar pas foto yang menempel pada mood board.

"Perempuan itu? Hanna?"

Ting tringting ting tringting...

Bunyi nada dering yang berasal dari ponsel membuat Elang mengalihkan fokusnya pada ponsel dan kemudian menerima panggilan itu.

"Ada apa Oma?"

"Nak El, bagaimana? Apa kamu sudah mendapatkan uangnya?"

Elang menghembuskan napas sambil memejamkan mata "Saya... gagal mendapatkan pinjaman, Oma."

"Oh... begitu..." tampak begitu jelas respon kecewa dari seseorang di seberang sana.

"Oma tidak perlu cemas, saya akan tetap berusaha mendapatkan uangnya."

□■□

"Aku bisa saja kehilanganmu di masa lalu tapi aku akan mendapatkanmu di masa depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bisa saja kehilanganmu di masa lalu tapi aku akan mendapatkanmu di masa depan."
• • •


Likays menghela napas panjang ketika melihat beberapa pot tanamannya pecah, berantakan, ulah laki-laki asing itu. Ia pun bergegas mengambil pengki dan sapu kemudian membereskan sisa-sisa tanah yang berserakan dan menata kembali pot tanamannya.

"Dia menghancurkan tanaman kesayanganku."

Likays mendekap pot tanaman string of pearl yang merupakan tanaman favoritnya. String of Pearl atau Curio rowleyanus merupakan tanaman rambat yang daunnya berbentuk seperti tetesan air mata. Likays sangat menyayangi tanaman tersebut karena bukan tanaman dengan tipe manja yang harus di siram setiap hari.

"Lagi apa sih?"

Suara lirih itu mengejutkan Likays. Ia meletakkan tanaman itu pada keranjang gantung yang menempel pada dinding lalu ia menghampiri Bianca yang berdiri di depan pagar rumahnya. Likays membuka pagar itu sembari mempersilahkan Bianca masuk.

Historical 2: The History of Likays [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang